#4. Boyfriend

24K 2.2K 719
                                    

🌸 KookV 🌸

.

.

.

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.

. . .

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Pagi-pagi sekali, anak-anak sudah dibuat bertanya-tanya oleh pemandangan tak lazim yang ada di gerbang sekolah. Sebagian bahkan sampai sengaja melambatkan langkah, memandangi Jeon Jungkook dan Kim Taehyung yang saling melempar senyum. Kedua insan Adam itu berdiri berhadapan sejak beberapa saat terakhir. Kim Taehyung datang lebih dulu dan memang sengaja menunggu si pemuda Jeon di pintu gerbang. Sementara Jungkook sendiri tak begitu menganggap serius sapaan janggal Taehyung pagi itu. Sejujurnya dia juga curiga, karena rasanya tidak mungkin Taehyung berniat mengaku kalah saat ekspresi yang disuguhkan adalah senyum lebar penuh rahasia.

Namun, bukan Jeon Jungkook namanya jika tidak mengambil kesempatan untuk meninggikan diri. Jadi dia menatap congkak sambil mengulas senyum miring. Sedang Taehyung kemudian berkata, “Bisa kita bicara berdua?”

Jungkook menatap santai. “Apa yang nanti kudapatkan?” tanyanya seolah menantang Taehyung.

“Tidak ada,” Taehyung menjawab tak kalah enteng. “Tapi kau mungkin akan menyesalinya jika tidak pergi.”

Untuk sejenak Jungkook menelisik tujuan Taehyung melalui sorot matanya, menebak-nebak apa kiranya yang sedang pemuda itu rencanakan padanya. Sebagian dari dirinya berharap Taehyung mengungkit masalah yang disebabkannya kemarin-kemarin dan terpancing karenanya, tapi Taehyung di sana berpura-pura seakan tidak pernah ada yang terjadi di antara mereka. Itu cukup mengganggu.

“Kau punya waktu, kan?” Taehyung kembali bertanya karena Jungkook tak langsung menjawab.

Jungkook tak ingin menunjukkan kecurigaan serta risaunya. “Tentu. Ayo bicara di auditorium,” ujarnya mencoba demikian tenang.

Seperti itulah.

Jadi, sebelum bel berbunyi Jungkook dan Taehyung pergi menuju ruang auditorium di gedung olahraga. Begitu privasi keduanya didapat, Taehyung tak sabar untuk segera memulai pembicaraan. “Aku tidak mau basa-basi, kau yang paling tahu apa yang sudah kau sebabkan belakangan ini, bukan?”

Jungkook tak menjawab, mengakui kata-kata Taehyung seakan itu patut dibanggakan. Saat pemuda di depannya membuka tas, mencari sesuatu dari dalam sana, akhirnya Jungkook mulai menganggapnya menarik. Dia ingin tahu dan kali ini benar-benar penasaran, skenario apa yang Taehyung siapkan untuk dirinya?

Unlimited | BTS KookV [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang