Run

65 13 0
                                    

Selama beberapa hari ini aku meninggalkan kehidupanku sebagai Min Sua dan menjalani sedikit waktuku sebagai Moon Sua.

Aku ingin menenangkan diriku dan meyakikan keputusanku selanjutnya. Selama 3 hari aku mematikan ponsel dan tidak memberikan kabar kesiapapun. Sebenarnya sih karena lupa gak ngecas tapi Toh tidak ada yang peduli dengan kehadiranku.

Sesekali Nam Joon bertanya keadaan semua orang setelah dia pergi keluar negeri beberapa tahun yang lalu.

Aku menceritakan semua kejadian setelah dia menghilang. Mulai dari aku SMA di jerman, perginya JiSoo Unni, kepulanganku ke Korea menggantikan posisi kakak, dan Min Jia anakku serta pernikahanku.

"Apa, Yonggi yang telah membuatmu menangis seperti itu?"

tanya Nam Joon membuatku menghentikan ceritaku.

Aku diam dan menggeleng pelan sambil menundukkan kepala.
Aku merasa hancur ketika di ingatkan dengan nama itu.

"Bangsat, siapa dia sampai membuat teman kecilku menangis."
Wajah NamJoon sontak berganti menjadi merah marah.

"Dia suamiku."
Jawabanku membuatnya sedikit kaget.

"Ha ha. Baiklah Sua jika kau masih bisa menanggung beban ini sendiri aku tidak akan berbuat apa-apa. Tapi jika suatu saat kau sudah benar-benar lelah dan ingin pergi. Datanglah kepadaku."

Jawaban yang membuatku tenang dan bahagia setidaknya masih ada orang yang akan menerimaku yang keluar dari seorang teman kecilku.

Aku dan Nam Joon tak pernah akur waktu kecil dulu. Bagaimana bisa akur dia selalu menginginkan Unni menjadi Noona nya.

Yah masa kekanakan itu telah berlalu. Kini dia berbeda.

Dia berperan sebagai oppa bagiku. Dia berdiri dibelakangku tidak peduli perbuatan yang kulakukan benar atau salah.

"Sua-ya, kembalilah besok ke keluargamu. Kasihan mereka. Memang ini berat tapi setidaknya tunjukkan keahlianmu untuk bertahan dalam diam.
Terlepas dari semua pilihanmu aku akan selalu berada dibelakangmu untuk menyemangati dan akan berada didepanmu untuk melindungi mu. Sekarang aku akan menggantikan peran noona sebagai kakak untukmu" Namjoon.

Aku hanya tersenyum menanggapi perkataan NamJoon.

Aku masih belum bisa kembali dengan keadaan ku saat ini. pertahanan yang kubuat sebelumnya telah benar-benar hancur. Aku akan kembali setelah pertahananku kembali utuh.

Tiba-tiba dia melemparkan jaket dan menarik tanganku ke dalam mobil.

"Hyaaa.. kau tidak akan mengantarku ke Seoul kan. Aku akan loncat jika ini benar-benar kearah Seoul."

Didalam mobil yang melaju kencang menyisir jalannya. Aku berbicara sendiri Namjoon tak menanggapi perkataanku.

Aku geram dan memalingkan pandangan keluar jendela. Dan yang kulihat ini bukan arah ke Seoul. Sebenarnya kemana dia membawaku pergi?

Tiba- tiba mobil ini berhenti disebuah tempat yang tidak asing untukku. Aku langsung keluar dari mobil tanpa diminta.

Tempat ini adalah tempat yang sering aku dan kakaku kunjungi. Makanan disini benar-benar yang terbaik. Dulu sesekali NamJoon ikut bersama tapi dia malah merecoki aku dan kakakku.

Aku menarik tangan NamJoon dengan semangat dan berlari menuju Café di tepi pantai ini.

Pov Namjoon *

Aku tidak tega melihat Sua murung seperti ini. aku akan bersikap selayaknya Kakak karena tidak mungkin sebagai kekasih karena dia sudah bersuami.

Setelah mengajaknya berbicara serius seperti bukan gayaku. Aku sedikit malu. Tapi Sua tidak mengejekku sedikitpun.
Disini aku merasa ada yang salah dengan anak ini. aku teringat dengan sebuah restoran didekat pantai yang biasa dikunjungi Sua dan Jisoo. Aku melempar jaket dan menarik Sua ke mobil.

Saat berada di perjalanan aku mengabaikakn semua pertanyaan Sua.
Dan itu sukses membuatnya kesal. Kenapa dia masih se imut ini saat kesal. Dan dia bisa semenderita ini karena seorang laki-laki.

Sesampainya disana dia sangat bersemangat sampai menarik ku berlari.

Cekrek

Aku sempat mengambil foto sat dia menarik tanganku sebelum berlari. Aku berniat mempostignya di Instgram nanti.

Aku bahagia melihat senyum itu kembali.

Jangan lari lagi Sua, kamu akan lelah jika terus berlari - NamJoon

Pov NamJoon--end--

Mataku berbinar-binar sudah sangat lama aku tidak pergi kesini. Tempat ini sama sekali tidak berubah. aku melihat banyak keluarga kecil yang datang kesini.
Didepan pintu masuk aku melihat ada seorang gadis kecil sedang menangis mencari ibunya.
Sontak aku teringat Jia. Aku merindukannya.

"Apa kau rindu Jia?"
NamJoon menepuk pelan pundakku

"Hubungi dia Sua-ya."
Nam Joon memerintahkanku.

Aku lupa kalau Hanphone ku nonaktif sejak aku berada ditempat kakak. Aku rasa batrainya habis dan aku tidak membawa carger akhirnya aku numpang isi di sini sambil mengisi batrai dan mengisi perut.  Haha

"Sua username IG mu apa, akanku Follow?"

"Sua_moon"

"Sudah, follback ya adek"

"Adek?"

"Mulai sekarang panggil aku Oppa." sambil sok keren mukanya

"Terserahlah akan panjang jika diladeni jadi di Ne in biar ppali"

.
.
.
.
.
.
.
.

Love is not overTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang