Dia terlihat kaku dan galak. Tapi ia terlihat menyedihkan maka aku mencoba akrab dengannya, karena dia baik dan aku ingin memberikan memori yang menyenangkan dengannya.
~ Prillyasa Claretta Nayyara ~
Dia sungguh berisik dan selalu mengajak orang berbicara padahal setiap berbicara ia hanya menanggapi dengan wajah tapi tetap saja senyum ceria itu selalu ditampilkannya.
~ Alifiandra Nata Kastara ~
'Did see you my bag... did see you my bag...'
Seorang gadis cantik duduk cafe mengerjakan kerjaannya, ia asik bersenandung dan mengikuti alunan musik yang terputar dari handphone terbaru yang baru saja ia beli, ia masih asik mendengarkan lagu menggunakan earphonenya. Ia pun tak perduli beberapa orang sibuk melihat tingkahnya.
Deringan telepon berbunyi membuat Prilly melepas earphone dan segera menekan tanda hijau dan mulai mendengarkan ucapan di telepon tersebut.
"Prillyasa!"
"Yes, mom, why?"
"Why, you still ask, kamu di mana, kamu gak diijinkan terbang diliburan keluar kalau kamu ga pulang sekarang, mama udah bilang antar mama ke butik!"
"Hah, oh my god! i'm forget! wait wait.. please mom!"
Prilly panik membereskan barangnya sambil menjepit handphone dengan pundak dan telinganya.
Seorang lelaki yang sibuk berjalan terburu buru keluar dari cafe tak sengaja menabrak Prilly yang sibuk mengurus barangnya.
Handphonenya terjatuh membuat Prilly terkejut dan melupakan kepanikannya. Handphone terbarunya berakhir dilantai dan tak bisa hidup kembali membuat Prilly panik.
"Handphone gue!" pekik Prilly panik.
Lelaki yang baru saja menabrak hanya terdiam, ia bingung harus bagaimana sedangkan ia terburu buru pergi tapi gadis dihadapannya masih drama dengan kejadian handphone yang tak sengaja dijatuhkan olehnya.
"Sorry, tapi gue buru buru!" ucap lelaki tersebut menyela kegiatan Prilly.
"Tunggu! Kenapa kamu harus pergi secepat ini sih, sayang, baru juga dibeli, kamu tega ninggalin aku!" ucap Prilly asal membuat lelaki tersebut memutar bola matanya malas.
"Mba, saya buru buru, bisa ga kalau drama anda ditunda dulu!" seru lelaki itu kesal.
"Ini semua karena kamu kan, kamu ga tahu apa, gimana aku ngumpulin uang jajan buat beli ini, ga tau apa semahal apa handphone ini!" seru Prilly kesal masih sibuk memperhatikan handphonenya.
"Iya saya tahu..."
"Mana tadi lagi telepon sama mama lagi...."Prilly terdiam sejenak mengingat mamanya.
"Saya buru buru..." lelaki tersebut menahan nafasnya karena ia terus diabaikan.
"Omaigat, bisa panjang urusannya kalau telat pulang!" seru Prilly panik kembali membereskan catatan di meja beserta laptop dan memakai jaketnya.
Lelaki dihadapannya hanya bisa mendengus kesal karena merasa terus diabaikan.
"Ini cewe sumpah ya, untung masih kecil!" cicit lelaki tersebut kesal bukan main.
Lelaki tersebut mengeluarkan kartu namanya dan meletakkan kartu tersebut di meja dekat dengan handphone yang tak sengaja ia rusak.
"Kalau udah selesai dengan kegiatan kamu itu, silahkan hubungi saya, saya akan ganti dengan yang baru!" ucap lelaki tersebut kesal dan segera berjalan keluar.
Sedangkan Prilly baru tersadar dengan lelaki tersebut. Ia menoleh mencari sosok lelaki itu karena ia tadi tak melihat wajahnya karena sibuk meratapi nasib handphone barunya.
"Ya, mana mister nya, dia ga kaburkan?" seru Prilly kesal.
Prilly hampir pergi tapi melihat kartu nama yang diletakkan di meja ia kembali diam. "Alifiandra Nata Kastara, wew, boleh juga namanya!" ucap Prilly menyimpan kartu nama tersebut ke dalam tasnya.
"Oke, ini bukan waktunya, gue sekarang harus pulang!" seru Prilly langsung berlari keluar dari cafe tersebut.
~ New Story ~
Bakal di update setiap 2 hari sekali, lagi sibuk banget.
Ehm.. o, iya moga suka cerita ini hahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Is A Stranger (END)
RomanceGadis berisik dan menyebalkan yang ia sebut si kurcil selalu menggangu kerja, kalau bukan karena kerja ia tak mungkin mengikuti tour ini, ia juga mengalami patah hati membuat ia mengiyakan perintah bosnya untuk pergi ke luar negeri menikmati hal hal...