Perasaan yang sebelumnya belum pernah kurasakan, perhatian yg sebelumnya belum pernah aku berikan kepada seseorang, peduli yang sangat berlebih yang belum pernah seorangpun dapat dariku, keinginan hebat untuk menjaganya yg baru pertama kali aku lakukan hanya untuknya .
Aku belum pernah merasakan jatuh cinta sedalam ini, aku bukan sosok perfect, bukan seorang yang baik, tetapi aku tetap berusaha menjadi diriku sendiri .
Hembusan angin malam yang menciptakan suasana dingin, aku duduk dibelakang rumahku sambil menatap bintang dan bulan yang sedang bersinar indahnya disana .
Hanya satu sosok wanita yang sedang kupikirkan saat ini, iya Ferina, aku merasa bahwa aku adalah sang bulan dan dia adalah sang bintang .
Aku merasa bahwa jika didekatnya aku merasa bersinar, aku merasa lebih hidup, aku mengerti rasa sayang tumbuh dengan sendirinya dan itu semua tak terduga .
Awalnya semua hanya sebuah candaan namun sekarang ? Akibat candaan itu, sebuah rasa yang sesungguhnya tercipta dengan sendirinya, tanpa sadar aku sebenarnya sedang berjuang .
Namun dipikiranku tidak ada sama sekali untuk memilikinya, hanya saja aku ingin selalu menjaganya membuatnya bahagia karenaku, aku bukan orang egois yang memaksanya harus mau ke aku .
Menatap indahnya sinar bulan dan bintang menciptakan ketenangan sendiri untukku, apalagi sambil memikirkan seseorang yang sangat aku sayangi .
Aku tersenyum sendiri, mungkin jika ada orang lain disini aku pasti dibilang gila, namun itulah jatuh cinta, pasti setiap orang merasakannya.
Aku mengambil handphone dari saku celanaku, memasang earphone dan menyumpalkannya ke kedua telingaku, aku memutar lagu Wish you were here - Avril Lavigne .
Ketenangan bertambah, aku memejamkan mataku, dan aku merasa aku sedang duduk bersamanya saat ini, menikmati suasana malam dan bersama memandangi langit yang sangat indah diciptakan oleh cahaya dari bulan dan bintang .
"Ferina, sedang apa ? Kenapa pikiranku tak pernah lepas darimu, kenapa aku bisa sesayang ini ? Kenapa denganmu aku bisa merasakan jatuh cinta seperti ini ?" Gumamku sambil tersenyum
Aku membuka gallery handphoneku, dan aku menatap foto kami berdua, mulai dari foto yang lama hingga yang baru
"Kok aku baru nyadar ? Dari dulu aku selalu dekat dia ?" Gumamku lagi masih dengan senyuman khas ku
Aku mencoba untuk menelpon Ferina, tak perlu menunggu lama, Ferina mengangkat telponku
"Halo" katanya membuka pembicaraan
"Iya halo" balasku
"Kenapa van ? Tumben nelpon malam2"
"Ngga boleh ?"
"Boleh sih, cuman aneh aja tiba2, kirain kenapa kah"
Aku tersenyum "udah tidur?" Aku melontarkan pertanyaan yg cukup aneh untuk didengar
"Ih bungul, iya sudah tidur aku" katanya dengan nada sedikit di tekan
"Hahahha, jadi sekarang lagi ngigau ?" Kataku
"Iya lagi ngigau" jawabnya
"Awas ngigau2 liurnya jatuh hahahaha"
"Ih sorrylah aku ga liuran kalau tidur ya"
"Hahaha iyaa tauu2, udah sering aku liat kau tidur . Comel" aku memelankan kata terakhir
"Apa van ? Kalau aku tidur kenapa ?" Katanya penasaran
"Hm ?" Aku berdehem seperti menanya balik
"Ih divan, aku tidur kenapa ?"
"Mmm, kau tidur ga bisa diem, begerak sana sini, nendang semua yg didekatmu, mukamu jelek kalau tidur hahahahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Cinta
Teen FictionCinta yang membutuhkan perjuangan, ekstra tenaga dan kesabaran yang banyak. Bagiku cinta itu menyenangkan jika bagimu tidak itu adalah hak dan pemikiranmu aku tidak memaksa .