Yuk baca…
Lagi pengen nyobain genre fantasy😄 siapa tau suka.
Buat Dear Luthfi gua putusin buat tetep lanjut, dipikir² klo gak dilanjutin sayang bngt, soalnya ini tinggal 1/⁴ jalan lagi😄Yang di italic, itu flashback yaa.
If you like this story please click
bottom (⭐) and write you comment. Thank you.Happy reading~
✒✒✒
Kurang dari sepuluh menit lagi bel istirahat akan berbunyi. Luthfi sesekali melirik Firza yang sedari tadi melamun seperti ada yang lelaki mungil itu pikiran. Lengan Luthfi sengaja ia senggolkan pada lengan Firza, membuat Firza langsung gelagapan, dan itu sukses mengundang kekehan kecil keluar dari mulut Luthfi.
"Anjay! Lo bikin kaget aja." Firza mengelus dadanya yang berdetak kecang karena kaget tadi.
"Lagian lo ngelamun mulu dari tadi, ngapa lo?" Tanya Luthfi. Langsung dibalas gelengan dari Firza.
Luthfi langsung mengela nafas, kemudian kembali mendengarkan penjelasan guru dengan tidak minat.
Tak butuh waktu lebih lama lagi, bel istirahat dengan begitu keras berbunyi, membuat semua penghuni kelas kegirangan.
"Tugas kalian akan dikumpulkan minggu depan, harap benar-benar mengerjakan, karena ini berpengaruh dengan nilai KKM, kalau begitu saya permisi, Assalamu'alaikum." Pesan Ibu neneng.
"Wa'alaikum salam!"
Kemudian guru dengan body semok itu keluar keluar.
Perlahan semua penghuni kelas berbondong-bondong keluar untuk kekantin, tak terkecuali Firza dan Luthfi.
"Eh mau kemana lo?" Luthfi menarik tangan Firza saat dirasa kalau Firza malah berjalan berlawanan arah dengan arah kantin.
"Mau ke Biya dulu, kasian gua. Dia belom sempet sarapan tadi pagi." Ucap Firza sedikit pelan. Ia juga menyesal sudah mengatakan gadis itu lelet tadi pagi, padahal Biya sudah menjelaskan kalau dia telat bangun. Dan hari ini ia ingin mentraktir Biya jajan di kantin, hitung-hitung sebagai permintaan maafnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Luthfi✔
Novela JuvenilMencintai dalam diam bukanlah hal yang mudah. Mengungkapkan perasaan secara terang-terangan, juga bukan perkara yang gampang. 13 November 2017©