MLIS 8

8.3K 884 18
                                    

Ali sibuk mengetik dan membangun cerita untuk bukunya yang sedari kemarin dipaksa oleh Juwon dibuat.

Ali masih asik dengan pikirannya sendiri sampai akhirnya mendengar isakkan dari Prilly.

"Papa, ily kangen sama papa.."

Ali memperhatikan kegiatan Prilly yang mengingau menyebut ayahnya. Ali menghapus air matanya. "Badan dia panas atau aku ya?"

Ali mencolek badan Prilly menggunakan kakinya. "Bangun oi..!"

"Hmmm..." Prilly menggeliat membuat Ali tersenyum.

Ali usil mendorong Prilly mendekat ke pinggir kasur dan ketika Prilly memutar badannya seketika itu pun badannya terjatuh. Ali terkekeh melihat Prilly mengaduh kesakitan.

"Aduh... sakit banget, ih apaan sih kasurnya!" seru Prilly menggosok tangannya yang membentur lantai duluan.

"Udah bangun?" tanya Ali santai bersandar sambil pura-pura sibuk dengan laptopnya.

"Eh, kok ada mister Kalag sih, ini kab kamar aku!" seru Prilly bingung.

"Menurut lo, ini kamar lo gitu?"

Prilly melihat sekitar dan tersadar ia berada dikamar Ali. Ia mengigit bibirnya. Karena dirinya terlalu heboh.

"Tolongin!" rengek Prilly.

"Kamu bisa bangun kan, ga usah manja lah!" seru Ali santai.

"Ih, ga romantis, pantes aja ga mau ikut tour romantis Prillyasa!" seru Prilly kesal berdiri dan kembali duduk disebelah Ali.

"Nggak ada hubungannya!" seru Ali cepat.

"Ada lah, orang ga romantis ga mau mencari sesuatu yang romantis!" cerca Prilly kesal.

"Tapi kamu bisa kan bangun sendiri dan mulut berisik yang selalu nyerocos itu aja masih bisa komplain sana sini, berarti kamu ga apa-apa, ya kan, ga usah lebay!" seru Ali melihat Prilly duduk dengan santai disebelahnya sambil melipat kaki.

Ali diam melihat wajah cemberut Prilly. Ia tak bisa konsentrasi dengan kerjaan dan lebih parahnya satu ide pun tak keluar dari tadi, makanya ia mengusili Prilly dan berakhir dirinya yang kesal karena adu mulut. Apa ia harus mencoba mengikuti tour romantis itu, setidaknya membangun ide dalam otaknya.

"Oh, kamu beneran penulis, ternyata kamu romatis ya, kata katanya itu loh!?" seru Prilly asik melihat tulisan Ali.

"Bimbang hanya..." Prilly asik membaca membuat Ali refleks langsung menutup dan menatap Prilly kesal.

"Jangan Kepo!" seru Ali kesal.

"Aku ga kepo, aku hanya baca aja, lihat tadi belum selesai baca!" seru Prilly cepat menarik laptop Ali.

"Nggak!"

"Boleh, ya ya ya!" seru Prilly menarik paksa laptop Ali.

Prilly masih berusaha menarik laptop Ali. Sampai Ali tak sengaja mendorong Prilly dan hampir membuat Prilly terjatuh.

Ali langsung menarik Prilly dan membiarkan laptopnya yang jatuh ke lantai.

Prilly diam di dalam pelukan Ali. Ali terdiam karena mendekap Prilly kencang. Ia langsung berdiri teringat laptop tersebut dan mendorong Ali kuat sampai membentur dinding kasur.

"Huaaaa, maafkan aku!" pekik Prilly kencang melihat Ali meringgis.

Ali memegang kepalanya. "Sakit, dasar kurcil, sini gak!" seru Ali kesal langsung berdiri melihat Prilly akan pergi.

"Huaaa, maaf ga sengaja!" seru Prilly panik berlari ke dalam kamar mandi dan Ali tetap mengejarnya.

Prilly mundur pelan ketika Ali ikut masuk. "Mister Kalag aku minta maaf soal laptop kemudian soal kamu kebentur, benar deh, aku tuh ga sengaja, benar-benar ga sengaja, aku ga mungkin berani buat kamu ngamuk!" Prilly panik sampai tak sadar sudah didepan shower dan tak sengaja menekannya.

My Love Is A Stranger (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang