Chapter 23

1.7K 179 13
                                    

Nayeon sudah berkemas, ia tak sabar besok ia akan terbang ke Korea kembali ke tempat dimana asalnya. Sudah 2 tahun lebih sejak terkahir ia pulang ke Korea.

Salah satu alasan utama ia sangat antusias akan kepindahannya ke Korea selama 4 tahun tinggal di negeri orang adalah Yoongi. Sudah sebulan ia tak bertemu, rasanya seperti 4 tahun tidak bertemu.

Walaupun setiap hari Yoongi selalu menghubunginya tetap saja ia ingin sekali melihat wajah tampah prianya.

Pertememuan Jungkook  minggu lalu di acara graduationnya tidak membuat cintanya pada Yoongi berkurang, malah membuatnya bersyukur telah bertemu dengannya.

Ia tak tahu apa yang terjadi jika Yoongi tidak datang dikehidupannya. Mungkin ia akan jauh-jauh datang ke Korea nememui Yeri, menampar wanita itu dan berkata. "Kau merebut priaku!"

Untungnya Yoongi membuatnya tidak sejahat itu. Menurutnya Yoongi menenangkannya, ia selalu seperti itu.

Nayeon belum memberitahu Yoongi jika minggu lalu Jungkook menghadiri graduationnya, ia hanya ingin membicarakannya langsung pada Yoongi.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Yoongi saat mereka melakukan Fecetime.

"Aku selesai berkemas, hanya tak sabat menunggu besok. Aku sedang di cafè favoritku dekat kampus, karena aku tahu aku akan merindukan tempat ini."

"Aku akan menjemputmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akan menjemputmu. Aku sudah sangat merindukanmu." suara sarau keluar dari bibir Yoongi.

Waktu Korea sudah tengah malam dan Yoongi harus menghubungi kekasihnya karena ia sudah tak tahan untuk tidak melihat wajah Nayeon.

"Kenapa wajahmu seperti itu? Rambutmu acak-acakan, seperti baru melakukan-" ucapan Nayeon terhenti.

"Kenapa wajahmu seperti itu? Rambutmu acak-acakan, seperti baru melakukan-" ucapan Nayeon terhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau pikir aku tidur dengan wanita lain?" Yoongi tersenyum nakal.

Nayeon terdiam. Ia hanya menatap di layar ponselnya.

"Aku tahu kau merindukan melihatku seperti ini saat kita sedang-"

"Yoongi aku sedang di tempat umum! Bisakah kau menjaga omonganmu." potong Nayeon karena ia tahu apa yang akan Yoongi katakan.

"Tidurlah, pesananku sudah datang. Aku sangat lapar. Bye. I love you."

"Baiklah. Hati-hati di sana ok. I love you."

Nayeon meletakan ponselnya di samping piringnya. Tak lama, pesan muncul di layar ponselnya. Ia tersenyum melihat nama Yoongi yang tertera.

Yoongi :
AKU MERINDUKANMU! aku merindukan ciumanmu, pelukanmu, saat kau berada di bawahku, melihat rambutmu acak-acak setelah melakukannya, melihatmu terlelap di bawah pelukanku di tempat tidurku, aku merindukannya.

Nayeon tak berhenti tersenyum melihat isi pesan Yoongi. Mungkin ia bisa membacanya seharian karena ia sangat menyukainya.

Nayeon :
Aku juga merindukannya. Kau tahu? Melihatmu  seperti tadi membuatku ingin segera menciummu.

Yoongi :
Kau pikir aku tidak? Kau tak tahu betapa aku menahan untuk tidak menciumu dan memelukmu saat ini.

Nayeon :
Besok aku pulang. Kau bisa menciumku sampai kau bosan.

Yoongi :
Sayangnya aku tak akan bosan menciummu.

Nayeon membalikan ponselnya sehingga layarnya bertemu dengan meja. Jika ia tak melakukan itu, ia tak akan pernah makan karena tak berhenti melayang membaca kata-kata Yoongi.

.

.

.

Nayeon sedang mencari-cari berita Korea, mungkin ia ingin mengikuti apa perkembangan di Korea saat ini, agar ia tak terlalu seperti orang asing setelah pindah di sana. Setidaknya ia mengerti informasi-informasi apa saja yang sedang banyak dibicarakan.

Salah satu artikel tentang fashion yang berhasil memusatkan perhatian Nayeon adalah salah satu profil seorang designer cantik yakni Bae Irene.

Dalam artikel tersebut Irene mengatakan jika ada seorang pria yang sangat menginspirasinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam artikel tersebut Irene mengatakan jika ada seorang pria yang sangat menginspirasinya. Mereka sudah lama mengenal, dan pria itu pun sangat mendukung profesinya sejak dulu.

Bahkan pria itulah satu-satunya yang mendorong Irene untuk menjadi apa yang diinginkannya.

Irene tidak memberitahu siapa nama pria itu, namun ia hanya memberitahu jika pria itu adalah seorang pianist sekaligus produser musik.

Nayeon menyernyitkan dahinya. Tak mungkin Yoongi kan, pria yang ia maksud.

Yang benar saja Im Nayeon. Pianist sekaligus produser musik di Korea bukan hanya Yoongi saja, pikirnya.

Nayeon berusaha untuk positive thinking. Yoongi juga tak pernah memberitahu tentang mengenal designer cantik.

Yoongi sudah menceritakan beberapa teman dekatnya dan semua laki-laki, tak ada satupun dari mereka seorang wanita.

Dan tentu Nayeon harus percaya. Tak masalah jika Yoongi memiliki teman wanita. Yoongi juga pasti mengerti batas-batasnya. Karena Yoongi juga mempercayainya untuk memberikan batasan-batasan jika bersama pria lain selain Yoongi.

***
Thank youuu for vote & leave sweet comments💜

Melody✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang