-IGD-
"Dokter tidak pulang? Bukankah sift anda sudah berakhir?" tanya seorang perawat.
"Aku akan menemani seseorang disini."
"Apa pasien atas nama Moon Sua?... Jika iya dia sudah dipindahkan ke ruang rawat vip di lantai 5"
"Terimakasih"
Jung Kook berjalan menuju tempat Sua berbaring. Dia mengelus surai Sua lembut dan mengenggam tangannya.
"Apa yang terjadi padamu?"
"Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau sudah menikah dan memiliki seorang putri yang sangat cantik?"
" Siapa yang tega membuatmu seperti ini?"
"Cepat lah sadar. Aku merindukanmu."
Tentu saja Jungkook tidak mendapat balasan, dia hanya bermonolog sendiri karena sekarang Sua masih tidak sadarkan diri.
Setelah dia bermonolog tiba-tiba datang seorang Kim Nam Joon dengan penampilan yang berantakan dan wajah babak belur.
"Hyung, Kau kenapa?"
"Tidak apa-apa. Bagaimana keadaannya?"
"Dia baik-biak saja, kau harus di obati hyung sebelum lukamu bertambah parah dan meninggalkan bekas"
Kemudian Jungkook bergegas mengambil peralatan medisnya.
Semenntara sekarang Nam Joon lah yang bermonolog menggantikan Jungkook
"Maafkan aku Aku tidak bisa melihatmu terbaring seperti ini karena si brengsek Yoongi. Maafkan telah melukai orang yang kau cintai."
Namjoon menjeda kalimatnya dan melanjutkan
"Dia pantas mendapatkannya."
Sua yang di ajak bicara hanya bisa diam dan tidak merespons.
"Cepat buka matamu”
Tiba Nam Joon dikagetkan dengan kehadiran Jung Kook.
"Hyung, kemarilah"
Jungkook menepuk tempat kosong disebelahnya.Nam Joon berjalan kearah Jung Kook.
"Apa yang terjadi, hyung?"
Jung Kook bertanya dengan tangannyabyang sibuk membersihkan luka di wajah Nam joon.
sementara Nam Joon memilih bungkam.-
-
-Flashback (Nam joon pov)
Min Yoongi sialan, Brengsek, Laki-laki bodoh.
Berani sekali dia menyakit Sua.
Ini sudah keterlaluan. Akan kubunuh kau MIN YOONGI.Setelah Nam Joon meninggalkan ruang rawat Sua dia pergi mencari Yoongi dengan amarah yang memuncak.
Dia menghubungi sekertaris Yoongi untuk menanyakan posisi laki-laki itu.
Setelah dia mendapatkan lokasinya, betapa terkejutnya Nam Joon mengetahui bahwa laki-laki bernama Min Yoongi itu berada di peristirahatan Ji Soo.Nam Joon memacu mobil nya membelah jalanan malam yang sangat sepi.
Begitu dia sampai dilokasi tersebut dia langsung berlari mencari keberadaan Yoongi. Akhirnya dia melihat, seorang laki-laki berdiri didepan tempat perisirahatan Ji Soo, dengan penampilan rapi dan senyum yang menghiasi wajahnya.
BUG
Nam Joon mendaratkan sebuah pukulan tepat dipipi kanan Yoongi yang sukses membuat Yoongi tersungkur di lantai.
"Kau masih bisa berdiri dengan senyuman itu?"
Dengan wajah yang sudah jelas penuh raut kemarahan, Nam Joon bertanya dengan nada yang cukup datar dan dingin.
"Kenapa? Apa aku harus menangis didepan wanita yang aku cintai?"
Dengan seringaian Yoongi membalas pertanyaan Nam Joon.
BUG
BUG
Sebuah pukulan kembali mendarat di wajah mulus Yoongi, yang tentu saja sekarang sudah tidak mulus karena pukulan demi pukulan dia dapatkan dari Nam Joon.
BUG
BUG
"Ada apa denganmu, kau ingin membunuhku?"
Yoongi memberikan pukulan balasan yang berhasil membuat goresan luka di wajah Nam Joon.
Mereka terus berbagi pukulan demi pukulan hingga keduannya lemas dan tergeletak dilantai.
Sementara itu Nam Joon mengeluarkan seringainya.
"Jika tidak memikirkan keadaan Sua , aku sudah membunuhmu sejak lama. "
Kalimat itu sontak menarik perhatian Yoongi untuk meningkatkan kesadarannya kembali dan mendengarkan cerita Nam Joon.
" Berapa kali kau telah membuat luka di hatinya?"
"Berapa kali kau menghianati kepercayaannya?"
" Berapa kali kau memikirkannya dalam sehari?"
"Apa arti Sua bagimu?"
"Apa kau tahu bagaimana dia bertahan dari setiap luka yang kau berikan?"
"Apa kau tahu bagaimana dia memberikannmu kepercayaan yang selalu kau hancurkan bahkan saat kepercayaan itu belum sepenuhnya terbentuk?"
"Apa kau tahu berapa banyak dia memikirkanmu sepanjang hidupnya? Apa kau tahu arti dirimu baginya?"
Yoongi melemparkan pandagannya jauh ke atas, seakan memikirkan semua hal yang dilontarkan Nam Joon tapi dia tidak mengeluarkan sepatah kata pun.
“Kau masih beranggapan bahwa Jisoo nunna mencintaimu? Kau bodoh, Yoon. Kau pikir dengan perbuatanmu kepada adik kesayangannya dia akan senang melihatmu sekarang. Apa kau tahu Sua sedang dirawat di rumah sakit sekarang.dia tidak sadarkan diri. kau tahu ulah siapa semua ini?"
Yoongi bangkit dari posisinya dia menarik kerah baju Nam Joon dan mengubah posisi Nam joon kearahnya dengan mata merah menahan tangis.
"Apa maksud mu? Kenapa bisa tadi dia baik-baik saja? Kalau kau ingin memiliknya ambilah. "
Nam Joon kembali mengeluarkan tatapan tajam pada Yoongi.
"Kau akan menyesal Yoon. Apa orang yang sakit jiwanya harus terlihat seperti zombie? Apa kau tau dia menghadapi masa sulitnya sendiri tanpa mengeluh kepada siapapun? Apa kau tau betapa hancurnya dia melihatmu tertawa bersama wanita lain bahakan dia melihatmu bercumbu tadi? Apa kau tahu betapa parah keadaannya"
"Aku tidak peduli, dia tidak berbicara apapun padaku berati dia baik-baik saja"
Yonggi dengan nada biacaranya yang datar dan dingin."Cih, kau memang bodoh Yoon. Seperti katamu aku akan mengambilnya darimu. Kau hanya perlu menjauhinya jika hanya luka yang bisa kau berikan."
Nam Joon berdiri meninggalkan Yoongi yang masih bingung dengan apa yang terjadi.
Tapi
Nam Joon berhenti di sela-sela jalannya dan berbalik serta mengucapkan"Selamat tinggal Yoon. Kau kehilangan orang yang berharga lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is not over
FanfictionCinta tidak berakhir sendirinya, cinta berada dalam diri manusia yang sulit diartikan. Berada disekitarnya belum tentu memiliki cintanya. Selalu ada untuknya belum tentu ada di hatinya. Tidak harus dipahami cara kerja cinta, menjadi cukup dan ber...