Chapter 25

1.8K 194 22
                                    

Happy reading!

***

Akhirnya Nayeon bisa menelapakan kakinya di rumahnya. Appa-nya sudah menunggu dan membuatkab makan malam untuknya karena ia tahu jika Nayeon sudah makan siang bersama Yoongi.

Nayeon benar-benar ingin istirahat kali ini karena Yoongi sekali tidak memberinya waktu istirahat meskipun sedetik.

Yoongi tak berhenti menciumnya. Setidaknya hutang ciuman selama satu bulan akhirnya terbayarkan walaupun dengan beberapa jam.

Yoongi mengajak Nayeon untuk pergi ke acara makan malam keluarga. Namun ia tahu Nayeon pasti menolak karena terlalu kelelahan jadi Yoongi tidak akan memaksa Nayeon untuk menghadiri acara itu.

Saat Tuan Im bertemu dengan Yoongi, ia sangat menyukainya. Ia sudah jadi fans Yoongi sejak ia bermain piano saat kecil, apalagi saat mengetahui jika Yoongi mendapatkan piala Grammy, ia begitu bangga.

"Nayeon-ah apa menurutmu ia pria baik?" tanya Tuan Im.

"Menurut appa bagaimana?"

Mereka sedang berada di ruang tv, mengahabiskan waktu seperti waktu dulu sebelum ia kuliah di London.

"Menurut appa, ia pria yang sopan, appa tak bisa menilai hanya dengan sekali bertemu."

"Yoongi sangat baik appa. Setelah putus dengan Jungkook, Yoongi selalu ada untuk menghiburku. Ia pria yang menyenangkan."

"Dan appa tahu jika akhirnya aku bernyanyi kembali saat bersamanya."

"Appa tahu jika kau akan mulai bernyanyi lagi cepat atau lambat. Lalu  bagaimana selanjutnya kau mau terjun ke dunia musik?"

Nayeon mengangguk mantap. "Tapi bukan bernyanyi tujuanku saat ini appa. Aku ingin menjadi song writer."

"Kalau begitu kau akan bekerja bersamaku."

Nayeon menggeleng. "Sejujurnya appa. Aku sudah menyiapkan berkas untuk melamar di production housenya Yoongi. Aku tidak memberitahunya, aku tidak ingin  bisa bekerja di sana karena pemiliknya adalah kekasihku. Aku akan menjadi seperti pegawai lainnya. Melamar, interview, dan diterima."

"Jadi kau lebih memilih dia dari pada appa?" goda appanya.

"Tentu tidak dad! Kau tetap pria nomer satuku." Nayeon terkekeh.

"Baguslah, aku belum rela putriku di ambil pria lain."

.

.

.

Sudah sejak 2 jam yang lalu Nayeon terbangun. Ia tak bisa tidur lagi karena terlalu gugup. Hari ini untuk pertama kalinya ia melamar pekerjaan.

Bahkan Nayeon sudah siap sejak 30 menit yang lalu, namun ia masih berada di ruang tv sambil mengecek berkas-berkas yang diperlukan.

Nayeon bahkan berlatih untuk mejawab pertanyaan saat interview nanti. Ia sudah siap hanya terlalu gugup untuk keluar rumah.

"Appa, bagaimana penampilanku?"

"Appa, bagaimana penampilanku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melody✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang