Part 1 : Dari Jauh

3K 182 43
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak🙏

✒✒✒

Lapangan berukuran 60x30 meter ini seolah menjadi lapangan pribadi untuk dua lelaki yang mengenakan jersey kebanggan klub idola mereka. Keduanya asyik bergelut dengan bola berwarna hitam putih ini, tampak begitu serius dan fokus seolah mereka sedang memainkan sebuah pertandingan besar padahal mereka hanya main berdua saja.

Huh biarkan saja mereka berimajinasi.

"Fhi oper!" Seru si lelaki yang mengenakan jersey Barcelona yang di ketahui bernama Firza, kepada yang ia panggil 'Fhi' yang ternyata bernama Luthfi, Luthfi Kamal tepatnya, lelaki itu memakai jersey Arsenal.

Luthfi memberikan kode seolah berkata 'oke' kemudian dia melalukan passing, dengan kaki kananya yang bisa di bilang selalu jadi andalan, karena selalu akurat dan tepat sasaran, kepada Firza yang berjarak 10 meter di depannya.

Duakk!!

Bukannya berada di bawah kaki, bola itu malah melesat mengenai wajah Firza cukup keras, membuat Firza seketika terhuyung karena kaget dan terduduk di tanah karena ia menginjak tanah yang tidak datar, ia meringis merasakan panas di wajah bagian kanannya, sialan Luthfi!

Sementara si pelaku malah sedang mati-matian menahan tawanya, apalagi melihat ekspresi Firza yang sangat lucu. Lelaki berkumis tipis ini membungkam mulut dengan tangannya agar tawanya tidak pecah.

Ini bukan pertama kalinya Firza mengalami insiden seperti ini. Maybe sudah yang kelima kali, Hm poor you Firza.

Firza menoleh kearah Luthfi sambil mengelus pelan wajahnya yang masih terasa panas bahkan sekarang nyut-nyutan, sampai-sampai matanya hanya bisa terbuka setengah.

Sumpah tendangan Luthfi emang tidak bisa di ragukan, meskipun lelaki itu tidak pernah mengikuti ekskul futsal, malah Luthfi memilih untuk masuk Paskibra, sepak bola hanya sebagai hobby saja.

Tapi tendanganya bolehlah di acungin dua jempol.

"Gak usah ketawa! Ini sakit bloon!" Sungut Firza, "gila lo ya kalo nendang gak kira-kira, kalo gigi gua rontok begimana?"

Detik itu juga tawa Luthfi pecah melihat Firza yang begitu mengenaskan karena ulahnya, apalagi saat Firza bersungut-sungut seperti itu membuat Luthfi jadi gemas. Pengen gorok aja rasanya eh.

Firza melempar bola milik Luthfi dengan kesal. Gara-gara bola sialan itu sekarang wajah tampannya jadi nyut-nyutan.

Luthfi meredakan tawanya, kemudian berjalan mendekati Firza. "Dih dih dih pundung," kata Luthfi dengan nada yang sedikit mengejek, "kaya anak bocah aja lo, masih aja pundung."

"Bodo amat!"

"Hm masih suka ngompol sih pantes aja pundungan terus."

"Itu udah seminggu yang lalu ya."

"Tapi tetep aja lo masih ngompol."

"Lagian itu bukan ngompol, gua mimpi basah." Ucap Firza dengan nada yang di pelankan pada akhir kalimatnya. Ia malu!

"Halah bilang aja lo ngompol," Luthfi belum mau kalah. "Lagian lo udah kelas tiga SMK masa baru mimpi basah ngibul banget lo!"

"Serah lo Baharsyah!"

"Sialan lo Andhika!"

Dan terjadilah saling ejek nama orang tua di antara keduanya.

Dasar bocah!

Tanpa mereka sadari, ada sepasang matanya yang sedari tadi melihat perdebatan tidak mutu di antara mereka berdua, dengan senyum geli sambil sesekali menggeleng-gelengkan kepalanya.

Dear Luthfi✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang