Esoknya aku kembali bersekolah, walaupun kepalaku masih di perban, tapi itu tidak jadi masalah .
Pukul 7.12
Aku berangkat ke sekolah, sekitar 7 menit perjalanan, aku sampai di sekolah . Aku memarkirkan motorku, lalu berjalan menuju gedung kelas 11 .
Di perjalanan, aku mendengar suara yg tak asing bagiku
"Divan" teriaknya sambil berlari ke arahku
Aku hanya menoleh, dan diam, ternyata itu adalah Tania .
"Kepalamu kenapa van?" Tanyanya
"Bukan urusanmu" jawabku datar
"Divan, kau kenapa begini sih?"
"Gapapa"
"Divan, aku dengar kau habis kelahi, iyakah ?" Tanya Tania
"Kalo iya kenapa, kalo ngga kenapa ? Urus urusanmu sendiri ajalah" jawabku lagi datar
"Divan, kenapa kau begini sih ? Dulu kau ga begini, siapa yg ngubah kau begini ?"
"Siapa yg ngubah ? Tanya dirimu sendiri tan, sikapku begini karena siapa, tanya dirimu" masih dengan nada yg datar, berbicara tanpa menatapnya, lalu aku berjalan meninggalkannya .
"Divann" panggilnya lagi
Aku hanya meneruskan jalanku, tanpa menoleh sedikitpun .
"Kenapa sih tuh anak, ga puas nyakitin?" Gumamku
Aku menaiki anak tangga satu persatu, di atas aku bertemu Viko
"Eh masbro, udah sekolah? Baru aja sekelas nnti rencananya mau ngejenguk" kata Viko
"Ada kyubi dibadanku, makanya cepat sembuh" jawabku sambil terkekeh kecil
"Eh anjir, mulai setres nih anak"
"Apaa!" Gertakku ke Viko
"Nah kan, beneran setres dah" kata Viko seperti berbicara kepada dirinya sendiri
Aku hanya tertawa lalu aku membalas perkataan Viko .
"Kau yg setres bicara sendirian, ha ha" lalu aku meninggalkan Viko dan masuk ke dalam kelas, baru sampai di depan kelas aku langsung disambut dengan teman sekelas .
"Weh buka jalan, bos geng kita datang" kata mereka sambil membuka jalan tengah
"Anjir kalian" kataku lalu tersenyum dan menggelengkan kepalaku
"Jadi gimana kepalamu van ? Kami baru mau jenguk" kata Fadil
"Udah agak mendingan,tapi masih sedikit nyeri sih" jawabku
"Kenapa sekolah?" Balasnya
"Bosan aja dirumah" jawabku
"Oh gituu oke2"
Aku hanya menaikkan jempolku untuk membalas jawaban Fadil, lalu aku masuk ke dalam kelas .
"Si Divan habis masuk rumah sakit, ga telat" kata Dina sambil terkekeh kecil
"Emg harus telat terus ?" Jawabku sambil menaikkan alisku sebelah .
"Ngga sih" jawabnya
Aku diam saja ga ngerespon.
"Ada guru ga ?" Tanya ku ke anak2 dikelas
"Ga tau, coba tanya sekretaris" nyaut fandy
"Nin, ada guru?" Tanyaku ke nindia sekretaris kelasku
"Kau wakil, kok ga tau" jawabnya
"Aku nd pernah ngurus gituan"
"Kayaknya sih ga ada lagi, guru rapat kayaknya" jawab nindia
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Cinta
Ficção AdolescenteCinta yang membutuhkan perjuangan, ekstra tenaga dan kesabaran yang banyak. Bagiku cinta itu menyenangkan jika bagimu tidak itu adalah hak dan pemikiranmu aku tidak memaksa .