MLIS 2

11.6K 1K 16
                                    

Ali kembali ke kantor begitu kesal ia telah kehilangan 20 juta hanya kurun waktu kurang dari 24 jam. Adakah yang bisa menggambarkan tingkat kekesalannya sekarang!

Ali menggumpat dan berteriak kesal masuk ke dalam kantor. Beberapa orang memberi hormat padanya tapi ia tanggapi dengan kesal. Ia duduk dikursinya dan menghela nafas.

"Ikhlas Li, ikhlas!" gumam Ali sambil bersandar dikursi.

Vino memutar kursinya melihat Ali yang begitu kesal.

"Kenapa lo?" tanya Vino memutar kursinya santai.

"Gue lagi ga mood!" ucap Ali meremas kertas dan melemparnya sembarangan.

"Tumben, kenapa?"

"Gue diporotin sama cewe, bener-bener tuh cewe masih kecil tapi mata duitan, salah gue juga nabrak dia, tapi tetap aja gue ga rela duit gue buat dia!" seru Ali kesal.

"Lo bukan om om kan, kok bisa lo diporotin, tumben banget lo royal, boleh lah tuh cewe berarti!" seru Vino membuat Ali berdecak.

Ia kembali mengingat wajah tersenyum gadis tersebut dan mengulurkan tangannya untuk berkenalan bahkan suaranya dan penampilan dengan half bun kuncir dua benar-benar seperti anak kecil.

Vino tersenyum melihat wajah masam Ali. Ia baru pertama kali melihat wajah sahabatnya seperti itu. Sehingga ia yakin sahabatnya itu masih menyukai seorang perempuan.

"Cantik?"

"Ya, cantik tapi dia tuh kayaknya masih kecil, udah kayak kurcil gitu habis itu rambutnya di kuncir dua tapi di half bun gitu, pake jaket super colorful pokoknya unik gayanya," ucap Ali kesal.

"Gue baru tahu lo bisa menjabarkan secara detail seorang cewe, berarti lo ga gay!" tawa Vino nyaring membuat Ali berdecak.

"Lo sempat sempatnya gitu, gue emosi tahu sama dia!" seru Ali kesal.

"Tapi kurcil apaan lagi," ucap Vino bingung.

"Oh, kurcaci kecil, habis dia berisik banget mirip sama tuh tujuh kurcaci suara dia, padahal dianya sendirian tapi kalau ada dia berasa rame banget!" cerca Ali sambil membuka botol minumannya di meja dan masih saja mengomel kesal.

"Ngakak, parah lo, anak orang nih, lo bilang kurcaci!" tawa Vino geli membuat Ali sedikit tersenyum.

"Bodolah, dia bikin gue makin ga bisa mikir tahu ga sih, mana gue dikejar sama Juon, berasa ketemu Juon beneran tahu gak, bisa aja nih sekarang dia tiba-tiba muncul!" ucap Ali membuat Vino tertawa geli.

"Siapa suruh lo menjadi orang terkenal yang sangat ditunggu karyanya jadinya lo dikejar sama dia!" seru Vino geli membuat Ali berdecak.

"Kampret lo, lo ga bantu sama sekali," ucap Ali mulai menghidupkan komputernya.

"Jadi kerjaan karyawan gue adalah gosipin bos nya ya?" tanya Juwon berdiri dihadapannya Ali. Keduanya terkejut dan langsung terdiam, mereka bersamaan langsung menoleh mendengar suara tersebut .

"Juon, lo ngagetin deh!" seru Vino garing.

"Juwon, recall please!" seru Juwon membuat Vino geli.

"I'm sorry Mister Kim, jangan potong gaji ya, ingat saya mau tunangan nih!" ucap Vino membuat Ali tersenyum samar.

"Mister Kim, ada masalah apa?" tanya Ali mencoba mengalihkan pikirannya dengan kembali bersandar santai dikursinya membuat Juwon kesal.

"Lo, benar-benar ya Li, pembahasan kita belum selesai tadi!" seru Juwon kesal.

"Tegang banget!"

Laras masuk membuat ketiganya terdiam. "Kok diem?" tanya Laras bingung mendekati Vino.

My Love Is A Stranger (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang