YooNathan
Selalu akan ada yang luka saat salah satu pihak terjebak dalam rasa pertemanan.
oOo
Seperti malam minggu biasanya keempat cowok itu kini tengah menghabiskan waktunya menuangkan kegemeran mereka. Seperti Nathan yang fokus pada komputernya, ya cowok itu ingin sekali bisa menciptakan sebuah game. Dylan memilih fokus pada hasil dari jepretan-jepretannya. Daniel sibuk dengan bukunya, sedangkan Nando sibuk dengan drama Thailand-nya.
Semuanya berkumpul di tempat yang menghirup satu udara, namun tidak ada obrolan. Daniel yang lebih dahulu mengakhiri baca bukunya akhirnya mengeluh juga.
"Serius kalian mau pada diem-dieman kaya gini."
Ketiga temannya menoleh pada suara Daniel, tampak cowok itu yang beranjak dari duduknya.
"Mau kemana?" tanya Nathan dingin.
"Cari angin, percuma gue kemari kalau kalian semua pada sibuk sama aktivitas masing-masing. Males sumpah," ucap Daniel yang terlihat sangat kesal.
Semua kecanggungan ini didasari peristiwa kemarin saat Nathan mengamuk hanya karena hal sepele. Padahal biasanya teman-temannya tidak akan keberatan dan fine saja, namun amarah Nathan kemarin benar-benar mengerikan hingga membuat ketiganya tidak berani berbicara, takut-takut membuat Nathan ngamuk lagi.
"Sorry."
Ketiga teman Nathan menatapnya kompak. Merasa menjadi sasaran empuk untuk bahan ejekan tentu saja Nathan langsung memasang wajah garangnya. Yang terjadi malah ketiga temannya langsung tertawa.
"Perlu diabadikan ni, Nathan Pradipa meminta maaf." Nando berucap dengan senyum lebar.
"Kampret lo!"
"Bosen juga sih, mending kemana gitu cari angin." Kali ini Dylan yang berkata.
"Gue sih mau lihat turnamen basket, kalian mau ikut."
"Kali aja Yoona datang, biasanya dia kalau malam minggu suka datang," lanjut Daniel yang tanpa menunggu jeda Nathan langsung memakai hoodie hitamnya dan berjalan keluar.
Jarak antara rumah Dylan dengan tempat turnamen tidak begitu jauh. Sehingga tidak perlu lama keempat cowok itu sudah sampai pada lapangan tertutup itu.
Semuanya terlihat para atlet-atlet yang datang. Ada juga yang sekedar penyuka basket.
"Lo main juga, Niel?" tanya Nando.
"Tim gue gugur kemarin, tapi kayanya nanti gue ikut pertandingan sukarela deh, lumayan uangnya nambah jajan."
"Kita bisa ikut?" tanya Nando yang membuat Daniel tersenyum menatap kedua temannya yang menatap dingin.
"Enggak." Nathan dan Dylan menjawab dengan kompak.
"Apa perlu gue ingatkan tipe cowok Yoona." Daniel menjeda ucapannya, cowok itu tersenyum kecil saat melihat Nathan yang tampak memikirkan sesuatu.
"Oke."
"Serius? Sejak kapan lo bisa main basket?" tanya Dylan.
"Kalau udah kena virus bucin apa juga bisa," kata Nando dengan berjalan mengikuti Daniel.
Setelah itu keempat cowok itu langsung duduk pada tempat yang disediakan. Nathan sejak tadi tidak fokus pada pertandingan di depannya, cowok itu lebih tertarik pada ucapan Daniel tadi. Yang katanya Yoona suka datang saat ada turnamen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoonathan ✔
Teen FictionYoona siswa baru yang sangat mencintai bola basket, kesan pertama pada gadis itu adalah 'perfect' tapi siapa sangka Yoona adalah bad girl di sekolah lamanya. Hobinya yang menyukai dunia basket membuat cowok bernama Nathan, cassanova tertarik padany...