MLIS 22

10K 972 24
                                    

Prilly terbangun dan terkejut melihat jam sudah pukul 8 pagi, pengambilan gambar seharusnya pukul 6. Ia terperanjat langsung berjalan keluar mencari Bian.

Prilly turun ke lobi dan langsung berjalan mendekati Bian yang sedang berbicara pada Ali.

"Bian, aku kesiangan, bereskan semua!" seru Prilly cepat membuat Ali terkejut menoleh melihat Prilly.

"Tahu mba, udah biasa, tadi mba Aulia datang kok back up kerjaan mba," ucap Bian santai membuat Prilly mengelus dadanya lega.

"Kamu baru bangun, kamu sepertinya terburu buru?" tanya Ali santai mencoba tersenyum melihat gadis itu menggunakan piyama.

Prilly terdiam sejenak. Ia memperhatikan dirinya karena Ali dan Bian menahan senyum.

Piyama Disney tsum tsum! ini semua karena Aulia tidak membangunkannya. Prilly langsung berlari pergi dari sana. Ia menutup wajahnya tak percaya. Image coolnya langsung hancur seketika dihadapan Ali.

Ali tertawa pelan. "Dia sama sekali ga berubah!" ucap Ali pelan tapi bisa didengar Bian.

"Mba Prilly kelakuannya gitu mas, ceroboh, kesiangan, dan cerewet pake banget, kemarin kayaknya lagi kesambet makanya dia diam aja, pake acara mau ubah image lagi," ucap Bian tapi ia langsung menutup mulutnya.

"Ubah image?" tanya Ali bingung.

"Iya mba Prilly ntah kenapa belajar kalem dan keliatan dewasa gitu, yang kadang menurut aku ga cocok sama tingkahnya, mas pasti pernah ngerasain di ganggu sama mba Prilly kan, cara dia berpakaian sekarang tuh, gimana gitukan?" tanya Bian penuh selidik membuat Ali tersenyum.

"Ya, dia super berisik dan asal tapi itu yang aku rindukan dari dia,sangat, " ucap Ali pelan sambil mengaduk kopinya membuat Bian tersenyum.

"Jangan jangan, yang dibuku mas Ali, mba Prilly ya, mirip soalnya," tawa Bian membuat Ali tersenyum.

"Bisa jadi.." ucap Ali tersenyum samar.

"Ehm, iya ya?" tanya Bian lagi.

Ali bergidik dan tersenyum pada Bian. Membuat Bian makin penasaran hubungan keduanya.

***

Prilly sampai di dalam kamar langsung menutup wajahnya dengan bantal kemudian berteriak.

"Ih, nyebelin Aulia!" seru Prilly kesal.

Prilly kembali malu menyadari kesalahan bodohnya. Telepon berbunyi membuat Prilly menoleh melihat nama Aulia tertera di sana.

"Halo!"

"Prilly udah bangun, makanya jangan asik baca novel mister kalag, lo kualat sih, katanya jaim akhirnya sifat asli keluar juga!"

"Lo tuh apaan sih, aku kan mau berubah biar lirik, lo malah bikin gue kayak orang bego tadi!" seru Prilly kesal mengingat senyum Ali.

"Aku udah ngobrol kok sama dia, baik kok anaknya, ramah lagi, mungkin kelakuan lo aja jadinya dia gitu sama lo!"

"Ih, Aulia lo nyebelin tahu ga, gara-gara nyuruh gue baca bukunya kan!"

"Gue bener donk, lo mau wawancara orang tapi ga tau materinya ya sama aja."

"BODOH!" seru Prilly langsung mematikan handphonenya. Ia kembali melihat buku novel Ali. Wajahnya kembali panas.

"Baca nih tentang lo!"

"Apaan?"

"Buku mister Alifiandra, eh bukan ya tapi mister kalag!"

My Love Is A Stranger (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang