MLIS 16

8K 897 36
                                    

Prilly dan Ali tertidur.  Tapi Prilly tersadarv karena merasakan bus berhenti sejenak, ia memperhatikan jalan yang dilewati bus. Ia kebingungan di mana mereka, sepertinya ini bukan jalan menuju Nami Island.

Prilly menoleh melihat Ali yang tertidur mencoba membangunkan pria itu. "Mister!" cicit Prilly menepuk pelan pipi Ali.

Ali tersadar dan menegakkan badannya. "Kita udah sampai?" tanya Ali bingung.

"Ehm..aku.." Prilly ragu mengucapkan ia tak mungkin bilang sepertinya mereka nyasar bukan.

Ali melihat gelagat Prilly yang mencurigakan melihat penasaran.

"Kamu tahukan ke Nami Island gimana?"

Prilly memperhatikan Ali takut takut. "Tahu tapi sekarang aku ga tau ini dimana, mister!" cicit Prilly pelan membuat Ali menghela nafas tak percaya.

"Seingat aku kita harusnya melewati terminal kemudian turun lalu harus naik bus lagi menuju Nami Island, tapi kayaknya udah kelewatan," ucap Prilly pelan.

"Soalnya jalannya terlihat berbeda, " ucap Prilly lagi lebih pelan melihat tempat yang ia kurang tahu.

"Ck," Ali mendesah langsung berdiri menekan bel pertanda ia mau turun.

Ali diam dan berwajah kesal membuat Prilly takut, ia memilih diam dan mengikuti Ali dari belakang.

"Aku minta maaf," ucap Prilly pelan membuat Ali berbalik.

Ali menghela nafas. "I knew this would happen, I just knew!" seru Ali pelan tapi begitu tajam membuat nyali Prilly menciut.

Ali kembali berjalan dan berbalik. Mata Prilly berkaca-kaca, ia mengikuti Ali pelan dan duduk di halte.

Ali melirik Prilly yang menunduk. "Tidak perlu seperti itu, aku juga salah menpercayakan ini semua kepada kamu," ucap Ali membuat Prilly makin bersalah.

Ali menghela nafas panjang. Ali berdiri melihat sekitar. "Ayo kita cari penginapan!" ucap Ali membuat Prilly mendongkak.

"Uang siapa?" tanya Prilly ragu membuat Ali menatap Prilly tajam.

"Ehm, uangku menipis mister," ucap Prilly membuat Ali menghela nafas.

"Aku, bukankah dari semenjak tour ini berjalan selalu memakai uangku, kecuali belanja pribadimu?" sengit Ali membuat Prilly tersenyum kikuk.

Seseorang yang lewat menabrak Ali dari belakang membuat Ali terkejut.

"Jwisonghaeyo,(Maaf,)" ucap pria yang baru saja menabrak. Ali menoleh dan mengangguk membiarkan pria itu pergi.

Prilly terlihat bingung memperhatikan gerak gerik pria tersebut.

Ali kemudian melihat sekitar, jalanan begitu luas mengapa bisa pria itu menabraknya. Ali memerisa celananya.

"Shit!" umpat Ali membuat Prilly bingung. Melihat Ali mau pergi, Prilly menahan tangan Ali.

"Mau ke mana?"

Ali menoleh kesal. "Sepertinya pencopet korea berwajah idol ya!" seru Ali langsung lari mengejar pria yang masih berjalan santai didepannya.

Melihat Ali melepaskan tangannya dari Prilly dan langsung berlari, pria tersebut pun berlari. Prilly berdiri dan menyusul Ali mengejar pria yang mengambil dompetnya.

Ali berbelok dan Prilly kehilangan jejak Ali disana. Ia kebingungan mencari Ali.

"Ke arah mana ya?" gumam Prilly bingung.

"Hey?" seseorang menarik Prilly membuat Prilly terkejut.

Sedangkan Ali sibuk berlari dan akhirnya pria yang dikejarnya melempar kembali dompetnya.

My Love Is A Stranger (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang