With You

66 13 1
                                    

Beberapa hari ini tingkah Yoongi begitu manis tidak seperti biasanya yang dingin dan kelam. Apa dia benar-benar membuka hatinya untukku.
Perlakuan Yoongi yang manis akhir-akhir ini sama seperti perlakuannya pada kakakku dulu.

Aku merasa beruntung dapat merasakan kebahagian ini. tak sia-sia aku menunggunya untuk membuka hati untukku. Aku akan bertahan untuknya sekali lagi.

Beberapa hari yang lalu Nam Joon mengantarkan mobilku. Saat itu aku sedang tidak berada dirumah dan Yoongi pulang lebih awal.
Alhasil Yoongi yang menemui Nam Joon. setelah pertemuan mereka Yoongi berubah menjadi sosok yang overprotektif terhadapku. Memang aneh tapi aku menyukai Yoongi yang seperti ini dari pada Yoongi yang sedingin es.

Kronologis perubahan Yoongi (Yoongi pov)

Jadi, saat Nam Joon mengembalikan mobil, Sua masih ada rapat di kantor dengan klien penting.

Seperti kalian tahu kalo Namjoon itu sahabat kecilnya Sua, dan sebenarnya dia juga berteman denganku sejak smp kalo gak salah.

Nah waktu Sua pindah ke jerman hubungan kita mulai renggang. Masalahnya sih klise gamau sahabatnya deket ama aku. Kita bahkan sempet berantem tuh (dalam artian fisik yah )pas denger aku nikah sama Sua.
Pengumuman pernikahan aku sama Sua itu sehari setelah pemakaman Jisoo kakaknya Sua. Gila emang masih berduka udah pengen pesta aja. Tapi itu dilakuin bukan tanpa alasan yah. Itu semua demi Jia.

Nah pas itu tuh kita berantem sampek babak belur dua-duanya. Abis itu Nam Joon menghilang tanpa kabar dan baru muncul akhir-akhir ini.

Balik ke Namjoon yang sekarang udah didepan rumah. ceritanya hari ini aku pulang cepet biar bisa maen sama Jia. Dan tiba-tiba Aku dapat telephone dari Sua. Suruh nemuin orang yang nganterin mobilnya.

tapi Sua gabilang yah kalo orang itu Nam Joon.
Soalnya dia tau , Kalau aku tahu itu Nam Joon gak bakal aku temuin.

Karena tanpa tahu siapa itu aku nyuruh dia ngebawa mobilnya masuk aja.
Terus pas dia turun aku kaget bukan main. Nam joon yang balikin mobilnya sendiri. kirain pegawainya atau supir pengganti gitu.

Apa maksudnya nih orang.

pikiranku melayang karena Nam Joon dan Sua itu dulu deket banget. Bahkan sebelum tahu mereka sahabatan aku pikir mereka itu pacaran.

Keheningan menyeruak, atmosfer rumah berubah dingin. Tiba-tiba Jia keluar

"Oh.. ada om Nam Joon, masuk om"

dianya ketawa riang. Padahal akunya gak pengen nih orang menginjakkan kaki didalem rumah.
kok anakku tahu Nam Joon padahal gak pernah ketemu.

"Jia, kenal sama om itu?"
tanyaku kemudian Jia menggeleng dan berkata

"Tadi eoma telephon katanya kalau ada lak-laki yang ganteng, tinggi, berkarisma, dan seksi itu namanya om Nam Joon, terus suruh masuk dulu sampai eoma datang gitu." Sambil menarik tangan Nam Joon kedalam.

Meninggalkanku sendiri diluar yang masih bingung dengan diskripsi Sua untuk Nam Joon.

cukup tau aja-Yoongi

Setelah kesadaranku kembali sepenuhnya aku mengikuti mereka masuk. Lalu melihat pemandangan yang langka ketika Jia mau bermain dengan orang asing.

"Apa kabar, hyung?"
Nam Joon membuka percakapan lebih dulu sambil memegang mainan Jia

Sudut bibirku terangkat sedikit, heran karena dia berani membuka percakapan denganku.

"Seperti yang kau lihat, sangat baik"

"Setelah membuat seorang wanita menangis dan tidak pulang selama berhari-hari kau baik-baik saja. Memang kau tidak pernah berubah"

Nam Joon dengan senyum smirknya memprovokasi kemarahanku.

'Jia main dikamar dulu ya, ada yang harus Appa bicarakan dengan om ini."

Jia mengangguk dan pergi ke kamarnya.

"Apa maksudmu haa?"
sedikit meninggikan suaraku

"Tidak kah kau bertanya-tanya Kemana Sua pergi selama berhari-hari tanpa kabar ? dia bersama siapa ? bagaimana keadaannya.?"

Aku mengetahui semua itu salahku, tapi sekarang aku mencoba membuka hatiku dan memperbaiki kesalahanku.

Nam Joon melanjutkan kalimatnya

"Beberapa hari yang lalu aku tidak senaja melihat seorang wanita berjalan dengan pincang dan tanpa daya, aku mengikutinya mendaki bukit menuju pemakaman hingga sampai pada sebuah peristirahatan yang baru ku kunjungi, iyaa dia Moon Sua.
Aku melihatnya menangis selama berjam-jam hingga akhirnya dia jatuh pingsan, dia harus dirawat selama 2 hari, kemana saja kau disaat dia seperti itu? apa yang kau lakukan sampai dia seperti itu? dia bukan lagi Sua yang kukenal?"

Dengan jeda benerapa saat kemudian melanjutkan kalimat panjang nya lagi

"Sua yang kukenal dulu sangat ceria, dia tidak mudah menangis, dia perempuan yang kuat, dia polos, tulus dan tanpa kepalsuan,dia lucu dan jutek.
Tapi Sua yang kulihat beberapa hari yang lalu dia murung, penuh kebohongan dan menyimpan rasa sakit yang teramat."

Mendengar cerita Nam Joon membuatku merasa telah gagal memenuhi janji kepada semua keluarga Sua.
Aku tak sangup menangapi perkataan Nam Joon dan diam tertunduk.

Keheningan kembali muncul dianatara kami, hingga Nam Joon memecah keheningan tersebut

"Aku diam karena aku mempercayai mu hyung.
Jangan membuat dia meneteskan air matanya,"

"jika kau tidak menginginkannya katakanlah aku akan membawanya pergi. Dia tidak pantas menderita demi seorang brengsek sepertimu."

"Jika kau menyia-nyiakan Sua lagi, aku tidak segan untuk merebutnya darimu,ingat ini hyung jaga dia atau kau akan kehilangan seseorang yang sangat berharga untuk kedua kalinya."

Kalimat terakhir Nam Joon sukses membuatku terbakar emosi, wajahku mulai merah, tanganku sudah mengepal dari tadi siap untuk melayangkan sebuah tinju ke wajah tampan temanku ini.

Untung saja Sua segera datang jika tidak mungkin salah satu dari kami sudah berakhir di Rumah Sakit.

Sua memasuki ruangan dengan senyum lebar dan tatapan yang hangat, seraya memeluk orang didepanku, hal itu menambah panas didalam hati.

Aku menahannya dengan baik karena ini pertemuan pertama ku dengan Nam Joon setelah sekian lama dan ada Sua dihadapanku.

Aku tak ingin terlihat lebih buruk lagi.

Setelah pelukan itu Nam Joon berpamitan dan dengan senyum smirk nya dia berkata disanping telinga dengan lirih namun tegas

"Jaga dia, hyung atau-"

tanpa menyelesaikan kalimatnya dia pergi.

Sua yang baru datang bingung dengan apa yang terjadi antara aku dan Nam Joon.
dia menatapku dan bertanya

"Apa kalian sudah kembali seperti dulu?"

Aku tidak menjawab dan hanya tersenyum kemudian melingkarkan tanganku ke pinggangnya dan memeluknya dengan erat seakan aku takut kehilangannya.

Aku baru tahu ternyata aroma tubuh Sua sangat menenangkan.
Kemana saja kau bodoh.

Pelukan itu bertahan cukup lama tanpa mendapat balasan dari Sua. Tiba-tiba ada tagan kecil yang menyentuh kaki ku

'Ikuuuuutttttt Berpelukaaan.."

teriak Jia dibawah dengan melingkarkan tangannya kekaki ku dan Sua.

Sua melepas pelukanku menyamakan tingginya dengan Jia dan beralih pada Jia. Aku pun ikut menyamkan tinggiku dengan mereka memeluk mereka dengan erat dan mencium puncak kepala dua wanita yang ada dipelukanku secara bergantian.

Kemana saja selama 5 tahun ini bodoh-Yoongi

Aku takut dengan perubahanmu - Sua

Berpelukan- Jia

Yoongi pov end--

Love is not overTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang