#26. Wonder

19K 1.8K 1.4K
                                    

🌸 KookV 🌸

.

.

.

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan imajinasi fangirl yg dibumbui unsur dramatis di sana sini.

CAUTION:
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek-efek baper (?). Gejala seperti naiknya tekanan darah,euforia, cengengesan, mual-mual dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Ini terjadi kemarin dan dampaknya terus berkelanjutan hingga panjang, bahkan turut membawa serta segala yang terjadi sebelum-sebelumnya. Kemarin tepat dua minggu sejak Jungkook, tumben-tumben, meminta maaf—mungkin secara tulus—kepada Taehyung di rumah Jimin. Salju pertama musim dingin turun di pagi hari sehingga sorenya pun suhu terasa semakin menusuk. Taehyung berjalan merapat-rapat dengan tiga temannya keluar dari gerbang sekolah sambil sesekali bersenda gurau, saling merangkul berimpitan layaknya sekumpulan penguin di Antartika.

Pada musim dingin segala kegiatan klub ditiadakan. Harusnya Taehyung segera pergi dengan Jeon Jungkook ke sungai Han pada hari itu, mumpung matahari masih cukup tinggi. Namun, belum Taehyung memisahkan diri dari teman-temannya, dia sudah melihat Jungkook di depan sekolah tengah berbicara dengan seorang gadis di sebelah mobil Porsche berwarna biru.

“Itu bukannya Jeon Jungkook?” Seungcheol bertanya saat melihat pemandangan tersebut. Yuta ikut pula bersuara, “Pacarmu bicara dengan siapa?”

Taehyung tidak menjawabnya karena tengah menyimpan pertanyaan yang sama pula. Dia merasa pernah melihat gadis tersebut, tapi tidak jelas di mana, sudah lupa. Dari tempatnya kini, tampak perempuan di sebelah Jungkook berbicara dengan riang, tidak tahu apa yang dibicarakan. Sementara di dalam mobil terlihat seorang wanita paruh baya dengan dandanan nan anggun, kelihatannya sedang mengatakan sesuatu kepada Jungkook.

Terlihat sesekali Jungkook di sana mengangguk sebelum kemudian mengatakan sesuatu kepada gadis di sebelahnya. Si gadis tersenyum ceria dan mengusap-usap kepala Jungkook, lalu masuk ke dalam mobil. Sesaat kemudian Jungkook menoleh ke arah gerbang, dan bertemulah tatapannya dengan Taehyung.

Begitu melihat Taehyung bersama yang lain, Jungkook berjalan menghampiri.

“Aku ada urusan,” kata Jungkook pada Taehyung kala itu. Tatapannya memandang ke arah sisi kiri dan kanan Taehyung, yang mana berdempetan dengan Yuta serta Jimin. Sekejap keningnya sedikit berkerut.

“Jadi,” Taehyung bertanya, “hari ini tidak pergi?”

“Aku tidak lama, kalau kau mau tunggulah sebentar—tapi jangan di sungai Han,” Jungkook berkata.

Taehyung mengangguk begitu saja, sedangkan Jungkook lantas menjauh tanpa berkata apa-apa lagi setelahnya.

Yuta melongo sejenak sebelum berkomentar, “Wah, wah. Parah sekali pacarmu, Taehyung—lebih dingin dari cuaca hari ini.”

Unlimited | BTS KookV [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang