Epilog 3

10.5K 953 28
                                    

Prilly tersenyum senang memasuki aqurium besar yang sangat ia senangi karena ia takut dengan laut tapi ia sangat menyukai dasar laut. Setelah ia mendengar dari Juwon, Ali sedang diluar negeri. Ia memilih diam dirumah walau mamanya terus menanyai tentang Ali yang lama tak terlihat bersamanya. Ia benar-benar malas membahas Ali. Pria menyebalkan itu meninggalkannya begitu saja keluar negeri tanpa mengatakan apapun. Ali sangat keterlaluan padanya.

Akhirnya Aulia datang mengajaknya pergi dan memberikan tiket masuk Seaworld. Prilly berbalik memanggil Aulia dan Laras.

"Kita lihat ke sana yuk ada pertunjukan lumba lumba atau ga!" seru Prilly senang menarik Laras dan Aulia.

Juwon tersenyum melihat semangat Prilly. Kalau Prilly tahu ini dari Ali, ia yakin gadis itu lebih senang.

"Ck, tuh bocah di mana sih sebenarnya," gumam Juwon kesal melihat handphonenya.

"Jadi Ali beneran ga ada? dia balik kapan ya?" tanya Vino bingung.

"Nggak tahu tuh bocah, dia ga ngabarin nomor handphonenya di sana ga bisa ditelepon, kayak ditelan bumi tahu gak, ini udah hampir seminggu," ucap Juwon kesal.

"Bener bener gila kerja tuh anak, pacarnya gemesin kayak gitu ditinggal, untung aja udah di taken sama Ali dan untung lagi gue udah punya istri kalau gak pasti Prilly klepek klepek sama gue!" seru Vino membuat Juwon mendengus.

"Ya, rumput tetangga memang biasanya terlihat lebih hijau kan?" ucap Juwon santai.

"Apalagi kalau anaknya super colorful kayak Prilly!" ucap Juwon lagi membuat Vino tertawa.

"Iya memang rumput tetangga lebih hijau tapi aku sadar diri kok dan selalu bersyukur kepada Tuhan pencipta langit dan bumi karena mendapatkan Laras, terus Ali juga jauh lebih baik sekarang ketimbang dulu, walau tetap aja keras kepala dan ketebak jalan pikirnya gimana!" ucap Vino yang sebenarnya lebay tapi Juwon sudah malas menanggapi.

"Dulukan, dia sok patah hati gara gara Laras ada yang rebut gitukan, udah gitu yang rebut ga sadar lagi, terus jadinya dia suka main rahasian itu, dimulai gara-gara lo juga, dianya jadi ga bisa ketebak isi otaknya, kebanyakan yodium!" seru Juwon kesal. Vino tertawa geli mendengar penuturan Juwon. Ia merangkul Juwon berjalan masuk mengikuti ketiga perempuan yang sibuk melihat lihat.

****

Prilly merangkul lengan Aulia dan Laras masuk ke dalam tempat pertunjukan memberi makan ikan. Dimana nanti sang penyelam akan beratraksi di dalam aqurium tersebut.
"Romantis banget ya, ada lagu Virgoun gini?" ucap Aulia tersenyum senang.

"Iya kelihatan enak dipandang soalnya ga penuh tempatnya," ucap Prilly pelan melihat sekitar.

"Biasanya rame ini agak sepi ya bahkan kelihatan hanya ada kita?" tanya Vino bingung.

"Mungkin karena bukan hari libur kali ya?" ucap Laras bingung memperhatikan sekitar yang hanya di isi beberapa orang.

"Mungkin Juwon yang sengaja pesan pas sepi biar enak nontonnya," ucap Aulia santai melihat Juwon memainkan handphonenya.

"Nggak tahu apa-apa gue, kan Ali yang pesan tiketnya," ucap Juwon refleks dan menutup mulutnya.

"Eh maksud gue, si Ali yang rekomendasiin tempat ini," ucap Juwon bingung.

"Ali?" ulang Prilly tak percaya.

"Oh, jadi bukan kamu yang beli, dasar!" seru Aulia mendorong lengan Juwon pelan. Juwon menghela nafas.

"Iya iya.. sebelum berangkat kemarin dia yang beli katanya kamu suka tempat ini, jadi sebelum pergi dia titip tiket ini buat aku dan ajak kalian semua kesini," ucap Juwon pasrah.

My Love Is A Stranger (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang