#29. First Love

20.7K 2K 1.3K
                                    

🌸 KookV 🌸

.

.

.

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan imajinasi fangirl yg dibumbui unsur dramatis di sana sini.

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek-efek baper (?). Gejala seperti naiknya tekanan darah,euforia, cengengesan, mual-mual dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Taehyung menunggu, tapi Jungkook tetap tak menghampirinya lagi. Tiga hari sudah laki-laki itu tidak menyapa, mengabaikan dan membuang muka di hadapan Taehyung.

Semua serasa berantakan. Taehyung tidak bisa fokus dalam kegiatan apa pun di sekolah. Jeon Jungkook terus mengusik benaknya, sementara berada di kelas lama-lama dengan jarak antara dirinya dan ketiga temannya membuat dia tak betah bertahan. Hingga pada akhirnya Taehyung kembali pada kebiasaan lamanya. Jika tidak membuat keributan dengan anak-anak di kelas atau menggoda siswi yang lalu-lalang di koridor, maka dia bisa ditemukan sedang menghabiskan sebatang rokok di sudut-sudut tersembunyi bersama para murid kelas lain.

Meski begitu, rasanya tetap saja tak ada gunanya. Kegelisahan tetap gagal tersalurkan. Segala kesenangan yang dilakukan Taehyung berkesan menipu. Alasannya tak lain hanyalah Jeon Jungkook, yang belum juga berhasil dia usir dari kepalanya.

Mungkin akan lebih baik jika Jungkook sepenuhnya pergi dari hidup Taehyung, menyudahi semua secara tuntas hingga tak tersisa. Hanya saja—yang benar saja—ponselnya masih belum kembali, jadi bagaimana ini bisa disebut tuntas? Hilangnya Jungkook menumpuk pertanyaan-pertanyaan di kepala Taehyung, bagaikan batu besar yang menindih. Sementara satu bagian dari dirinya seolah lenyap.

Pada mulanya Taehyung sempat berpikir bahwa barangkali Jungkook sengaja menunggu dirinya menghubungi lebih dulu menggunakan nomor yang diberikan waktu itu, atau bisa saja Jungkook memang menginginkan Taehyung meminta maaf lebih dulu.

Taehyung berpikir—tadinya—jika asumsinya betul, maka itu tega sekali namanya. Itu egois menurutnya.

Akan tetapi, kini semua berbalik pada Taehyung sendiri seperti bumerang.

Kepercayaan diri sekeping demi sekeping terkikis dan Taehyung mulai meragukan dirinya sendiri. Dia terus mempertanyakan diri sendiri. Kira-kira, dimulai dari mana salahnya dan bagaimana memperbaikinya? Jawabannya tak kunjung dia temukan. Padahal, dia sudah cukup bingung memikirkan pernyataan cinta Park Hyungsik, tapi masih harus memikirkan perselisihannya dengan Jeon Jungkook. Dia benci memperkerjakan otak terlalu keras.

Berujung dari semua pemikiran tersebut, Taehyung akhirnya memutuskan untuk menemui Jungkook lebih dulu. Dia mendatangi kelas akselerasi 2-1 pada pertengahan jam makan siang. Seorang siswa mengatakan bahwa Jungkook sedang berlatih drama di ruang auditorium, maka pergilah dia dengan berbekal nyali nekat menuju gedung olahraga.

Unlimited | BTS KookV [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang