🌸 KookV 🌸
.
.
.
A/N :
Cerita ini hanya fiktif & merupakan imajinasi fangirl yg dibumbui unsur dramatis di sana sini.CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek-efek baper (?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual-mual dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.
*deepbow*.
.
.
Happy Reading~ ^^
.
.
.
.
.
Sudah lihat?Wali kelas baru masuk di kelas Taehyung, bel masuk belum lama berbunyi, dan Taehyung sendiri baru akan mengantongi ponselnya saat Jungkook mengiriminya pesan. Pagi ini hasil ujian telah ditempel di papan pengumuman, dan karena Taehyung tidak sempat melihat, jadi pacarnya kemudian repot-repot memotret pengumuman tersebut demi ditunjukkan lewat pesan.
Satu berkas foto masuk ke ponsel Taehyung.
Dari 230 ke 219. Tidak buruk juga
Demikian isi pesan Jungkook yang selanjutnya.
Akan tetapi Taehyung menekuk muka melihatnya, sebab peringkatnya tak banyak mengalami peningkatan. Sejujurnya dia berharap lebih. Harusnya, paling tidak dia bisa keluar dari posisi lima puluh terendah. Dua ratus sembilan belas dari total dua ratus lima puluh murid, yang benar saja. Menurut Taehyung ini kurang sebanding dengan usahanya.
Maka, sambil berkomat-kamit dan menggeram, Taehyung pun mengirimkan satu pesan balasan yang isinya,
Aku pasti bisa lebih baik jika bukan gara-gara remedial.
Pesan Taehyung masih belum mendapat balasan, tapi tahu-tahu sang wali kelas sudah berdiri di sebelah pemuda tersebut dan memukul kepalanya dari belakang. “Matikan ponselmu sesudah bel!” kata Hyungjoon.
Taehyung mengusap puncak kepalanya sambil mendesis. Dia memasukkan ponsel ke laci meja, sementara sang guru berkeliling dan berceramah pada murid-muridnya yang baru melewati ujian tengah semester ini. “Belajar lebih giat lagi!” Pria itu menunjuk para muridnya dengan sebuah penggaris nan panjang. “Melihat nilai kalian membuatku tidak berani menatap guru-guru yang lain—kalian tahu itu? Dan kau, Na-Yuta! Nilaimu terparah di kelas ini. Meskipun nilai olahragamu tertinggi, bukan berarti kau bisa masuk universitas dengan prestasi atlet saja.”
Dari tempatnya, Taehyung melihat Yuta di bangkunya merunduk dan meringis. Dia turut menertawakan temannya yang satu itu bersama beberapa siswa lainnya, sampai sesaat berselang sang wali kelas menyebut namanya.
“Kim Taehyung, ambilkan projector di lab bahasa!” Hyungjoon berkata sembari melangkah menuju mejanya.
Taehyung membuka mulut, dan sebelum sempat berkata-kata, ternyata sang guru keburu menambahkan, “Jangan bilang kau mau berkirim pesan dengan Jeon Jungkook lagi selama aku berdiri di depan sini.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Unlimited | BTS KookV [COMPLETE]
FanfictionAkhir-akhir ini, perang dingin--yang tak pernah jelas darimana asal-usulnya, dan bagaimana kejadiannya--antara Jeon Jungkook dan Kim Taehyung mulai memanas. Jungkook tidak pernah tahu, Kim Taehyung bukan sekadar siswa yang suka melanggar peraturan d...