#32. Winter Child

18.9K 1.8K 1K
                                    

🌸 KookV 🌸

.

.

.

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan imajinasi fangirl yg dibumbui unsur dramatis di sana sini.

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek-efek baper (?). Gejala seperti naiknya tekanan darah,euforia, cengengesan, mual-mual dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Awan mendung mulai menyelimuti sewaktu hari memasuki jam makan malam, pertanda salju akan turun malam ini. Beruntung karena sekarang Yujin telah tiba di Korea. Dia mengambil penerbangan jet sesegera mungkin begitu mendengar kabar bahwa Taehyung hampir menjadi korban penculikan.

“Bisakah Anda lebih cepat lagi?” Yujin yang sedang bertelepon menjeda percakapannya sejenak hanya untuk berkata demikian kepada sopir taksi di depannya. Sang sopir mengangguk dan menambah pijakan pada pedal gas, sementara Yujin kembali menyandarkan diri.

“Mereka tidak mau mengaku siapa yang mengirim mereka?” Yujin bertanya pada seseorang di telepon, nada bicaranya terdengar begitu marah

“Seperti yang saya katakan, Presdir,” jawab pria di seberang. “Menyiksa mereka tidak akan ada gunanya, mereka tidak mau bicara meskipun mereka mati di sini.”

Mendengar jawaban bawahannya, emosi Yujin serasa kian diuji. Napasnya lambat laun memberat, giginya mengertak, sedang tangannya tanpa sadar menggenggam ponsel hingga kelewat erat.

“Sepertinya memang orang-orang keluarga Choi,” kata sang pria saat Yujin tak berkata-kata. “Selama ini mungkin mereka tidak bisa mendekat karena Kim Taehyung selalu berada di lingkungan sekolah—tapi tetap saja, akan selalu ada peluang bagi mereka jika Kim Taehyung terus berusaha menjauh dari pengawasan Mark.”

“Anak itu benar-benar,” Yujin memijit pangkal pelipisnya.

“Presdir, berikan perintah Anda,” pria di seberang kembali berkata. “Anda ingin kami menghabisi orang-orang ini atau melaporkannya ke polisi?”

Kening Yujin masih berkerut. Ia berpikir selama beberapa saat sebelum akhirnya menjawab, “Bebaskan mereka.”

”Presdir?” Terdengar sangsi balasan yang diberikan pada Yujin.

“Mereka anjing yang setia, bukan?” Yujin berujar, sesaat terdengar lebih tenang. Namun amarah tetap tersirat. Tak lama tatapannya kembali menajam saat suaranya datar mengatakan, “Biarkan mereka pulang menyampaikan pesanku untuk majikan mereka. Katakan bahwa Kim Yujin tahu siapa mereka dan tidak akan membiarkan mereka hidup tenang mulai dari sekarang.”

“Saya mengerti, Presdir,” jawaban terakhir dan Yujin menutup panggilan telepon.

Yujin menatap hiruk pikuk perkotaan di luar jendela mobil selagi tangannya mengepal kuat-kuat. Dalam hati bersumpah bahwa dia akan menghancurkan siapa pun yang menyentuh Taehyung-nya.

Unlimited | BTS KookV [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang