part 1

1.8K 53 4
                                    

Assalamualaikum  teman-teman
Semoga suka dengan cerita ini,

Langsung aja yahhh...

" Fatima umi sudah katakan jangan!!,mengapa kau tidak mendengarkannya? Banyak laki-laki diluar sana yang baik jika kamu berpakaian baik juga, bukan laki-laki seperti Samuel," kata umi
Terlihat setetes air mata yang keluar dari mata bulat umi , ruangan itu semakin hening , fatwa yang melihat percakapan mereka lebih memilih untuk diam dan berdiri dekat dengan pintu kamar fatima.Ia yang Melihat uminya menangis membuatnya merasa tak tega, mengapa hanya karena seorang laki-laki yang belum tentu jodohnya fatima mampu membuat seseorang yang telah mengurusnya sampai menangis ? Fatwa pun memilih untuk bicara dengan adiknya Fatima dengan lembut ,

" Umi, maaf umi, Abi tadi memanggil umi, biar fatwa yang bicara dengan fatima " ucapnya dengan selembut mungkin

Dengan hati sedikit kesal umi azampun keluar dari kamar Fatima

" Fatima ?" Tanya fatwa

Tanpa menjawab Fatima hanya menatap mata fatwa yang menatapnya penuh arti, lalu fatwa menggenggam tanggan fatima perlahan.

"Kau tidak terlihat baik Fatima?" Masih dengan nada yang lembut, Fatima tidak mengerti apa maksud dari fatwa

"maksudnya? " Kata Fatima menuntut lebih dalam jawaban dari fatwa

" Fatima, mengapa kau membuat umi menangis hanya karena Samuel? Fatima dengarkan ! kau cantik, kau baik, lihat Samuel, jika dia mencintai kau,dia akan mengajarkan kau untuk menghormati umi" tak ada nada marah sedikitpun dari perkataan fatwa kepada Fatima,

" Fatwa, aku sungguh mencintai Samuel , bagaimana Samuel ingin dekat dengan umi dan Abi ,kalau mereka sudah tidak merestui hubungan kami," jawab Fatima dengan air matanya yang mulai bercucuran.

" Ini bukan cinta fatima,aku ingin bertanya, apa pernah Samuel datang dan mencium tangan umi sekalipun? Tidak Fatima, baik jika kau ingin membuktikan apakah Samuel mencintaimu seperti dirimu mencintainya , pakai ini" kata fatwa menyerah sebuah kerudung putih bersih bersama manik kecil dibawahnya

" fatwa?" Tanya Fatima tak mengerti dengan sikap fatwa

" Kalau dia mencintaimu, tak akan jadi masalah untuknya jika kau menutup aurat mu , " jelas fatwa kepada Fatima,

Fatwa pun pergi meninggalkan Fatima sendiri, fatwa ingin Fatima berfikir dengan matang bagaimana dia bisa membuat umi menangis , dan fatwa berharap kalau Allah bisa memeluk Fatima lebih erat agar Fatima dapat mengerti.

----------------------------------------------------------------------------------------------------

" James, bagaimana kuliah kamu" tanya Mr.alderman pada putranya james alderman ,

" Sudah, papa tenang saja, James ini kan pintar ,tentu saja kuliahnya akan baik-baik saja" sahut ibu James seraya menyiapkan beberapa hidangan ke meja.

James Alderman terlahir dari keluarga non-muslim. Ayah James memiliki beberapa perusahaan besar di Indonesia , bahkan sudah berkembang di luar negri. Bisa dikatakan mereka adalah keluarga kaya raya, seperti kebanyakan wanita yg sudah menikah mereka hanya mengurus suami dan anaknya dirumah. James Alderman dia masih meneruskan pendidikannya di salah satu universitas terkenal dijakarta. James memang pemuda yang sangat pintar, tak ada kekurangan sedikitpun dari dirinya, James memiliki kekasih ia bernama celline , dulu dia juga mempunyai kekasih seorang muslim bernama Zahra anindya, tapi mereka berpisah karena kedua orang tua Zahra tidak menyetujui hubungan mereka , karena berbeda keyakinan, saat itu James tidak mau pindah keyakinan demi Zahra. Karena baginya sebuah hubungan hanya akan membuatnya terikat pada sesuatu.
Karena itulah akhirnya hubungan mereka kandas.

" Bi, umi bingung dengan cara apa lagi umi harus lakukan agar Fatima jauh dari laki-laki itu" kata umi dengan nada sendu

" Laki-laki?? Laki-laki siapa mi?? " Tanya Abi sedikit marah ,karena Abi tidak tahu tentang hubungan Fatima dan Samuel

Melihat itu fatwa terkejut, apakah umi ingin mengatakannya kepada Abi?? Lalu apa yang harus ia lakukan, bagaimana dengan Fatima?

" Abi, apa abi sudah bertemu dengan pak Rahman?? Dia bilang pada Adam ,bahwa uang dari penjualan sudah turun ,dan ingin memberikannya kepada Abi," kata Aisyah mengalihkan pembicaraan Abi dan umi, Aisyah tahu kalau abinya itu akan marah jika mengetahui hubungan Fatima dan Samuel , untunglah ada Aisyah..
Abi pun segera menemui Adam di masjid ,kemudian fatwa yg baru saja keluar dari kamar fatima segera mendekati umi dan Aisyah di ruang tamu

" Umi, apa yang umi lakukan?" Tanya Aisyah

Umi hanya diam tak menjawab, umi begitu sedih rupanya dengan perilaku Fatima terhadapnya
Jemari panjang itu mulai mendarat di pipi umi dengan lembut dan menghapus air mata umi, bulir-bulir air itu rupanya sudah menghiasi kelompak mata umi azam.
" Umi jangan menangis, bukankah umi yang mengajarkan kami untuk tidak menangis, " kata fatwa menenangkan hati umi

" Iya umi, bukankah Allah selalu di bersama kita ? pasti akan ada jalan untuk masalah ini, umi,aisyah mohon sama umi, jangan kasih tahu Abi ya , Aisyah takut kalau Abi marah pada Fatima" pinta Aisyah kepada umi

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Terdengar suara Adam yang sedang mengaji , ayat demi ayat ia lantunkan dengan indah. Adam adalah adik termuda dikeluarga mereka.

" Adam" kata Abi mengehentikan Adam mengaji,

"Abi, ada apa bi ? " Tanya Adam menghampiri abinya itu

" Tadi pak Rahman bilang apa sama Adam? "

" Tadi pak Rahman bilang katanya uang penjualan ikan asin sudah turun bi, dan Abi disuruh menemui pak Rahman di rumahnya, katanya yang membelinya juga ada disana bi"

Tanpa basa-basi lagi Abi langsung menuju rumah pak Rahman ,memang rumah pak Rahman tidak begitu jauh jadi dapat dijangkau dengan berjalan kaki saja.

Who is Allah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang