🌸 KookV 🌸
.
.
.
A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan imajinasi fangirl yg dibumbui unsur dramatis di sana sini.CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek-efek baper (?). Gejala seperti naiknya tekanan darah,euforia, cengengesan, mual-mual dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.
..
.
Happy Reading~ ^^
.
.
.
.
.
“Mana Kim Taehyung?”Jungkook baru tiba di kantin siang itu, tentu saja tujuannya mencari Kim Taehyung. Namun kenyataan mengecewakannya. Setibanya di sana yang mampu dijumpai hanya tiga kawan Taehyung yang kini duduk di salah satu meja kantin sambil menatap acuh tak acuh. “Kau lihat sendiri, tidak ada di sini,” Seungcheol menjawab. “Mungkin ke toilet, atau mungkin sudah ke kelas—entahlah. Kami sama sekali tidak tahu.”
Jungkook mendengus kasar mendengarnya. Ketidakpastian, sesuatu yang tak sesuai dengan keinginannya. Tadinya dia paling tidak mengharapkan informasi lebih jelas daripada dua jawaban yang disertai kata mungkin.
“Jika kalian bertemu, katakan padanya untuk menemuiku,” Jungkook berkata, lalu berbalik pergi. Langkahnya sempat berhenti di depan pintu saat beberapa anak gadis menghampiri dan menawarinya makanan, tapi dia hanya menarik satu sudut bibir seraya lanjut berjalan.
Sesudah Jungkook tak terlihat, kepala Taehyung menyembul dari balik meja. Dia mengintip dengan hanya memperlihatkan separuh bagian wajah. “Dia sudah pergi?” anak laki-laki tersebut bertanya pelan-pelan.
Tiga anak yang duduk di sana menoleh, memandang teman mereka yang terlihat seperti buah ceri berukuran semangka. “Dia sudah pergi,” Jimin mengkonfirmasi.
Maka keluarlah Taehyung dari persembunyiannya. Pemuda yang satu itu duduk di sebelah Yuta sambil menarik tudung jaketnya menutupi kepala, menggerutu, “Sial, kenapa dia tidak menyerah saja mencariku?”
Diperhatikan saja Kim Taehyung oleh tiga pemuda di sana. Pasalnya, sudah sejak pagi ini anak laki-laki tersebut uring-uringan. Sepertinya sesuatu mengusik suasana hatinya, dan kini akhirnya ketahuan sebabnya.
“Kalian bertengkar lagi?” Seungcheol bertanya.
Alih-alih menjawab, Taehyung justru meraih Choco Pie milik Yuta sambil menekuk wajah, seakan memberitahukan kepada temannya bahwa dia tidak ingin ditanya-tanyai.
Tentu tidak semua bakal betah menahan rasa penasaran. “Kau marah karena Jungkook menyita ponselmu? Atau ada hal lain?” Yuta menatap serius Taehyung tanpa menyadari camilannya baru saja dijarah.
Jimin menoleh dan mengerutkan kening mendengar kata-kata Yuta. “Disita? Kenapa?” dia mempertanyakan, kemudian pindah menatap Taehyung.
Diingatkan akan ponselnya membuat Taehyung meradang. Dia mendesis dan mengunyah makanannya dengan rakus. Pipinya menggembung seperti tupai di musim gugur, sementara matanya tajam segaris tatapan elang. Dengan mulut penuh dia berkomat-kamit menyumpah, sembari tangannya meremas-remas bungkus yang telah kosong di tangannya. Tak satu pun pertanyaan teman-temannya dia jawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unlimited | BTS KookV [COMPLETE]
FanfictionAkhir-akhir ini, perang dingin--yang tak pernah jelas darimana asal-usulnya, dan bagaimana kejadiannya--antara Jeon Jungkook dan Kim Taehyung mulai memanas. Jungkook tidak pernah tahu, Kim Taehyung bukan sekadar siswa yang suka melanggar peraturan d...