#Sadar

248 7 6
                                    

Dikelas aku masih memasang wajah kesal, aku hanya diam duduk dikursiku, ku ambil tasku lalu ku taruh di atas meja dan kurebahkan kepalaku disana .

Aku memejamkan mataku, baru saja aku memejamkan mata seseorang memanggilku

"Van van van" Kata Fery teman sekelasku

Aku mengangkat kepalaku dan menoleh kearahnya lalu ku angkat alisku sebelah.

"Kau dibicarain sama anak2 IPA" lanjutnya

"Terus?" Kataku singkat

"Ngga, cuma infoin doang"

"Yaudah kalau gitu, makasih infonya" lalu aku kembali merebahkan kepalaku.

Kok aku bisa emosi gini kalau ngeliat Ferina digituin . Pikirku

Tiba2 saja terbayang wajah Ferina yg tadi sedang menangis . Aku mengangkat kembali kepalaku dan ku usah wajahku dengan kedua telapak tanganku .

"Kau kenapa ?" Tanya Dicky

Aku hanya menggelengkan kepalaku sambil menarik nafas .

"Aku tadi sempat ngeliat kau bentak2 si Rendy" lanjutnya . Aku hanya diam tak membalas perkataannya

"Kalau aku liat-liat sih, kayaknya kau suka sama dia van"

"Kenapa bisa?" Jawabku spontan

"Ya bisalah, kau punya hati, kau punya perasaan, pasti kau bisa suka sama seseorang . Gini yaa saat seseorang menyukai orang lain, dia pasti selalu mengkhawatirkan orang tersebut, terbayang selalu, selalu memperhatikannya . Keliatan kok dari sikapmu, apalagi saat kau emosi ngeliat Ferina di kasih gitu" kata Dicky sambil menepuk bahuku

Aku hanya diam mendengarkan

"Van, mulut bisa berbohong, tapi tidak dengan perasaanmu, perasaan ga bisa dibohongi"

Apa iya aku menyukai Ferina ?. Pikirku

"Nah nah bengong, mikir Ferina nih"  kata Dicky membuatku menoleh kearahnya

"Anjirrr, tau aja" refleksku menjawab kata2 Dicky.

"Nahh daritadi kek, kalau kau suka dama Ferina kan jadi wajar aja kau lindungi" kata Dicky

"Eh ? Suka ? Apaan ?" Kataku sambil mengambil buku yang ada dilaci

"Eleehh sok ga ingat, sok bego!" Kata Dicky yang ingin menjitak kepalaku namun tangannya terhenti karena kepalaku masih diperban "Ini kepalamu masih diperban, kau mau ngehajar anak orang lagi tadi, kalo di Rendy ngelawan ? Gimana ? Mau langsung msuk rumah sakit lagi ?" Lanjut Dicky

Dengan mata sedikit menyinis aku menoleh ke arah Dicky "cerewet!" Kataku ke dia

"Hooohooo ada yg mulai kesal lagii" kata Dicky sambil terkekeh

"Ga lama ada 1 orang lagi yg aku hajar" kataku

"Siapa ?" Tanya Dicky yang langsung penasaran

"Kau bego" jawabku, lalu aku berdiri dari kursiku dan pergi meninggalkannya

"Anjir kau yg bego" kata Dicky dibelakangku

"Aku dengar Dick"

"Hehehe" Dicky hanya terkekeh kecil

"Bel udah bunyi belum ?" Tanyaku ke anak2 kelas yg ada diluar

"Ga lama lagi bunyi bel masuk" jawab fitri

"Ohh yaudah" jawabku

Aku langsung meninggalkan mereka dan menuruni anak tangga, melewati lorong kelas IPA dan aku terhenti didepan kelas Ferina.

Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang