Pria yang ia cintai pergi meninggalkannya demi menikahi wanita lain. Hubungan yang mereka jalani selama 6 tahun harus berakhir. Namun, kesedihan Nayeon tak berlarut-larut ketika Yoongi tiba-tiba muncul dalam kehidupannya.
"Her voice suddenly stuck i...
Bersandar pada mobilnya dengan menggengam sebuah tumblr sambil menunggu kedatangan seseorang. Beberapa kali ia melihat Rolex yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, karena seseorang ia sedari tadi ia tunggu belum juga datang.
Ia sudah bisa melihat wanita berjalan ke arahnya dari kejauhan, walaupun tidak begitu jelas wajahnya tetap saja tidak menghalanginya untuk tidak menyunggingkan senyumnya. Dan lebih jelas lagi wanita itu adalah Nayeon, wanita yang sudah beberapa minggu ini selalu menganggu pikirannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia melepaskan kacamata hitamnya dan menggantungkannya di antara kera kemejanya saat Nayeon hanya tinggal berjarak beberapa langkah di depannya.
“Kau tak memberitahuku lebih dulu jika ingin ke kampusku.” omel Nayeon.
Yoongi tersenyum.
“Ada apa tiba-tiba ke kampusku? Apa kebetulan lagi karena lewat?” goda Nayeon.
“Tidak untuk kali ini, aku sengaja karena ingin bertemu denganmu,” ucap Yoongi enteng, “Aku khawatir karena semalam kau bilang kau sedang demam.”
Deg
Seketika Nayeon tak bisa bekata lagi.
Sial! Ada apa denganmu Im Nayeon?!
“Emm-tapi aku sudah baikan sekarang, so tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.”
Yoongi tersenyum, “Ini untukmu,” ia memberikan sebuah tumblr pada Nayeon, “Teh herbal, kau harus menghabiskannya.”
"Kenapa kau membawakan ku ini?"
"Agar kau sehat, karna jika kau sakit aku tidak akan bisa bertemu denganmu karna kau harus istirahat." ucap Yoongi dengan terkekeh.
"Kau bicara apa sih!" kesal Nayeon.
. . .
Tidak terlalu besar tapi sangat cozy untuk sebuah studio musik, untuk pertama kalinya Yoongi mengajak seseorang untuk memasuki studionya. Tentu itu Nayeon, alasannya karena Nayeon adalah orang terdekatnya saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wow really pretty, kau mendesainnya sendiri?" Nayeon tak berhenti mengagumi setiap sudut studio Yoongi.
"Eoh- aku mendesainnya sendiri, dan kau orang pertama yang kuajak kemari."
"I must be really special." Nayeon terdiam setelah sadar apa yang baru saja ia katakan.
Yoongi hanya tersenyum mendengarnya.
Netra Nayeon tak bisa melepas pandanganya dari sebuah piala grammy yang terpampang di atas meja kecil.
"Kau mendapatkan grammy?!"
"Yah ketika umur 12 tahun aku mendapatkannya." Yoongi berjalan mendekati Nayeon.
"Really?! Jadi kau Suga? The kid who played piano and got the grammy?!"
Nayeon menatap Yoongi tak percaya.
"Yeah that's me, but how did you know?"
"Appa selalu memberitahi tentangmu, karna kau pianist muda yang sukses."
Yoongi duduk di depan pianonya dan mulai memainkannya.
Playing - I Need U
Tanpa Nayeon sadari, ia bernyanyi mengikuti alunan piano Yoongi sambil berkeliling melihat potret-potret Yoongi yang berada di sekeliling studionya. Sampai pada akhir lagu, Yoongi menatap punggung Nayeon yang berdiri membelakangi pianonya dengan lekat.
"Suaramu indah." gumam Yoongi.
"Apa? Aku tak bernyanyi." Nayeon membalikan tubuhnya agar bisa menatap Yoongi.
"Kau baru saja bernyanyi sepanjang lagu."
"No way! Aku tak bernyanyi! Jangan mengada-ngada!" Kesal Nayeon.
Nayeon keluar studio Yoongi dengan kesal. Sebemarnya ia kesal bukan karna Yoongi, ia kesal karna Yoongi benar, ia baru saja bernyanyi. Bernyanyi membuatnya mengingat eommanya, dan ia benci itu, karna eommanya sudah tak bersamanya lagi.
Dengam sigap Yoongi langsung menyusul Nayeon keluar, ia bisa melihat pintu apartemennya setengah terbuka dan ia ketahui Nayeon sudah keluar dari apartemennya.
Netranya mencari-cari keberadaan Nayeon, ia percaya bahwa Nayeon belum jauh dari apartemennya karna ia keluar tanpa membawa tasnya bahkan juga coatnya.
Ya, benar Nayeon memang tak jauh dari apartemnnya. Gadis itu sedang duduk menangis seperti anak kecil yang terpisah dari orang tuanya di bangku trotoar.
Yoongi melepaskan coat miliknya dan menyampirkannya pada tubuh Nayeon dari belakang yang hanya menggunakan sweater.
Yoongi mendudukan tubuhnya tepat di samping Nayeon. "Hey Nay, kenapa? Tolong beritahu aku apa yang sebenarnya terjadi."
. . .
Dengan anggun seorang wanita dengan whitedress memasuki sebuah gedung perkantoran. Setiap pegawai yang melewati dirinya selalu memberikan hormat padanya, karena diketahui ia adalah istri CEO perusahaan tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kedatangan Yeri yang tiba-tiba, membuat Jungkook terkaget karen ini pertama kalinya Yeri datang ke kantornya setelah mereka menikah. Alasannya karena Jungkook selalu melarang Yeri untuk menemuinya di kantor. Jungkook tak ingin terlihat sedang bersama istrinya saat di depan umum, karna itu membuatnya tak nyaman.
"Ya! Sudah ku katakan jangan pernah menemuiku di kantor!" teriak Jungkook pada Yeri.
Jungkook tak khawatir jika ada yang mendengar ia menaikan suaranya pada istrinya karena hanya ada mereka berdua di dalam ruangannya.
"Jika tidak di sini, dimana aku bisa menemuimu huh?! Bahkan kau tak pernah pulang ke rumah, dimana kau sebenarnya!?" Mata Yeri mulai berair.
"Ingat? Aku meninggalkan Nayeon untuk menikahimu! Untuk menolongmu karena tak jelas siapa ayah dari bayi yang kau kandung!"
"Aku sudah mengatakannya! Kaulah ayah bayi ini Jeon Jungkook!" Ucap Yeri dengan memegang perutnya.
"Apa maksudmu?! Aku bahkan tak pernah sedikit pun menyentuhmu!"
"Tapi kau akan tetap menjadi ayahnya bagaimana pun juga." Suara Yeri melembut.
Jungkook mengehela nafas pelan, ia mencoba untuk menenangkan dirinya. "Ya untuk sementara, sebulan setelah bayi itu lahir aku akan menceraikanmu."