Tak henti-hentinya Nayeon mengecek ponselnya yang berada di atas meja, tepat di samping buku sastra yang sedang ia baca. Besok adalah midterm test sehingga ia harus lembur semalaman untuk belajar. Namun, di sisi lain ia menunggu pesan tak tak kunjung masuk di ponselnya.
“Aissh…Jungkook kenapa belum membalas pesanku!" Kesal Nayeon.
Nayeon mengecek arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. “Padahal seharusnya ia sudah pulang kerja, tapi kenapa ia belum membalas pesanku huh!”
Tak biasanya Jungkook tidak memberi kabar pada Nayeon. Walaupun mereka menjalin hubungan jarak jauh, namun baik Jungkook maupun Nayeon saling mengerti satu sama lain. Mereka jarang bertengkar karena masalah jarang bertemu, nyatanya mereka bisa sudah menjali hubungan jarak jauh hampir 4 tahun lamanya.
Tak jarang Jungkook menyempatkan beberapa hari untuk mengunjungi Nayeon di London. Bahkan Jungkook sudah berkomitmen jika Nayeon selesai melakukan kuliahnya di London dan kembali pulang ke Seoul, Jungkook akan menikahinya.
Sebenarnya sudah satu minggu Jungkook belum mengabarinya, tapi Nayeon memakluminya karena Jungkook baru saja diangkat menjadi CEO di perusahaan keluargnya untuk menggantikan ayahnya. Jungkook sudah berpesan sebelumnya pada Nayeon, jika kedepannya ia akan jarang mengabarinya karena akan sangat sibuk setelah pergantian CEO.
Nayeon mengambil ponselnya, ia menatap nomor Jungkook. Sebenarnya ia sangat ingin menelfon Jungkook tapi ia urungkan kembali untuk menunggu Jungkook yang menelfonnya.
Tapi harus menunggu sampai kapan?
“Fokus Im Nayeon! Besok ujian terakhir! Jika sampai besok Jungkook belum menelfon, kau harus menelfonnya!” ucap Nayeon menyemangati diri.
Perhatian Nayeon kembali pada buku yang ada di hadapannya. Namun, tak lama ponsel Nayeon berdering menandakan pesan masuk. Dengan sigap Nayeon mengambil ponselnya, terpampang jelas siapa yang baru saja mengirimanya pesan, Jungkook.
Jungkook :
Nay, kau masih bangun?Senyum Nayeon seketi mengembang akhirnya mendapatkan pesan dari Jungkook. Materi-materi yang baru saja ia baca seketika hilang dan tergantikan dengan isi pesan Jungkook.
Walaupun Nayeon sudah berumur 23 tahun, tapi tetap saja, Nayeon masih seperti gadis SMA yang baru saja menerima pesan dari kekasih barunya.
Perasaan Nayeon tidak berubah, masih sama seperti awal-awal ia berkencan dengan Jungkook. Ia selalu girang ketika Jungkook mengiriminya pesan ataupun menelfonnya.
Nayeon menggigit kuku ibu jarinya, ia ragu saat mengetik balasan pesan Jungkook. Beberapa kali ia mengetik, namun ia hapus kembali.
Nayeon :
Yaak!! dari mana saj--
JEON JUNGKOOK! Kenapa baru meng--
Kau sudah lup--Nayeon :
Masih, ada apa?Sent
Nayeon menunggu-nunggu jawaban pesan Jungkook, sampai-sampai tanpa sadar ia sudah menutup bukunya dan tak henti mentapa layar ponselnya.
Ting!
Jungkook :
Kau di London?Nayeon :
Tentu, memangnya aku dimana lagi?Jungkook :
Hanya mau mengabari, jika besok aku akan ke LondonNayeon :
Benarkah? Kenapa mendadak sekali? Biasanya kau sudah mengabariku sebulan sebelum berangkat?Sudah tidak bisa tergambarkan lagi perasaan Nayeon saat ini. Nayeon teriak sesaat karena saking bahagianya.
Aaaaaa….apa ini nyata?
Jungkook :
Sebenarnya, ada keperluan pekerjaan. Tapi, aku juga sekalian ingin bertemu denganmu, ada sesuatu yang ingin aku katakan.Katakan? Apa yang ingin Jungkook katakan? Apa dia kan melamarku?
“Aaaakkk….bukankah ia bilang menungguku selesai kuliah dulu? Kenapa tiba-tiba?” gumam Nayeon.
Nayeon sudah mengira-ngira apa yang akan Jungkook katakan. Ia memiliki ekspetasi tinggi kalau Jungkook akan melamarnya.
Nayeon :
Baiklah, aku akan menjemputmuJungkook :
Tak perlu menjemputku, aku akan menemuimu esok harinya.Nayeon :
Eoh..baiklah, sampai ketemu sayang!read
Nayeon menunggu beberapa saat untuk melihat balasan Jungkook, tapi Jungkook tak kunjung membalasnya dan hanya sekedar membacanya.
“Cih..tumben sekali ia tak membalas? Setidaknya emoticon, kenapa dia jadi begitu serius? Apa karena ia sudah menjadi CEO?” gumam Nayeon.
***
Nayeon sudah mengosongkan jadwal kuliah untuk hari ini. Ya, karena hari ini ia akan bertemu Jungkook setelah sekitar 8 bulan mereka tidak bertemu. Tak seperti biasanya, kali ini Nayeon menggunakan dress terbaiknya, dan tak lupa tubuhnya juga dibalut coat berwarna khaki yang hampir sama sekali ia tak pernah memakainya.
Nayeon yang biasanya memakai sneakers, sedangkan kali ini ia memakai boot berhak yang appa-nya berikan kepadanya sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 23. Nayeon bangun lebih pagi dari biasanya, karena ia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk make up dan hair do.
Jungkook sudah menungu di depan gedung apartemen Nayeon. Nayeon bisa melihat punggung Jungkook saat ia menuruni tangga dari apartemennya.Seperti biasanya Jungkook menggunakan kaos putih dibalut dengan kemeja krem yang tak tekancing, tak lupa ia menggunakan ripped jeans favoritnya.
Nayeon berlari menghampiri Jungkook. Kedua tangan Nayeon seketika sudah melingkar di perut Jungkook. Nayeon menempelkan pipi chubbynya di punggung Jungkook.
“Aku sangat merindukanmu!” seru Nayeon.
Tahu jika wanitanya memeluknya dari belakang, Jungkook membalikan tubuhnya dan memegang kedua bahu Nayeon. Jungkook mengecup kening Nayeon dengan lembut.
“Percayalah aku lebih merindukanmu.”
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody✔
FanfictionPria yang ia cintai pergi meninggalkannya demi menikahi wanita lain. Hubungan yang mereka jalani selama 6 tahun harus berakhir. Namun, kesedihan Nayeon tak berlarut-larut ketika Yoongi tiba-tiba muncul dalam kehidupannya. "Her voice suddenly stuck i...