Keadaan masih hening di meja makan, tak ada satupun yang bicara, rupanya abi masih marah pada fatima,
" Bi, bagaimana soal beasiswa fatwa ,? " tanya fatwa berusaha memecahkan keheningan yg terjadi
" Abi akan pikirkan, tapi apa tidak lebih baik jika disini saja, tidak perlu ke negri orang " jawab abi sambil melanjutkan makannya,
" Beasiswa?? Apa ini? Kenapa tidak ada yang memberitahu umi ? " sambung umi
" maaf umi, fatwa belum sempat kasih tau umi, karena belum ada waktu yang pas " lanjut aisyah mengambil alih perkakataan fatwa..
Keadaanpun kembali mengehning sampai sarapan telah selesai, seperti biasa abi mengantarkan adam sekolah dan fatwa berangkat kuliah, sedang aisyah mengajarkan anak-anak mengaji di asrama,
Mobil mewah berwarna hitam legam namun berkilau itu berhenti tepat di belakang motor fatwa, mata tajamnya menatap fatwa, tak perduli akan ada debu yang masuk ataupun tidak, fatwa sendiri sedang memarkirkan motornya dan melihat laki-laki itu menatapnya,
" jangan menatap seorang perempuan seperti itu, itu tidak sopan bagi saya" ucap fatwa tanpa melihat wajah laki-laki itu
Laki-laki itu mengerutkan dahinya, ia berpikir apa yang tidak sopan dari dirinya,padahal dia hanya menatap saja, dia tidak membuka jilbabnya,ataupun menyentuhnya tetapi sikapnya dibilang tidak sopan,
" memang apa yang aku lakukan? " tanya james bingung
" kau memang tidak melakukan apapun, tapi dalam agamaku itu dosa " jawab fatwa
James keluar dari mobilnya,
" dosa? Apa yang dosa? Aku tidak berbuat jahat, " kata james mendekat kearah fatwa
Tetapi fatwa memundurkan langkahnya,"Jangan dekat-dekat, o iya, nama saya fatwa" ucap fatwa, james pun menyebutkan namanya
"Saya james, "
Fatwa berjalan menuju kelasnya, walaupun dia tidak ada kelas dipagi hari,james mengikuti langkahnya,
" kau yang kemarin bukan? Apa kau ingat? "
Kata james tersenyum pada fatwa" ya saya ingat," jawab fatwa singkat, james masih terus mengikutinya,
" kenapa kau menutup rapat pakaianmu seprti itu? In indonesia very hot " ucapnya lagi
" okey james, setiap laki-laki dan perempuan mempunyai aurat, dan aurat itu harus ditutupi, tidak boleh dilihat oleh siapapun karena nantinya akan berdosa " jelas fatwa
" begitu juga dengan laki-laki? Apa aku harus memakai tutup kepala dan berpakaian sepertimu?? " tanya james dengan polosnya
Fatwa tertawa mendengar itu, terasa lucu sekali pria ini, apa dia tidak pernah mendengar atau membaca artikel manapun? Apa hidupnya hanya penuh dengan kimia dan penyakit ??
Melihat gadis itu tertawa, jamespun ikut tertawa,
" apa itu lucu, sampai membuatmu tertawa"
Kata james" ya, mungkin kau juga harus menutup kepalamu, tapi bukan dengan kerudung ini, melainkan dengan kopiah , " lanjut fatwa dan pergi meninggalkan james ,
James terdiam , dan memikirkan perkataan fatwa barusan, mengapa seperti ada yang menariknya untuk mengetahui lebih jauh tentang agama islam, mungkin lewat gadis itu yang menjadi perantara atas semua pertanyaan-pertanyaan yang terbesit dihatinya.." ja'far tolong antarkan ini ke rumah pak RT nak, " ucap bu rahman
" apa ini bu? " tanya ja'far sambil mengambil amplop yang diserahkan ibunya kepadanya
" itu uang, atas pembayaran ikan kemarin, bapakmu menyumbangkannya untuk masjid " jelas bu rahman
Ja'far segera mengantarkannya kerumah pak RT, namun ditengah jalan ada yang mengganggu penglihatannya, seorang wanita berkulit putih dengan make -up sedikit tebal dan sexy itu keluar dari sebuah mobil, wajah yang telah lama keluarganya nantikan,
Ja'far turun dari motornya dan menghampiri wanita itu,
" ka zulaikha?? Ka zulaikha kembali " ja'far terlihat senang melihat kakanya berada tepat dihadapannya,
" Celline, come on we have to meet him" james keluar dari mobilnya, mata ja'far masih terarah pada wajah kaka'y itu, tapi mengapa laki-laki ini memanggilnya dengan nama celline?
"Celline?? Ka zulaikha , siapa yg dia panggil celline?? " tanya ja'far pada kakanya itu, semua pertanyaan yang ia lontarkan tak ada satupun yang dijawabnya, wajah james terlihat bingung,
"Maaf, anda siapa? Dan siapa zulaikha, dia adalah celline ," kata james
" ttt..tappi , ahh.. Wajahnya mirip sekali dengan kaka saya, maaf, o iya saya ja'far " sambil mengulurkan tangannya
" james alderman ," sambut james
"Ada apa kalian datang kesini?? Sepertinya saya tidak pernah melihat kalian" lanjut ja'far
" ya ,memang kami baru pertamakali ke desa ini, dan kami mencari rumah pak rahman ,apa anda tahu? " ucap james
" ya, saya tahu, itu rumah saya, mari saya antar " kata ja'far, namun tiba-tiba celline menarik tangan james
"Sudah berikan saja berkasnya pada dia, diakan anaknya, jadi kita tidak perlu berlama-lama disini !" ucap celline
James bingung melihat kekasihnya yg terlihat sangat gelisah, jamespun memberikan berkas itu kepada ja'far
" karena kami masih ada urusan, jadi saya titipkan ini, tolong berikan pada pak rahman, bilang saja dari mr.alderman " pinta james pada ja'far, sesungguhnya ja'far ingin sekali membawa wanita itu pada ibunya, namun sepertinya waktunya kurang tepat, james menoleh kearah sebelah kirinya, dilihatnya ada fatwa disana, sedang membenarkan motornya yang tiba-tiba mati,
" fatwa, " ujar ja'far dan menghampiri fatwa ,james mengikuti ja'far, dan celline malah masuk kedalam mobil james
" ada apa dengan motor kau fatwa" tanya ja'far
"Entahla, aku juga tidak tau ja'far ,tiba-tiba saja mati seperti ini" jawab fatwa
" Biar aku lihat " kata james dan membuka motor fatwa, ternyata kabel busy yang terpasang dimotornya terlepas ,dan james memasangnya kembali,
" hanya busy'y saja.." ucap james aambil mbersihkan sisa kotoran ditangannya
"Terimakasih james " ujar fatwa
" jadi kalian sudah saling kenal ? " tanya ja'far
"Ya, dia teman kuliahku ja'far, aku juga baru mengenalnya " kata fatwa
James hanya tersenyum dan memperhatikan fatwa lebih dalam, dan dia mengingat kata-kata fatwa bahwa menatapnya adalah sebuah perbuatan dosa, james langsung mengalihkan pandangannya ,"Oke kalau begitu saya pergi dulu " ucap james pada mereka berdua
" hati-hati, dan sempatkan main kerumah saya" kata ja'far
James hanya mengangguk kecil , dan berlari kearah mobilnya ,dan melajukan mobilnya itu..
"Fatwa, nanti lebih baik kau periksa kembali motormu dibengkel, " kata ja'far,
" iya ja'far, terimakasih ya" ucap fatwa dengan nada yang begitu lembut
Ja'far hanya tersenyum, dia tahu bahwa fatwa tersenyum, karena terlihat dari kerutan kecil dipinggir kelopak matanya,
" kalau begitu aku pulang dulu ya ja'far, assalammu'alaikum "
"Walikumsallam,wr.wb"
Fatwa langsung pergi meninggalkan ja'far, dan kembali kerumahny,
" ingin sekali aku berta'aruf denganmu fatwa, tapi bukan untuk sekarang " ucap ja'far pada dirinya sendiri, ja'far melanjutkan perjalanannya kerumah pak RT untuk mengantarkan uang sumbangan masjid yang diberikan ayahnya itu...
Karena dari perkenalan akan hadir kedekatan...
Dan hadirnya kedekatan,akan menimbulkan sebuah kepercayaan..Enjoyyy reading guys....
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is Allah?
RandomCintailah siapapun yg ingin kau cinta, karena suatu saat kau pasti akan meninggalkannya