Goodbye

48 10 0
                                    

Keadaan Jia belum membaik bahkan setelah 2 hari, aku masih bolak balik RS dan Rumah.

Saat ini kita sedang menikmati sarapan dan setelahnya akan pergi ke Rumah Sakit menggantikan eomma disana.

"Mingyu, I Love You"

"Me too. Kau kenapa akhir-akhir ini sering sekali mengucapkan kalimat itu?

Aku suka. Hehe"

"Hanya ingin mengatakan apa yang ingin ku katakana selagi masih ada kesempatan. Terimakasih Ming telah membuatku merasakan bagaimana dicintai dan terimakasih karena kau selalu membantuku, aku sangat sangat mencintaimu"

Mingyu hanya tersenyum dan mengangguk.

"Apa kau sudah selesai ayo berangkat, kasian eomma menunggu lama."

"Hmm"

-

Sebelum keluar rumah, perasaanku sungguh aneh. aku selalu ingin mengatakan cinta dan menunjukkan rasa sayangku pada laki-laki yang mendahuli jalanku saat ini. saat akan membuka pintu aku memanggilnya.

"Mingyu!!!"

Dia berbalik dan aku berhambur kepelukannya.

"Ming, bolehkah aku menciummu?"

"Kau ken-"

Cup

Belum selesai dia berbicara aku sudah menempelkan bibirku pada bibirnya. Ciuman lembut penuh ketulusan, rasa sayang tanpa nafsu hanya seolah menyalurkan semua rasa yang kumiliki padanya. Setelahnya aku melepas ciuman itu dan tersenyum padanya.

"Apapun yang terjadi nantinya, ingatlah kalau aku selalu mencintaimu. Menyayangimu, berterimakasih padamu dan selalu menjagamu. Aku akan menjadi bagian dari dirimu."

Satu kecupan singkat dibibir Mingyu dan Mingyu hanya diam. Setelahnya aku mendahuluinya ke mobil.

"Ayo, kenapa masih diam disitu?"

"Aku suka Sua yang seperti ini,

Mau lagi!"

"MINGYUUU"

-

Entah kenapa jalannan kali ini sangat sepi biasanya jalan raya akan dipenuhi dengan kendaraan.

Tanganku tak pernah terlepas dari gengaman Mingyu saat ini. entah kenapa aku ingin menggenggam tangannya lebih lama.

"Ming!"

"Apa sayang?"

"Ah... tidak jadi"

"Kau aneh beberapa hari ini, asal kau tau itu?"

"Iyakah?"

"Kau sangat sering mengatakan cinta akhir-akhir ini"

"Mingyu, aku mencintaimu, I love you, love you love you love you"

Saat ini lampu merah, jadi mobil kami pun berhenti. Saat itupun aku melepas seatbelt yang kupakai, aku menciumi pipinya dan mengatakan kalimat itu berkali-kali dan mencuri ciuman di bibirnya sebentar lalu kembali ketempat dudukku yang semula.

"Ming, untuk terakhir kalinya aku ingin mengatakan I Love You"

Mingyu menatapku seolah mendengar kalimatku yang aneh. aku melihat lampu sudah hijau dan Mingyu masih saja menatapku.

"Ming jalan, sudah hijau"

"Ah, love you too Kim Sua"

Senyum tipis terbentuk diwajahku, Dia memanggil namaku dengan marganya. Sungguh senang bisa mendengarnya.

Disisi lain, ada sebuah truck dengan kecepatan tinggi dari arah berlawan menerobos lampu yang seharusnya merah dan dalam sepersekian detik, mobil yang kami gunakan diterjang hingga terpental beberapa meter. Mobil kami berputar beberapa kali dan berhenti dalam keadaan terbalik. Sakit sangat sakit, seluruh tubuhku sangat sulit untuk digerakkan.

Tanganku meraskan sebuah genggaman aku menoleh ke kursi kemudi, disana ada Mingyu yang berlumuran darah dan menahan sakit. Aku mencoba menggenggam tangannya lebih erat memberikan sisa kekuatan saat ini. setelah itu semua gelap.

Author Pov

Drrt... Drrt... Drrt...

Ponsel Ibunya Sua membangunkan dari tidurnya. Panggilan atas nama anaknya itu membuat senyumnya sedikit tercetak diwajahnya.

"Kau sampai mana sayang?"

"..."

"Apa kau bercanda... jangan mengada-ada ini tidak lucu."

"..."

"Dimana, sekarang mereka dimana?"

"..."

"Baiklah, lakukan yang terbaik, saya akan sampai disana dalam lima tidak 2 menit"

TUUUT.

Ponsel yang dipegangnya jatuh, tiba-tiba saja dia tidak memiliki kekuatan, kondisi Jia yang tak kunjung membaik ditambah berita anaknya yang mengalami kecelakaan sukses membuatnya kalut.

Ibu Sua segera bangkit karena anaknya membutuhkannya, tidak ada waktu untuk bersedih semua sudah terjadi, dia langsung berlari menuju UGD karena Sua dan Mingyu dibawa ke Rumah Sakit yang sama dengan Jia sedikit melegakan bagi sang ibu.

-

Saat ini semua orang sedang berada didepan ruang operasi. Saat ibunya Sua sampai di UGD dokter mengatakan harus segera melakukan operasi karena keadaan keduanya sangat parah. Ibunya menelfon semua orang dan disinilah semuanya berkumpul mulai dari keluarga Min, dan teman-teman Sua.

Setelah beberapa jam menunggu, seorang dokter keluar ...

"Bagaimana keadaan keduanya?" tanya ayah Sua

"Pasien perempuan sudah melewati masa kritisnya tapi masih dalam keadaan koma, dan akan segera dipindahkan ke ruang rawat biasa, sementara pasien laki-laki mengalami kerusakan yang cukup parah pada matanya sehingga terancam mengalami kebutaan"

Love is not overTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang