Makasih kalian yang udh mau baca cerita gaje ini. Klik vote dan komen kritik sarannya yaa supaya cerita ini bisa lebih baik lagi..
DISCLAIMER:
Semua yang ada pada cerita ini adalah fiksi, murni dari imajinasi author sendiri. Reader dimohon untuk tidak mengaitkan kejadian yang ada di cerita ini dengan dunia nyata. trims.
------------------
"Mark? Ngapain disini?" Bukankah orang bernama Mark itu banyak? Pikir Yoona. Ia masih tak berani menengok ke arah orang itu. Terlalu takut semua pikirannya benar.
"Sekolah lah bang, masa ngangon kambing." Mark memutar matanya. Yoona memberanikan diri menatap orang itu.
"kamu?!"
Cowok itu sedikit tersentak ketika menyadari keberadaan Yoona. Matanya terpaku, mulutnya sedikit terbuka namun ia tak sanggup mengeluarkan satu kata pun.
"Kalian udah saling kenal?" Tanya Jeno, keheranan.
Yoona menggeleng, ia menatap lurus dengan pandangan kosong.
"Kak, aku duluan ya." Pamitnya, tak ingin lama-lama berada di sana. Taeyong mempersilahkan Yoona pergi.
*Plak
"ANJENG! SAKIT GOBLOK!" Mark mengumpat sambil mengelus lengan kanannya yang ia yakin sebentar lagi berubah warna menjadi merah.
"NGAPAIN SIH LO MUKUL GUA SEGALA?"Jeno, orang yang dibentak Mark hanya menatapnya datar, "lagian lu gua panggil kaga nyahut bang."
Mark tidak peduli, ia masih mengelus lengannya sedangkan Taeyong hanya terkekeh pelan.
"Lu ngeliatin Yoona sampe segitunya. Kenapa? Suka?" Jeno menyipitkan matanya. Ia memperhatikan Mark menghela napasnya. Cowok itu kini sudah tak mengelus lengannya lagi. Sepertinya sakitnya sudah hilang.
Jeno masih menatapnya, menunggu pertanyaannya dijawab, "Bang jawab, lu suka sama Yoona?"
"Masa anak baru langsung lu jadiin korban sih bang? Tega bener." Ia paham betul sifat Mark yang suka mempermainkan wanita. Ada perasaan tak rela jika Yoona dijadikan target oleh Mark kali ini. Ia tak mau Yoona sakit hati.
Jeno menghela napas, "gue ingetin ya bang, jangan apa-apain dia. Pokoknya jangan."
Mark tersenyum kaku lalu mengangguk.
"Tenang aja, dia bahkan gak bakal sudi ngeliat muka gua." Katanya dalam hati.
"Udahlah mending lu ke kelas sana." Mark mendorong Jeno.
----
"Eh jahe!" Taeyong menghampiri Jaehyun lalu menepuk pundaknya agak keras. Ia menaruh bokongnya kasar di samping Jaehyun.
Kelas ini mulai ramai dipadati adik-adik murid baru yang masih terlihat canggung. Banyak diantara mereka (cewek-cewek) terang terangan menatap Taeyong dan Jaehyun dengan mata berbinar, ada juga yang sekedar melirik dengan malu-malu. Taeyong terlihat sangat bersemangat menyambut murid baru sedangkan Jaehyun seperti biasa tidak peduli dengan keadaan sekitarnya.
"Hmm?" Cowok itu tak rela meninggalkan layar ponselnya. Ia sedang asyik bermain video game. Taeyong mengecek data absen gugus yang dipegangnya.
"Tega bener lu ninggalin adek sendiri."
"Peduli amat." Jawab Jaehyun ketus.
"Buset dah. Kenapa sih lu jahe, dia adek lu, perempuan lagi. Bersyukur kek adek lu cewe. Gue pengen punya adek cewe eh yang brojol malah si bangsat Jeno..." Taeyong terus melanjutkan omelan panjangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/133432403-288-k388986.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother: Jeong Jaehyun ✔
Фанфик[before: Abangku Jung Jaehyun] "Abang emang pengen aku mati ya kayaknya?" #4