Prilly memeluk merasakan kasur yang empuk, ia tersenyum dan memeluk bantalnya lebih erat.
Prilly terdiam sejenak. Kasur? ia diatas kasur? bukankah semalam ia tidur dilantai?
Prilly membuka matanya dan mengecek pakaiannya yang masih lengkap. Ia menghela nafas lega sedangkan Ali yang sedang duduk ditepi kasur berdecak melihat kelakuan Prilly.
"Berharap aku melakukan sesuatu?" sengit Ali membuat Prilly salah tingkah.
"Kenapa aku diatas, mister macam macam ya semalam?" tanya Prilly membuat Ali terkekeh tak percaya.
"Kamu sepertinya nyenyak sekali sampai melupakan bawa kamu sendiri yang naik ke atas?" tanya Ali kesal membuat Prilly bingung.
"Bohong... Mister yang bawa aku ke atas?"
"Kamu yang naik sendiri, percaya atau tidak, aku tak perduli, yang jelas kamu naik sendiri dan seenaknya dikasur!" ketus Ali kesal mengingat kejadian semalam membuat kepalanya pening.
Ia tidak bisa tidur dengan tenang karena kelakuan Prilly. Gadis itu dalam tidur saja benar-benar sangat aktif. Dari bawah ia pindah ke atas kasur menggeser badannya seperti orang mengingau. Kemudian memeluknya seakan ia adalah guling yang empuk.
"Kamu benar-benar ekstrim saat tidur!" ucap Ali membuat Prilly kikuk.
"Mister ga macem macemkan?" tanya Prilly membuat Ali tertawa.
"Andai saja kamu bisa tidur dengan cantik, tanpa menendang atau ileran, aku mungkin akan tertarik! mungkin!" seru Ali menekan kalimatnya membuat Prilly mencibir.
Ali menghela nafas panjang dan masuk ke dalam kamar mandi. Jika saja gadis itu tidak tidur krasak krusuk dan menganggunya ia mungkin saja akan tertarik dengannya. Dan mereka bisa tidur bersana debgan nyenyak.
Prilly menutup wajahnya, setelah mendengar ucapan Ali. Ia benar-benar bodoh bisa tidur nyenyak dan lupa diri. "Prilly.. kamu benar-benar bodoh!" gumam Prilly pada dirinya sendiri.
~
Prilly keluar dari kamar mandi berlahan melihat Ali tertidur telungkup Prilly bernafas lega. Prilly tersenyum melihat Ali begitu lelap dan tak sadar ia ada dihadapannya.
Prilly berjalan berlahan mengambil handphone dan kembali mendekati Ali. Memotret wajah yang terlihat lucu. Prilly tersenyum melihat wajah Ali. Benar-benar nyenyak.
"Tunggu! kalau mister dikasur, aku di mana?" tanya Prilly panik langsung meletakkan handphone dan mencoba membangunkan Ali.
"Mister, mister, bangun!"
"Apaan sih ?" tanya Ali dengan suara serak khas orang bangun tidur membuat Prilly mundur sedikit.
"Ehm, aku tidur di mana?" tanya Prilly pelan.
"Tidur di mana aja, yang kamu suka!" seru Ali pelan membuat Prilly mendesah.
"Aku mau dikasur seharusnya mister donk ngalah sama aku!" seru Prilly, Ali yang ngantuk tak terlalu mendengarkan ucapan Prilly. Yang ia tahu, ia sedang bersama Juwon.
"Seharusnya harus mengalah sama cewe!" ucap Prilly kesal.
"Berisik Juon kalau mau tidur, tidur aja, ngapain kamu ngomongin tentang emansipasi perempuan, hari gini semua sama...!" seru Ali membuat Prilly meringgis.
"Ih, ngingok lagi!" ucap Prilly kesal duduk ditepi disamping Ali.
"Terus aku tidur pake apa mister Alifiandra?" tanya Prilly kesal walau sadar Ali tak mendengarkannya.
Ali yang mengingau dengan cepat melempar bantal dan menurunkan bed cover membuat Prilly tak percaya. "Di bawah sana, jangan manja Juon!"
Prilly menggerutu sambil menyiapkan kasurnya di lantai. "Prilly tahu... kemarin Laras sekarang Juon?" tanya Prilly kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Is A Stranger (END)
RomanceGadis berisik dan menyebalkan yang ia sebut si kurcil selalu menggangu kerja, kalau bukan karena kerja ia tak mungkin mengikuti tour ini, ia juga mengalami patah hati membuat ia mengiyakan perintah bosnya untuk pergi ke luar negeri menikmati hal hal...