🌸 KookV 🌸
.
.
.
A/N :
Cerita ini hanya fiktif & merupakan imajinasi fangirl yg dibumbui unsur dramatis di sana sini.CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek-efek baper (?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual-mual dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.
*deepbow*.
.
.
Happy Reading~ ^^
.
.
.
.
.
Pagi ini Jungkook terbangun—tepatnya tersentak—gara-gara sebuah suara berisik yang mengganggunya tiada angin tiada hujan. Dia bahkan hampir-hampir mengira seorang perampok baru saja masuk ke kamarnya kala itu. Sampai ketika dia membuka mata lebar-lebar dan tersadar bahwa ini bukan kamarnya. Dia masih di Daegu, di Sun House.
Suara ribut-ribut belum juga sirna. Jungkook tak begitu mendengarkan sejak tadi sebab masih setengah tertidur. Dengan pandangan setengah terbuka dilihatnya sosok Kim Taehyung telah berada di pintu, tampak seperti Bruce Lee dengan setelan training kuningnya—dan kelihatan juga sama tak bisa tenang seperti aktor laga legendaris tersebut, melompat-lompat penuh semangat.
“Astaga, Jungkook. Ayo cepat!” pemuda itu menggeram, hendak keluar tapi kemudian malah berbalik dan menghampiri Jungkook.
Jungkook mengerutkan kening bingung, sedangkan lantas Taehyung menarik tangannya dan memaksanya bangkit. “Ayo bangun, Pemalas!” kata Taehyung, susah payah menyeret Jungkook turun dari tempat tidur.
Waktu itu Jungkook bahkan belum sempat merenggangkan tubuhnya yang kaku. “Tunggu,” katanya, “apa yang—sebenarnya ada apa?”
“Ya ampun, harus berapa kali aku mengatakannya padamu?” Taehyung mengeluh, lalu menepuk-nepuk pipi Jungkook supaya tersadar sepenuhnya. “Ayo! Anak-anak menunggu di luar.”
Anak-anak? Semakin tak paham Jungkook. Dia mengernyit sambil mengusap-usap wajahnya dan membuntuti Taehyung yang berjalan keluar. Dia menggerutu ketika laki-laki itu terus menuntunnya sampai keluar rumah, “Apa-apaan dia?”
Sambil mengacak-acak rambutnya dan menguap, Jungkook berhenti di teras. Udara dingin menamparnya dan dia spontan menggosok-gosok lengannya yang hanya tertutup sweater semalam, seketika menyesal karena tak menyempatkan diri mengambil mantel.
“Jeon Jungkook!” terdengar teriakan Taehyung dari halaman.
Jungkook melihat Taehyung tengah berlarian di atas tanah lapang tertutup salju tipis, menggiring bola bersama lima orang anak laki-laki berumur sekitar dua belas tahun. “Bergabunglah dengan kami!” pemuda itu kembali berseru.
Sesaat Jungkook berdecak dan melengos, lalu mengambil duduk di salah satu undakan teras. Dia melihat saja, sebab dia tak memiliki cukup semangat untuk berlari dengan mata berat.
“Jeon Jungkook!” Taehyung kembali memanggil. Dia berlarian sambil sesekali menengok ke arah pacarnya.
Jungkook cuma membalas, “Tidak. Kau saja.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Unlimited | BTS KookV [COMPLETE]
FanficAkhir-akhir ini, perang dingin--yang tak pernah jelas darimana asal-usulnya, dan bagaimana kejadiannya--antara Jeon Jungkook dan Kim Taehyung mulai memanas. Jungkook tidak pernah tahu, Kim Taehyung bukan sekadar siswa yang suka melanggar peraturan d...