Aku menunduk lemas memohon maaf dengan Mingyu yang menahan tubuhku agar tidak jatuh ke lantai.
"Bukan salahmu, semua ini salahku. Karena membawanya pada wanita yang salah"
Aku langsung menatap Yoongi dengan tatapan 'apa maksudnya?'.
"Sebenarnya, Jia mengalami gangguan fungsi hati. Setelah kau pergi dan aku mengenalkannya dengan Chunga Jia sering menangis. Itu membuat Chunga melakukan hal gila. Saat aku tidak dirumah utuk menenangkan Jia yang menangis dia memberikan obat tidur. Aku baru mengetahuinya sebulan yang lalu saat Chunga pergi meninggalkanku."
Tangisku pecah, aku benar-benar merasa bersalah. Andaikan aku kuat menjalani hidupku dulu, Jia tidak akan mengalami hal menyakitkan ini.
"Kau bodoh Yoon, aku tidak masalah kau menyakitiku berkali-kali aku bisa menahannya, tapi Jia terlalu muda untuk kau sakiti. Dia anakmu Yoon. Dia malaikatku. Dia menggantikan kehadiran Kak Jisoo untukku, cukup kau menghancurkan semuanya."
Tangisku benar-benar tak terkendali. Mingyu yang tadinya membantuku untuk berdiri tegak sekarang hanya melihat kemarahanku yang tertahan. Dan keluarga yang lain tidak berani menghentikan kemarahanku.
"Kenapa Yoon, kenapa kau selalu merusak sesuatu yang berharga dengan tanganmu sendiri. aku boleh kau hancurkan karena mungkin aku tidak berharga bagimu, tapi Jia. Jia Yoon kau tau betul siapa Jia. MIN YOONGI-ssi"
Aku menampar Yoongi yang berada dihadapanku. Semua orang kaget melihat kelakuanku. Aku kehilangan keseimbangan setelah menamparnya, dan dengan cepat Mingyu menahanku lagi, dan mengajakku untuk duduk.
Tak lama setelah itu dokter keluar...
"Bagaimana keadaan cucu saya dok?" tanya Appaku.
"Apa tidak masalah saya mengatakannya disini?"
"Tidak, semua berhak tau keadaan cucuku"
"Cucu anda terlalu banyak mengonsumsi bahan kimia. Seperti yang kita tau obat tidur memang bisa membantu untuk kita para orang dewasa tapi itu sangat tidak dianjurkan untuk anak-anak. Dan cucu anda terlalu banyak mengonsumsi obat itu sehingga mengalami gangguan fungsi hati yang sekarang sudah sangat parah, kerusakan hati yang terjadi membuatnya mengalami gagal hati sehingga membutuhkan transplantasi hati secepatnya, alat yang kami pasang tidak akan banyak membantu kalau kerusakan hatinya tidak segera di tangani."
"Lakukan transplantasinya !"
"Tidak semudah itu nyonya, pendonor harus melewati beberpa tes terlebih dahulu untuk menghindari penolakan pasca transplantasi. Jika pihak keluarga ada yang bersedia silakan lakukan tes. Usia minimal 18 sampai 60 tahun"
"Saya bersedia, melakukannya sebagai pendonor, terlebih dari ini menyangkut kebahagiaan orang yang saya cintai"
"Kau tidak boleh melakukannya Ming, terlalu banyak yang kau korbankan hanya demi kebahagiaanku"
Dia hanya tersenyum. aku tau dia orang yang keras kepala sekalipun aku melarangnya dia akan melakukannya sampai dia lelah dan menyerah dengan sendirinya.
-
-
-
Setelah pemeriksaan dilakukan semua orang selama 3 hari dan semua hasil dinyatakan tidak cocok untuk Jia. Hanya aku yang tidak melakukan pemeriksaan karena larangan semua orang.
Terserahlah aku juga merasa hasilnya akan sama saja.
"Sua, pulanglah biar eomma yang menjaga Jia."
"Tidak"
"Sayang, kau bahkan belum makan dan mandi selama berhari-hari, kau tidak mau saat Jia bangun dan tidak mengenalimu karena wajahmu sangat suram kan?"
"Ishh.. baiklah aku akan pulang. Jika ada apa-apa hubungi aku"
Aku pulang bersama mingyu. Dia terlihat sangat lelah, setauku dia juga tidak banyak istirahat karena menemaniku terjaga.
"Ming, apa kau lelah? Biar aku saja yang mengemudi kau istirahatlah..."
"Tidak, sayang kau lebih kelelahan dibandingkan aku, aku bisa istirahat nanti dirumah."
"Baiklah kalau itu maumu, terima kasih Ming Ming ku sayang..."
"Sua, apa kau sadar barusan kau memanggilku apa?"
"Sayang"
"Sepertinya kau benar-benar lelah samp-"
"Tidak Ming, aku benar-benar menyayangimu, kau selalu membuatku merasa aman dan nyaman. I Love You Kim Mingyu"
-
-
-

KAMU SEDANG MEMBACA
Love is not over
FanfictionCinta tidak berakhir sendirinya, cinta berada dalam diri manusia yang sulit diartikan. Berada disekitarnya belum tentu memiliki cintanya. Selalu ada untuknya belum tentu ada di hatinya. Tidak harus dipahami cara kerja cinta, menjadi cukup dan ber...