Chapter 4

2K 245 3
                                    

Bising dan gelap, di sinilah saat ini Nayeon berada. Sejak pertemuan terkahirnya bersama Jungkook, hampir setia malam Nayeon selalu mendatangi club. Tak terhitung sudah berbagai jenis minuman alkohol yang sudah ia coba hingga ia hanya setengah sadar.

“Nona anda harus pulang, anda sudah terlalu mabuk nona.” seorang bartender berusaha menyadarkan Nayeon yang kepalanya sudah terkapar di meja.

Nayeon hanya menggeliat sedikit dan menghiraukan perkataan bartender.
“Nona anda harus pulang, apa perlu saya panggilkan tak-” bartender masih berusaha membangunkan Nayeon namun kata-kata terpotong saat Nayeon telihat sedang memaki-makinya dengan setengah kesadaran.

Tentu, bartender itu tak mengerti apa yang sedang Nayeon katakan. Nayeon mengumpat ke arah bartender dengan bahasa korea.

Sebelumnya Nayeon sangat jarang sekali untuk mau melangkahkan kakinya memasuki club malam yang dipenuhi orang-orang beraroma alkohol. Jungkooklah yang menyebabkan Nayeon untuk segan memasuki tempat yang dipenuhi pervert guy, bitch, even drug. Bahkan Nayeon sudah 4 hari selalu bolos kuliah, Nayeon kembali melakukan hal-hal yang nekat seperti saat ia kehilangan ibunya 8 tahun lalu.

***

Eomma tidak mau tahu! Bulan depan kau dan Irene harus melaksanakan pertunangan!” ucap tegas ibu Yoongi di sebrang telfon.

Eomma! Aku sudah bilang tidak bisa secepat itu!”

“Tapi sampai kapan Yoongi? Eomma sudah menunggu lama, appa dan orang tua Irene juga sudah setuju untuk melaksanakan pertunangan bulan depan. Jika tidak, eomma akan mengumumkan pernikahanmu secepatnya pada media.” ancam ibu Yoongi.

Eomma! Kumoho-”

Tut

Ibu Yoongi langsung menutup panggilan telfon secara sepihak, sehingga tidak mendengar seribu alasan anaknya untuk tidak melaksanakan pertunangan.

Arrggghhh

Yoongi mengerang frustasi. Ibunya benar-benar pemaksa, sulit memang untuk meluluhkan hati ibunya.  Tapi Yoongi tidak bisa kabur begitu saja untuk meninggalkan apa yang ibunya minta, berkat dorongan ibunya Yoongi bisa seperti ini, menjadi pianist dan memiliki jazz music club. Ibunya selalu mendukung apa yang Yoongi impikan.

Namun untuk masalah wanita, ibunya sangat pemilih, ibu Yoongi selalu memaksanya untuk dekat dengan wanita pilihan ibunya.

***

Yoongi baru saja keluar dari studionya, pikirannya terlalu kacau sampai-sampai tak sanggup untuk menekan tuts-tuts pianonya. Ia berjalan menyusuri Piccadilly Circus, udara dingin bahkan tak membuatnya berhenti berjalan. Sampai pada akhirnya ia berhenti tepat di sebuah night club yang dulu ia sering kunjungi bersama teman-teman kuliahnya.

Suasananya tak pernah berubah sejak terakhir ia memasuki night club itu. Aroma alkohol langsung terhirup oleh indra penciumannya tepat saat ia memasuki pintu masuk.

Ughh..kenapa aku masuk kesini, bar is better.” eluh Yoongi.

Ia bahkan tak tahu alasan mengapa ia tiba-tiba masuk kesini. Yoongi mengalami kejadian buruk saat terakhir ia datang kesini, temannya memasukan drugs kedalam minumannya, dan seketika membuatnya tak sadarkan diri.

Saat ingin membalikan tubuhnya untuk keluar dari club, netra Yoongi melihat seorang wanita di ujung meja bartender, wanita tersebut terlihat sedang berargumen dengan bartender di depannya. Wanita itu tak asing di mata Yoongi, ia seperti pernah melihatnya. Yoongi mendekati wanita tersebut. Wanita itu adalah orang yang ia lihat di restoran beberapa hari lalu.

“Tuan kau bisa membawanya pulang, ia sudah sangat mabuk.” ucap bartender pada Yoongi.

Yoongi benar-benar tak paham maksud bartender, mengapa ia menyuruhnya membawa pulang seorang wanita yang sama sekali tidak ia kenal.

Bartender mengira Yoongi adalah teman wanita itu, karena mereka berdua terlihat sama-sama orang asia.

Sontak Yoongi terkejut saat wanita yang setengah sadar itu mengumpat menggunakan bahasa Korea.

Seorang pria asing mendekati Yoongi. “Hei, kau mengenalnya? Jika tidak aku akan membawanya untuk menghabiskan malam bersamaku.”

Pria gila, batin Yoongi.

Yoongi bukan pria pengecut, ia seorang gentlemen yang sangat menjaga wanita. Siapapun wanita itu, stranger or not, muda atau bahkan tua,  jika mereka wanita ia benar-benar menghormatinya.

“Dia kekasihku, kau mau apa?!” ucap tegas Yoongi pada pria asing.

***

Maaf baru bisa update, masih sibuk persiapan KKN. Chapter selanjutnya mungkin besok bakal update.

Thank youu yang suka sama ceritanya❤

Melody✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang