Chapter 3

2K 240 13
                                    

Lamunan Yeri terbuyarkan saat suara memanggil namanya. Nayeon merupakan kakak kelasnya saat SMA. Nayeon dan Yeri selalu bersaing dalam hal apapun, kepopuleran, kecantikan, bahkan bersaing dalam mendapatkan perhatian Jungkook. Walaupun saat itu Jungkook sudah menjadi kekasih Nayeon, Yeri tak berhenti mengejar Jungkook.

“Yeri?!” seru Nayeon.

“Eoh..unnie apa kabar?” Yeri berdiri untuk menyambut Nayeon.

Nayeon melihat Jungkook yang membenahi kursi untuknya dengan tatapan bingung. Nayeon tak mengerti apa yang sedang ada dikepala Jungkook saat ini. Untuk apa mereka duduk bersama Yeri saat ini, bahkan Nayeon sama sekali tak memiliki hubungan apa-apa dengan Yeri.

***

“BRENGSEK!!” tamparan melayang di pipi kanan Jungkook.

Kini Nayeon berlari keluar restaurant, bahkan ia tak peduli dengan coatnya yang ia tinggal, tak peduli betapa dinginnya udara London. Nayeon merasa sangat terpukul setelah mendengar bahwa Jungkook sudah bertunangan dengan Yeri seminggu lalu dan akan menjalankan pernikahan dalam waktu dekat.

Walaupun Jungkook sudah memberitahunya jika ia melakukannya karena terpaksa. Yeri hamil, tapi bukan ulah Jungkook. Jungkook hanya ingin menolong Yeri karena pria yang telah menghamilinya menghilang begitu saja dan tidak bertanggung jawab. Orang tua Yeri memaksanya untuk menggugurkan janinnya jika tak ada pria yang bertanggung jawab. Yeri pun datang kepada Jungkook, memohon untuk menyelamatkan janinnya dari paksaan orangtuanya agar menggugurkan janinnya.

Jungkook sempat menolak, namun pada akhirnya ia memilih untuk menolong Yeri. Ia melakukan bukan untuk Yeri sendiri melainkan untuk janin yang berada dikandungan Yeri. Jungkook dan Yeri pun menggelar acara pertunangan yang hanya dihadiri keluarga mereka, tanpa ada jumpa pers ataupun media yang meliput pertunangan seorang CEO muda.

***

Sedari tadi Yoongi memperhatikan wanita yang berada di seberang mejanya. Terlihat air mata yang sedang wanita itu tahan untu keluar. Wanita itu tak mengeluarkan kata-kata satupun dari bibirnya, ia hanya mendengarkan penjelasan pria yang berada tepat di sampingnya.

“Hey- Yoongi, kau tak mendengarkanku.” ucap Irene kesal.

Sontak Yoongi mengalihkan pandangannya pada Irene yang sedang berada dihadapannya.

“Hmm? Kau sudah melilih menunya?”

“Sudah, tapi kau belum memilihnya.”

“Apapun pilihanmu, aku mengikutinya.” ucap Yoongi santai.

Yoongi kembali menatap wanita yang berada di seberang mejanya tadi, namun ia sudah tak menemukan wanita itu di tempatnya. Netra Yoongi mencari-cari keberadaan wanita tersebut, dan ia melihat wanita itu berlari kecil keluar restaurant dengan tangis yang menyelimuti wajahnya.

***

Jungkook mengambil coat milik Nayeon dan segera meninggalkan Yeri di restaurant untuk menyusul Nayeon. Jungkook mencari-cari keberadaan Nayeon, namun ia tak kunjung menemukan Nayeon. Sampai ia melihat wanita yang sedang berjongkok  memeluk kedua kakinya dan menempelkan dahinya pada lututnya sambil bersandar ditiang lampu ujung jalan.

Jungkook merendahkan tubuhnya untuk memakaikan coat pada punggung Nayeon. Satu kakinya berlutut di tanah sedangkan kaki lainnya sebagai tumpuhan  untuk tangannya dan mensesejarkan tubuhnya dengan tubuh wanita yang dihadapannya.

“Kenapa harus kau Jungkook-ah, kenapa Yeri tidak melilih pria lain huh?!” gumam Nayeon tanpa menatap Jungkook.

Eomma, appa, dan juga orangtua Yeri memilihku Nay, bisakah kau menungguku sampai aku menceraikan Yeri?”

Kini Nayeon menatap tajam mata Jungkook. “Kau gila!! untuk apa kau menikahi wanita itu jika pada akhirnya kau akan menceraikannya huh!!” suara Nayeon meninggi hingga wajahnya pun memerah.

“Batalkan pernikahan itu atau kau tidak akan melihatku semumur hidupmu lagi!” lanjut Nayeon.

“Nay apa maksudmu?! kau tahu jika aku sangat mencintaimu!”

“OMONG KOSONG!!” Nayeon bangkin dan meninggalkan Jungkook.

Hal yang tidak pernah Nayeon duga selalu menghampirinya. Seorang ibu yang harus pergi dari sisinya, dunia musik yang sangat Nayeon cintai harus ia tinggalkan, bahkan saat ini hubungannya selama 6 tahun  bersama Jungkook, pria yang sangat ia percayai harus meninggalkannya.

Mimpi Nayeon untuk menjadi musisi sudah ia kubur sejak ibunya meninggal dan sekarang mimpi yang paling dekat untuk dicapainya, agar bisa menjadi istri yang baik bagi Jungkook harus ia pendam secara perlahan.

Apa aku bisa melupakannya?

Rasanya sakit seperti saat ibu meninggalkanku.

***

Melody✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang