Bridal Part 1

71 13 0
                                        

Flashback on ***

Aku gagal menghabiskan waktu liburku yang berharga untuk bersenang-senang, justru aku disibukkan dengan persiapan pernikahan kakakku.
Karena kebodohannya aku ikut terseret dalam ribuan masalah pernikahan.

"Ji Soo unni, apa yang membuatmu jatuh cinta dengan Yonggi?"

"Entahlah, aku tidak memerlukan alasan untuk mencintai seseorang. Kenapa menanyakan hal itu."

"Apa cinta juga bisa membuatmu menjadi sebodoh ini? kenapa unni melakukan hubungan itu sebelum pernikahan, ini merepotkanku."

Dia hanya tertawa lepas, menanggapi pertanyaanku. Memang benar kakaku hamil sebelum pernikahan. Untung saja ayah bayi yang dikandungnya mau bertanggung jawab. Selama aku mengenal kakakku itu adalah sebuah kebodohan terbesarnya.

Dia menyerahkan jiwa dan hatinya pada seorang Yonggi.

Ji Soo unni adalah seorang desainer yang cukup terkenal dan karya-karya banyak tunggu oleh pecinta fashion, dia sangat mementingkan penampilannya dan sangat perfectionis.

Oleh karena itu pernikahan akan dilangsungkan 1 tahun lagi. Karena kakakku tidak ingin semua orang mengetahui dia hamil sebelum menikah, dia menyerahkan semua hal kepadaku. Yang notabennya masi anak-anak.

Aku kembali ke Korea diwaktu yang tidak tepat. aku tidak bisa menikmati waktu liburku. Bahakan untuk menikmati secangkir ice coffee pun tak bisa. Dalam hatiku berontak. Jiwa muda ku menolak perlakuan kakak tercintaku.

Untung kakak coba bukan udah aku sleding ~ Sua

Beruntung punya Sua ~ Ji Soo

Aku melakukan semuanya, mencari gedung, membuat undangan, memilih cincin, bahkan mencoba gaun pengantin. Aku sangat sibuk seakan aku yang akan menikah. Sungguh menyebalkan. Aku dan kakakku memiliki selera dan bentuk fisik yang hampir sama. karena selisih umur kami tidaklah jauh dan seringkali kita dianggap kembar. Karena itulah kakakku menyerahkan semuanya kepadaku.

***
Tak terasa waktu liburanku berjalan sangat cepat. Tubuhku rasanya sangat lelah, seakan aku tidak libur malah bekerja lembur.

Hari ini aku berencana untuk tidur seharian. Tapi belum sempai aku memejamkan mata seseorang memasuki kamarku.

"Sua-ya aku dapat pesan dari WO, hari ini gaun pengantinnya sudah selesai, jadi kamu pergilah mencobanya."

"Oh My God, biarkan aku menikmati liburku yang tinggal beberapa hari, aku pulang untuk beristirahat tapi kenapa aku merasa lebih lelah dibanding hari-hariku saat tidak liburan,
Biarkan aku tidur seharian hari ini, aku tak sanggup menginjak pedal gas mobil, menginjaknya membutuhkan tenaga. Sementara tenagaku habis, tenagaku perlu dipulihkan."

"Hari ini hari Minggu, aku akan minta Yonggi menemanimu."

"TIDAK. Aku mau tidur, aku lelah, pergilah bersamanya. Yang akan menikah kan kalian kenapa aku yang mencoba gaun itu."

Kakakku diam saja, aku melihat dia bersedih dan akan meneteskan air mata. Mungkin karena dia sedang hamil jadi sangat sensitive. Aku tidak tega membuatnya menangis.

"Baiklah, aku pergi. Tapi jangan salahkan aku jika nantinya saat kau yang pakai gaun itu tidak sesuai dengan ukuranmu."

Dia tertawa dan berjalan keluar dari kamarku, dia menunggu Yonggi di ruang tamu. Aku bersiap-siap dan setelah selesai aku segera turun. Aku melihat kakakku dan Yonggi berdua, mereka sangat bahagia. kurasa hanya Ji Soo yang bisa menembus dinding es yang dibuat Yonggi. Apa pernikahan akan membuat orang lebih bahagia. itulah yang kupikirkan saat melihat mereka berdua.

Kakakku menyadari kehadiranku dan dia malah berteriak.

"Hyaaa.. apa yang kau pakai, kaos putih, celana pendek hitam , tas hitam polos, dan sepatu itu apa itu converse? Fashion dari mana itu."

"Kalau unni suruh aku ganti, aku tidak akan pergi. Ayolah ini hari Minggu kenapa aku harus formal. Dan kenapa hanya aku yang diprotes lihatlah calon suami kakak."

"Kenapa, dia terlihat oke."

"hoeek (mual). Sepatu cats, celana, tas ransel dan kaos hitam?? Apa cinta juga membuatmu menjadi buta."

Aku pergi meninggalkan kakakku yang sedang dirundung tawa.

Perjalanan terasa canggung dan aneh. Aku mengurus semua pernikahan mereka tapi aku tidak pernah pergi bersama Yonggi.

"Maaf telah menyusahkanmu."

Dia memecahkan keheningan dalam mobil ini.
"Apa kau salah makan? Kenapa tiba-tiba minta maaf. Jangan menyuruhku melakukan ini dan itu hanya untuk mendengarkan kata-kata maafmu."

Percakapan kami berlanjut hingga sampai di lokasi. Selama percakapan itu aku merasa ada hal yang menarik, walaupun cara bicaranya kasar tapi itulah pesonanya. dan aku mulai menyukainya.

***
Kita sampai didepan pintu WO tersebut. saat membuka pintu seorang pekerja menyapa dan menanyakan tujuan kami.

"Selamat datang ada yang bisa dibantu?"
"Apa ada yang kesini untuk membeli makan? Tentu saja kami ingin menyelesaikan persiapan pernikahan."

Entah kenapa aku sangat malu dengan jawaban Yonggi yang bodoh itu, dia hanya berpura-pura atau memang itu sifat aslinya. Aku dan beberapa pekerja disana merasa heran. Tiba-tiba

Ckrek

"Waaahh, pertama kalinya aku melihat ada klien yang akan mencoba baju pengantin dengan dandanan SWAG seperti kalian, Moon Sua-ssi."

Dia berbicara dan mengambil foto kami dari belakang.

Jennie Kim, adalah salah satu desainer ternama. Dia adalah teman kakakku, aku mengenalnya dengan baik untuk beberpa alasan.
Dia sering mengunjungiku saat aku di Jerman karena dia melanjutkan studynya disana dan kakakku malah berbuat hal bodoh di Korea dengan mencintai Min Yonggi bodoh.

Tbc.

Love is not overTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang