🌸 KookV 🌸
.
.
.
A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.. . .
CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author..
.
.
Happy Reading~ ^^
.
.
.
.
.
“Hyung, kau bisa Taekwondo?” tanya Taehyung di suatu pagi kepada Mark ketika baru saja mendudukkan diri di meja makan.
Mark yang datang-datang langsung disuguhi pertanyaan aneh lantas mengernyit. “Tidak,” pria itu menjawab.
“Kau bisa bela diri apa?” tanya Taehyung lagi.
“Hanya Muay Thai.”
“Aah, seperti Hyungsik Hyung,” Taehyung menggumam dan mengangguk. Tidak ada pertanyaan lagi setelahnya, karena dia mulai mengambil selembar roti dan mengoleskan selai kacang. Tadinya, jika Mark kebetulan menguasai Taekwondo, pemuda yang satu ini berniat meminta laki-laki tersebut untuk mengajarinya secara pribadi. Sebab, Taehyung sedang gencar-gencarnya meningkatkan kemampuan bela diri, semenjak mengetahui Jungkook lebih hebat berkelahi daripada dirinya.
Mark menyingkap arloji di balik lengan jasnya sejenak, lalu mengedarkan pandangan. “Kemana semua pelayan?” dia bertanya.
Taehyung menjawab sambil menggigit rotinya, “Kusuruh pergi.”
“Kenapa?”
“Mereka membuang-buang waktu mereka,” jawab Taehyung. “Setiap pagi selalu memasak banyak makanan, padahal sudah tahu aku tidak pernah memakannya. Itu kan bodoh sekali.”
Mark menghela napas kecil. “Mereka hanya menjalankan tugas, Taehyung,” ujarnya menasihati.
“Nah, tahu yang lebih bodoh lagi, Hyung?” Taehyung menoleh menatap Mark, sebelum kemudian menambahkan, “Orang yang memberikan tugas bodoh kepada mereka.”
Yang dimaksud sudah pasti Presdir Kim Yujin. Mark yang paham serta merta berdehem, menahan bibirnya yang nyaris tersungging. Dia tidak tertawa, tapi tentunya juga tahu bahwa tidak seharusnya dia tersenyum. Pernyataan Taehyung kemudian diiringi dering ponsel di balik saku Mark, sehingga selanjutnya pembicaraan berganti antara pria jangkung itu dan seseorang di telepon.
“Iya, Presdir.”
Taehyung mendengar Mark berbicara, seperti dugaannya, yang menghubungi laki-laki itu adalah ibunya. Pas sekali, baru saja dibicarakan.
“Tidak, kami masih belum berangkat ... Iya.”
Hening beberapa detik saat lawan bicara Mark berbicara. Taehyung tidak bisa mendengarnya, tentu saja, tapi dia melirik Mark untuk memeriksa raut wajah laki-laki itu. Bertepatan ketika yang ditatap juga kebetulan tengah melihat padanya, Taehyung buru-buru mengerjap berpaling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unlimited | BTS KookV [COMPLETE]
FanfictionAkhir-akhir ini, perang dingin--yang tak pernah jelas darimana asal-usulnya, dan bagaimana kejadiannya--antara Jeon Jungkook dan Kim Taehyung mulai memanas. Jungkook tidak pernah tahu, Kim Taehyung bukan sekadar siswa yang suka melanggar peraturan d...