Part 11 : Terror

1.1K 113 9
                                    

Ada yang suka k-pop gak ya?._. Jawab yes😄

Mau bikin story yang cast-nya idol k-pop kira-kira suka gak?.-.

Happy reading~

✒✒✒

From : Ba Ija.
Luthfi ptus sma sania._.

Biya terlonjak dari duduknya membaca pesan Whatsapp dari Firza.

Luthfi dengan Sania Putus?

To : Ba Ija.
Demi ape lo?

From : Ba Ija.
Demi cintaku padamu😘

Biya mendengus membaca pesan dari Firza.

To : Ba Ija.
Tai! Serius kutil😒

From : Ba Ija.
Wkwkwkwk, si upi sndiri yg bilang.

Biya berjalan menuju jendela kamarnya, kemudian membuka dan langsung berhadapan dengan jendela kamar Firza.

To : Ba Ija.
Buka jendela lo.

Tak lama setelah Biya mengirim pesan tersebut jendela di depannya terbuka, menampilkan figur lelaki mungil yang kadang suka membuat ia kesal karena sikap perhitungannya dalam masalah waktu.

"Ape?" Firza duduk di bingkai jendela.

"Itu beneran?" Tanya Biya karena masih belum puas.

"Iya lah, lagian sejak kapan gua boong sama lu coba?" Firza menatap malas Biya, benar juga sih memang selama ini Firza selalu terbuka dan bisa di bilang tidak pernah ada yang di tutupi atau di manipulasi darinya.

"Kok bisa? Padahal pas tadi pagi gua gak sengaja mergokin mereka berdua di toilet loh," ucap Biya dengan sedikit heran, apalagi ia sendiri yang melihat insiden awkard itu.

Firza mengangkat bahunya tak peduli.

Biya berdecak, "ih sayang banget, mereka belum ada satu minggu kan?" Ia menatap Firza yang kini hanya mengenakan kaos putih oblong dan jeans selutut.

Firza menyeringai mendengar ucapan Biya, "sayang apa sayang?" Ucapnya senyum penuh arti, membuat Biya langsung gelagapan dan pipinya serasa memanas.

Kalau boleh jujur Biya senang bukan main sekarang, tapi kembali lagi tak seharusnya juga kita senang diatas kandasnya hubungan seseorang bukan?

"Yaa... gitu deh." Biya cengegesan sambil menggaruk pipinya yang tak gatal.

"Seneng kan lo?" Goda Firza.

"Seneng diatas penderitaan orang lain tuh gak baik Za," ucap Biya dengan bijaknya langsung mendapat ejekan dari Firza.

"Ba ija!" Entah sejak kapan Lia sudah berada di antara kakinya yang sedang nangkring diatas bingkai jendela.

"Eh Lia, belum bobo sih?" Ucap Firza saat matanya langsung menangkap sosok mungil dari balik jendela Biya, meskipun hanya bagian mata keatas saja yang terlihat.

"Hihi," Lia tertawa kecil, "ikut baba Ija." Lia menengadah menatap Biya.

"Susah, besok pagi aja ya." Biya menunduk menatap adik kecilnya.

"Kuy!" Biya tersentak kaget mendengar suara Firza dari belakangnya, entah sejak kapan lelaki itu sudah berada di belakangnya.

Lia merentangkan tangannya meminta di gendong, sambil menunjukan deretan giginya yang masih belum sepenuhnya tumbuh pada Firza. Biya pun langsung menyingkir memberikan Firza ruang untuk mengangkat Lia.

Lia langsung mengalungkan tangannya saat sudah berada di gendongan Firza, entah kenapa Lia ini senang sekali kalau sudah melihat Firza. Padahal mereka setiap hari bertemu tapi sekaran bertemu seminggu sekali, saat di gendong oleh Firza Lia senang bukan main, maybe aura kebapak-an Firza begitu kuat?

Dear Luthfi✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang