Koreksi jika ada yang typo gengs, penulisan kurang bener, kurang pas. Gua makasih so much buat yang udah sempetin baca, vote, comment.
Maaf kalo gua sering ngaret up, alur absurd, tulisan belibet maklum lah😆 masih proses belajar😂
Happy reading lah~
✒✒✒
Tiga hari sudah sejak Biya mengetahui bahwa Luthfi memiliki status dengan Sania, perempuan cantik satu angkatan dengannya. Sejak hari itu juga Biya mulai berhenti mengirim Luthfi cokelat, berhenti untuk membuka akun facebook lelaki itu, yah memang selama ini Biya secara diam-diam membuka akun facebook milik Luthfi, ia mendapat bantuan dari Firza untuk mendapatkan email dan password akun lelaki itu. Cerdik bukan?
Tapi meskipun begitu Biya tidak berani macam-macam melakukan sesuatu pada akun facebook milik Luthfi, ia sedekar melihat-lihat atau mengecek chat yang masuk, itu pun hanya nampak dari depannya saja Biya tidak berani membuka, privacy. Toh selama ini yang ia lihat hanya berderet chat dari akun lelaki dari atas sampai bawah tidak ada terselip satu pun nama akun milik perempuan.
Berbicara tentang Luthfi ada satu hal yang menurut Biya menyebalkan, semenjak lelaki itu resmi berpacaran dengan Sania, kini Luthfi jadi gampang tersenyum, menyapa, berbanding balik dengan dulu, bahkan Luthfi pun tak sungkan-sungkan menyapanya saat ia tak sengaja berpapasan dengan lelaki itu.
Menyebalkan bukan? Kenapa tidak dari dulu?
Apa sebegitu besarnya kah dampak Sania pada Luthfi?
Huh memikirkan hal itu membuat dadanya sedikit sesak.
Biya ini memang cantik, namun hal percintaan ia nol besar, dan kejadian seperti ini pun bukan yang pertama kali ia alami. Tiga kali terhitung hingga sekarang ia selalu merasakan bagaimana rasanya saat orang yang disukai ternyata memiliki pilihannya sendiri.
Dulu ia merasakan perasaannya ini pada teman satu kelasnya bernama Irianto, lelaki bertubuh atletis, berkulit tan namun terlihat begitu mengesankan. Ia menyukai teman satu kelasnya itu karena Irianto sangat ramah, mudah menyapa, dan tak pernah pandang bulu, lelaki itu akan berbaur pada siapapun yang berusaha ingin mengakrabkan diri pada lelaki itu.
Pada saat itu Biya dengan nekat menyaratakan perasaannya pada Irianto, namun bukan kata 'iya' yang ia dapat melainkan Irianto perlahan menjauhinya dan ternyata lelaki itu sudah memilik kekasih, namun berhubungan jarak jauh.
Maka dari itu saat ia menyukai Luthfi, ia tidak berani menyatakannya, Biya takut Luthfi akan menjauh. Namun ternyata tanpa Biya menyatakan perasaanya pun Luthfi kini sudah terasa jauh dalam jangakauannya.
"Biya kenapa sih?" Desiran deep voice milik Saghara merasuk ke dalam gendang telingannya, membuat Biya tersentak dari lamunan.
Ia melirik Saghara tak minat, "apa?" Ucapnya dengan suara pelan, karena sekarang sedang jam KBM dan guru yang mengajar pun cukup killer.
"Biya kenapa? Perasaan dari kemaren diem aja, Ghara godain juga gak pernah tergoda," kata Saghara. "Apa Ghara emang kurang menggoda? Bentar." Lanjutnya kemudian mengambil ponsel lalu membuka fitur kamera.
Kemudian Saghara mulai menunduk kemudian bergaya dengan menggigit bibir bawahnya, "tuh gua seksi kan kalo kaya gini." Gumam Saghara, membuat Biya yang berada di sampingnya mengernyit aneh.
Dia waras gak sih? Kayanya dia kurang sekilo deh.
"Biya udah tergoda belum?" Saghara menoel-noel lengan Biya yang kini kembali fokus mendengarkan materi dari guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Luthfi✔
Teen FictionMencintai dalam diam bukanlah hal yang mudah. Mengungkapkan perasaan secara terang-terangan, juga bukan perkara yang gampang. 13 November 2017©