Terpaan angin malam yang membisu membuat kulit james membeku. Matanya terarah pada kegelapan yang ada dihadapannya. Ia berdiri di pinggir jembatan menikmati udara malam yang menusuk. Tepakan suara kaki terdengar dari jauh dan berhenti tidak terlalu jauh dari tempat james berdiri. Mereka tidak saling melihat satu sama lain. Mata mereka tetap tertuju kedepan.
"Assalamualaikum " james yang menoleh ke arah gadis yang berada tidak jauh darinya .
"Walaikumsallam fatwa " ucapnya. Fatwapun menoleh kearah james. Disini ditempat ini hanya ada mereka berdua, jam 00:00 tepat mereka berdiri disini." untuk apa kau menghubungiku fatwa? "
Tanya james sambil menggenggam palang dari jembatan itu." Aku sudah tahu maksud dari perkataan mu malam itu james, aku salah "
"Apa yang kau maksud? Sunggu aku tidak mengerti "
"Kala kau menanyakan sebuah jawaban dariku"
" sudahlah, aku sudah tahu jawabanmu , kita hanya punya waktu malam ini untuk berada sedekat ini , dan untuk "
"Untuk apa? Mengapa hanya malam ini? Kita bisa dekat bahkan untuk malam-malam selanjutnya"
"Untuk aku bisa mencintaimu dengan hatiku, dengan mataku ," ujar james dengan tatapan yang tulus ke arah fatwa yang tak berhadapan dengannya.
"James, aku ingin kau tahu bahwa aku .."
"Sudahlah fatwa !, aku tidak ingin hatiku terluka karena dirimu, tapi jujur meskipun begitu aku akan tetap sangat berterimakasih padamu, terimakasih karena telah menjadi wanita yang hebat, wanita yang mampu membuka jalan fikiranku , mungkin kau benar apa yang telah tuhan takdir kan untuk kita itulah jalan yang terbaik " potong james karena merasa bahwa ia tahu apa yang akan fatwa katakan.
"Kau benar"
James merasa bingung dengan jawaban fatwa yang tiba-tiba begitu saja menyetujui perkataannya. James tersenyum dan memberikan sebuah kotak kecil berwarna biru muda . ia berjalan mendekati fatwa dan memberikan kotak itu pada fatwa.
"Apa ini ?"
"Happy birthday fatwa khumaira , aku akan meminta pada tuhan, apa yang kau harapkan akan kau dapatkan "
Fatwa membuka kotak itu, dan dilihatnya sebuah gelang cantik dengan kilauan berlian-berlian kecil dan kupu-kupu di bagian pengait gelang itu. Sangat indah dan elegan.
Fatwa hanya menggenggam gelang itu ."Apa kau tidak menyukainya? " tanya james yang ragu bahwa fatwa akan menyukai hadiah yang ia berikan. Fatwa hanya diam dan tak merespon apapun, 10 menit ia hanya diam dan membuat james bingung atas kediamannya.
Sambil meneteskan airmata fatwa memasangkan gelang itu ditangannya sendiri.
James semakin khawatir , mengapa fatwa menangis."Kau kenapa fatwa? "
"Gelang ini telah melukaiku james " ucapnya dengan nada yang begitu lembut. James yang panik dan langsung menarik gelang itu hingga putus dari tangan fatwa.
" maaf ,aku tidak mengerti bagaimana gelang ini bisa menyakitimu, apa tanganmu sakit? Apa kau terluka? " tanyanya yang begitu panik.
Fatwa hanya menggelengkan kepalanya pelan sambil menunduk." Mungkin jatuh cinta adalah hal yang biasa untukmu, Aku pernah mencintai tapi tidak seikhlas ini, aku pernah dianugrahkan rasa yang sangat ingin dirasakan oleh setiap manusia, tapi tidak sampai membuatku patah hati , aku merasa jatuh, aku merasa sakit , dan aku sedih
Mengapa aku tidak pernah sadar pada apa yang berada didekatku selama ini.. ""Apa maksudmu fatwa? "
" Aku jatuh hati padamu james,." james yang sangat terkejut mendengar ucapan fatwa yang membuatnya merasa dalam alam mimpi, james hanya tertegun dan tak mampu bicara apapaun. Hati james terkoyak dan sakit itu lebih dalam dari apa yang pernah dikatakannya malam itu.
Mengapa fatwa baru mengatakannya saat ia akan menikah dengan orang lain. Mata james memerah, rasa marah, kesal, benci dan cinta beradu menjadi satu dalam hatinya." Aku sering menjalin hubungan dengan gadis manapun, tapi tidak seperti mu, !! Mereka sangat mencintaiku hingga mereka takut untuk melukai hatiku. Tapi tidak untuk Jatuh cinta, aku hanya satu kali Jatuh cinta , dan itu hanya kepadamu, tapi kau? Kau adalah wanita yang berani menyakitiku ,kau adalah wanita yang membuat aku merasa tidak bernyawa. .
Mengapa kau baru katakan itu sekarang fatwa?" james yang sangat lelah dan bingung harus bagaimana. Disatu sisi ia sangat bahagia karena wanita yang ia cintai ,membalas cintanya. Tapi disisi lain ia sudah berjanji akan menikahi wanita lain yang akan dilangsungkan esok hari."Aku sudah menghubungimu kala itu, tapi tidak pernah ada jawaban ,akupun bingung james, aku sudah merenungkan semuanya. Dan aku tahu bahwa tuhan ingin aku jatuh cinta padamu"
"Aku akan menikah besok" tubuhnya bergetar, wajahnya panas ,air mata rasanya sudah ingin keluar dari tempatnya. Fatwa menahan sesaknya dan berdzikir didalam hatinya. Ia mencoba untuk tenang dan menarik nafasnya dalam. Lalu ia tersenyum .
"Aku ikut berbahagia atas pernikahanmu james,
Ini sudah terlalu malam , aku pikir pengantin pria harus banyak istirahat, lagipula besok kau harus bangun pagi bukan? Aku juga ingin pulang, James .... Boleh aku meminta gelang itu ? " Ujar fatwa mencoba terlihat tegar dihadapan James yang sudah menangis dan hanya bisa menatapnya tanpa bicara apapun. Jamespun memberikan gelang itu kepada fatwa."Umm.. aku pulang , assalamualaikum 🙏 , James jangan menyerah hanya karena kau pernah terluka, Jangan ragu hanya karena ia tak memberi apa yang kau inginkan, mungkin memang begini jalannya, apapun itu kau dan aku harus tetap bersyukur, karena dari sakit kita bisa belajar untuk lebih ikhlas dan bersabar. Aku pergi.. " fatwapun masuk kedalam taksi yang sudah menunggunya . James melihat ada patahan pengait gelang kupu-kupu itu. Diambilnya benda kecil itu dan dimasukannya ke sakunya.
-
-
-Ada yang tidak bisa kamu kobarkan hanya demi dirimu sendiri. Tasbih itu terus berputar suara ketukan pintu dari luar membuat Fatima menghentikan sholatnya. Fatima pun keluar dan dilihatnya Sam yang terlihat lelah dan lesu. Sam hanya berdiri di dekat pintu sambil menatap wajah istrinya yang setia menunggunya pulang setiap hari. Ia berjalan ke arah Fatima . Dan Sam langsung memeluk Fatima dengan erat, bahkan sangat erat. Sambil menangis dan merasa sangat bersalah pada istrinya itu. Tidak seharusnya ia menyakiti hati wanita yang telah berjuang untuknya. Yang tak pernah mengeluhkan atas sikapnya yang bodoh. Fatima yang bingung dengan sikap suaminya yang seperti ini hanya bisa membalas pelukan dari Sam.
" Sam, apa yang terjadi? "
"Maafkan aku Fatima, Maaf.." ucap Sam. Fatima hanya menatap suaminya yang tidak berani menatapnya.
"Sam? Katakan apa yang terjadi?"
"Aku sudah terlalu menyakitimu, aku bukan suami yang baik untukmu , aku tidak pantas "
"Sam, aku telah memutuskan untuk menjadikan kau sebagai imamku, apapun itu ,itu adalah sebuah resiko yang harus aku terima, kau memang telahenyakitiku Sam, tapi kau adalah ayah yang baik , kau adalah suami yang terbaik untuku, jadi jangan merasa seperti itu "
"Aku minta Maaf Fatima.. aku minta maaf, "
Assalamualaikum readers, Hay kalian apa kabar? Luar biasa..
Bonus part cepet up karena part 27 sedikit banget.. ia memang aku buat sedikit..
Aku cuma mau bilang terimakasih buat kalian yang sudah vote dan membaca cerita aku ..
Semoga kalian tetep suka dan tetep nunggu kelanjutan cerita dari who is Allah ini..
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is Allah?
De TodoCintailah siapapun yg ingin kau cinta, karena suatu saat kau pasti akan meninggalkannya