Bel istirahat berbunyi .
Aku melangkahkan kakiku menuruni anak tangga, di ujung lorong gedung aku melihat Ferina sedang asik bercerita dengan temannya, aku terdiam melihat senyum manis yang tercipta di wajahnya, ekspresi wajahku memang biasa aja, datar, tapi jauh didalam hati, aku juga ikut tersenyum.
Aku tak mendengarkan panggilan kawan2ku untuk mengajak ke kantin, aku tetap saja diam menatapnya dari kejauhan .
Seseorang menepuk bahuku dari belakang
"Van, ngapain disitu ? Ayo kantin" kata dicky"Ternyata dia kalau dilihat dari kejauhan, dia terlihat semakin cantik, aku baru sadar"
"Apa ?" Tanya dicky heran
"Nda, kau ga sama si mba ?" Kataku
"Dia nanti sama Ferina, kita duluan aja"
"Yaudah"
Kami berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor, belum sampai diparkiran seseorang memanggilku
"Divannnn" teriak vita
Aku menoleh ke belakang lalu menghentikan langkahku
"Duluan aja dick, ntr aku nyusul ke kantin"
"Yaudah" jawab dicky
Vita mendekat ke arahku, vita adalah teman Tania.
"Van" ucapnya
"Kenapa vit ?"
"Salam dari seseorang, katanya rindu"
"Terus ?"
"Ngga, kau kenapa ke dia van? Benci betulkah ?"
"Tanya ke dia aku kenapa, seharusnya dia tau"
"Hmm, aku kangen waktu kalian masih sama2 dulu"
"Gausah"
"Kenapa ?"
"Ga bakalan sama2 lagi" "bilangin ke dia, gausah rindu, aku masih ingat semua kata2nya yg menyakitkan, dan juga kasih tau ke dia, kalau aku ga peduli. Aku jahat ? Iya tapi aku ga tau siapa yg lebih jahat"
"Iya van aku ngerti, tapi kalau kalian berteman lagi ga bisa ?"
"Hmm ? Menurutmu ?"
"Menurutku ? Seharusnya bisa"
"Kalau aku ya vit, bukannya ga bisa, temanan sih temanan, cuma ga bakalan kayak dulu, kau tau rasanya kecewa ? Atau kau pernah ngerasain ga pernah dihargai ? Itu yg aku alami"
"Dan juga sekarang aku udah ada sayang sama seseorang""Iya van, ngerti, nnti aku kasih tau dia"
"Yaudah, itu aja ? Aku ke kantin"
"Iya"
Aku langsung menuju parkiran untuk mengambil motorku, lalu aku pergi ke kantin.
Di kantin aku diam, sumpah moodku berubah, dengar namanya aja udah bikin muak, apalagi dengar salam2 gitu, rada2 ilfeel gitu.
"Van" panggil di om
"Kenapa om ?"
"Nih, aku jual"
"Wah, skrg jual rokok ya, ga cape2 ke kantin sebelah sekarang"
"Hahaha 2ribu 1"
"Yaudah, aku ambil"
"Nih korek"
"Asik disiapkan sudah semua, mantap memang, kantin andalan"
"Hahaha, diam2 aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Cinta
Teen FictionCinta yang membutuhkan perjuangan, ekstra tenaga dan kesabaran yang banyak. Bagiku cinta itu menyenangkan jika bagimu tidak itu adalah hak dan pemikiranmu aku tidak memaksa .