#38. Slice of Happiness

23.9K 1.8K 861
                                    

🌸 KookV 🌸

.

.

.

A/N :
Cerita ini hanya fiktif & merupakan imajinasi fangirl yg dibumbui unsur dramatis di sana sini.

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek-efek baper (?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual-mual dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.
*deepbow*

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.


Jungkook serasa dibangunkan dengan paksa. Sesuatu menindih lengannya hingga membuatnya kebas. Begitu membuka mata dan menoleh, disaksikannya Kim Taehyung tengah tidur pulas di lengannya. Tak butuh waktu lama bagi kesadaran Jungkook untuk mengingat bahwa pacarnya ini menginap dan tidur satu ranjang bersamanya.

Teramat hati-hati Jungkook mencoba menggerakkan lengannya yang hampir mati rasa, sebisa mungkin tak mengeluarkan suara. Namun rasanya tidak mungkin memindahkan lengannya tanpa membangunkan sang Sleeping Beauty. Dia mengangkat kepala Taehyung sembari sedikit demi sedikit menggeser lengan dan ternyata tak berhasil.

Alhasil, tak ada pilihan lain kecuali menyerah. Batin Jungkook bergolak karena sekalipun tangannya nyaris tak berasa, wajah terlelap Taehyung yang tampak lugu meluluhkan egonya. Tak berhenti mencari cara, dia meniup kecil-kecil wajah Taehyung berulang kali, berharap pacarnya tersebut terbangun dengan sendirinya—dan dia terus melakukan itu tanpa bersuara.

Sudah pasti Taehyung tak mungkin bangun dengan cara seperti itu. Namun untungnya, karena merasa terusik, Taehyung bergerak-gerak dan akhirnya berpindah dari lengan Jungkook.

Nah, yang menjadi permasalahan, setelah meninggalkan bantal berototnya, Taehyung berpindah memeluk Jungkook dan menjadikan dada pemuda tersebut sebagai bantal pengganti yang berikutnya. Berakhirlah anak laki-laki itu menjadi guling super Kim Taehyung.

Sedetik Jungkook sempat mematung dan mengerjap, sebelum kemudian memejamkan mata demi menahan senyumnya yang melebar dengan sendirinya. Amat tak menduga sekaligus senang, sebab jika dalam keadaan sadar, Taehyung mana mungkin bersedia memeluk lebih dulu seperti ini.

Sesaat selanjutnya Jungkook mulai membelai kepala Taehyung dan menundukkan kepala untuk memandangi sang kekasih. Betapa manisnya, pikir Jungkook.

Secara umum, Kim Taehyung pantas disebut manis, setidaknya jika tidak sedang menyumpah. Namun karena kali ini rambutnya berantakan, wajahnya kumal disertai air liur menetes dari sudut mulutnya yang melongo, Kim Taehyung sudah jelas tidak manis—tapi entah bagaimana tetap saja terkesan manis di mata Jungkook.

Jungkook terlena dengan fakta bahwa dirinya dan Taehyung berbaring dalam satu ranjang selama semalaman. Dia berpikir, ternyata begini rasanya kebahagiaan melihat orang yang kita cintai saat bangun di pagi hari.

Kim Taehyung tidur di kasurku, pikir Jungkook. Lalu, dia memikirkannya sekali lagi karena masih belum percaya. Seperti mimpi saja. Pagi-pagi Jungkook sudah dibuat bertingkah seperti idiot. Sambil terus tersenyum seorang diri, anak lelaki yang satu itu pun memeluk Taehyung perlahan. Semakin lama pelukannya semakin erat tanpa sadar.

Unlimited | BTS KookV [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang