#23. Lies

18.1K 1.8K 1.8K
                                    

🌸 KookV 🌸

.

.

.

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan imajinasi fangirl yg dibumbu unsur dramatis di sana sini.

CAUTION:
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek-efek baper (?). Gejala seperti naiknya tekanan darah,euforia, cengengesan, mual-mual dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Saat malam hari Hyungsik menelepon dan memberi kabar bahwa Taehyung ada di tempatnya, Yujin merasa lega, tapi tentu juga cemas. Hyungsik menyebutkan bahwa Taehyung demam dan tengah beristirahat, karenanya lelaki tersebut menjanjikan besok kepada Yujin untuk membujuk agar Taehyung mau pulang.

Yujin tahu saat dirinya menghujankan kata-kata penuh amarah, kondisi Taehyung memang tampak tak begitu baik, hampir-hampir terlihat sama seperti dirinya. Hanya saja, dia memang tidak pernah bisa menahan emosi jika sudah berbicara mengenai kebaikan, masa depan serta perilaku Taehyung. Dia terlalu ingin mengubah Taehyung untuk menjadi lebih baik, menjadi anak baik, entah itu di matanya atau di mata orang-orang. Begitu besar keinginan tersebut hingga kadang kerap tak bisa dikendalikannya.

Andai Yujin juga tahu kalau dirinya pun tak luput berperan dalam terbentuknya karakter Taehyung saat ini. Namun dia mana ingat dengan teliti.

Pagi-pagi di hari berikutnya, Yujin diperlihatkan bahwa dirinya tidak salah mengandalkan Park Hyungsik. Seperti yang sudah diketahui, laki-laki itu selalu bisa menangani Taehyung. Yujin pulang dari pertemuan dewan guru dan mengecek kamar sang putra sebelum pergi ke kantor, Taehyung ternyata betul-betul pulang dan sudah berada di tempat tidur saat itu. Anak lelaki tersebut terlelap meringkuk dengan selimut yang menutupi separuh tubuhnya.

Ketika langkah kaki menarik Yujin lebih dekat, dia tidak bisa menahan hatinya untuk tidak merasa sedih. Dia baru menyadari bahwa dirinya tak pernah memperhatikan baik-baik selama ini—bahkan sekedar memandang dengan sedekat ini—hingga sekarang. Wajah Taehyung mengundangnya untuk menengok ke belakang, membuka kenangan yang sudah lama dia tinggal di masa lalu. Dia mengingat seseorang dan kini dadanya sesak menyadari betapa miripnya mereka.

Yujin ingin mengatakan, maaf. Namun dia tidak tahu untuk siapa tepatnya kata tersebut. Satu yang disesalkannya, dia sadar bahwa tak semestinya Taehyung kesepian. Harusnya dia berada bersama keluarga yang hangat dan dipenuhi cinta.

Maaf, kau harus sendiri.

Dan itu semua juga salahnya.

Beberapa saat memandangi wajah pucat yang terlelap di hadapannya, Yujin kemudian menarik selimut Taehyung supaya menutupi lebih sempurna hingga leher. Tangannya tidak sengaja bersentuhan dengan kulit lengan Taehyung selagi menyelimuti dan lantas tersadar. Diam-diam dia tersentak. Demam Taehyung belum turun.

Unlimited | BTS KookV [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang