🌸 KookV 🌸
.
.
.
A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan imajinasi fangirl yg dibumbui unsur dramatis di sana sini.CAUTION:
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek-efek baper (?). Gejala seperti naiknya tekanan darah,euforia, cengengesan, mual-mual dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author..
.
.
Happy Reading~ ^^
.
.
.
.
.
Pada dasarnya, Jungkook tipikal mudah mengatakan isi pikiran tanpa ragu. Dia selalu berpikir secara matang, menimbang berbagai konsekuensi yang akan berakibat terhadap dirinya, sebelum kemudian memutuskan sesuatu sehingga apa yang nanti keluar dari kepalanya tidak akan dianggapnya salah dan sudah pasti tak akan bisa ditolak oleh orang-orang di sekelilingnya. Namun terkadang dia sendiri lupa bahwa dirinya juga boleh menyuarakan isi hati.
Malam hari selagi dalam perjalanan pulang dari rumah Taehyung, Jungkook banyak memikirkan pemuda itu di dalam mobil. Diingatnya baik-baik momen yang beberapa saat lalu baru mereka lewati.
Waktu itu Jungkook tidak begitu yakin pada mulanya, sempat pula mempertanyakan entah itu mimpi atau nyata, tapi dia memang merasakan seseorang mengusap pipinya selagi tiduran dengan mendekap lengan Taehyung. Bukannya Jungkook berharap, hanya saja—pasti Taehyung yang melakukannya, bukan? Sebab, siapa lagi?
Jungkook sejenak menyentuh permukaan pipinya selagi mengingat. Gambaran kejadian di rumah Taehyung masih terngiang di kepalanya. Lalu, dia tersenyum sendiri. Tentu saja waktu itu dia tidak terlelap sepenuhnya.
Saat Taehyung bernyanyi dengan suara beratnya, Jungkook memang dalam keadaan terjaga meski matanya tertutup—tentu saja, sebab mana mungkin dia bisa dia tidur jika Taehyung menyanyikan lagu-lagu masa kecil nan ceria. Selain itu, dia sungguh menikmati tiap waktu-waktunya mendengarkan suara Taehyung.
Jungkook suka suara berat nan lembut Taehyung.
Suara tawa Taehyung, nyanyiannya yang lugu, caranya berkata-kata, dan bahkan saat suaranya meninggi untuk melontarkan sumpah serapah—kini Jungkook mulai suka akan itu semua. Tidak perlu alasan, Jungkook menyukai Taehyung, karenanya kini segala sesuatu yang ada pada laki-laki itu pasti disukainya juga.
Ketika jari-jari panjang Taehyung menyentuh wajahnya, tak ada yang lagi yang dipikirkan Jungkook selain cara untuk menikmati momen tersebut tiap detiknya. Semoga waktu berhenti, demikianlah dia berdoa dalam benak. Jantungnya berdegup kencang dan rongga dadanya serasa dipenuhi berbagai bunga bermekaran dengan kupu-kupu berterbangan. Jatuh cinta bukan merupakan hal baru baginya, tapi rasanya dia tidak ingat kalau kasmaran begini damai sekaligus membahagiakan.
Kala itu Jungkook sempat diam dengan kelopak mata yang terbuka semu, membiarkan segalanya berlangsung apa adanya. Meski ingin mengangkat kepala untuk memandang wajah Taehyung dan mencari tahu bagaimana pemuda tersebut memandangnya, Jungkook tak juga bergerak. Dia tidak ingin merusak momen langka tersebut dan memang belum ingin mengakhirinya. Jadi dia hanya bergeming dengan pemikiran tentang Taehyung—yang membelai wajahnya—berputar-putar dalam kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unlimited | BTS KookV [COMPLETE]
FanfictionAkhir-akhir ini, perang dingin--yang tak pernah jelas darimana asal-usulnya, dan bagaimana kejadiannya--antara Jeon Jungkook dan Kim Taehyung mulai memanas. Jungkook tidak pernah tahu, Kim Taehyung bukan sekadar siswa yang suka melanggar peraturan d...