[Final] You - 40

10.8K 1K 132
                                    

[play No Longer by NCT127]

DISCLAIMER:

Semua yang ada pada cerita ini adalah fiksi, murni dari imajinasi author sendiri. Reader dimohon untuk tidak mengaitkan kejadian yang ada di cerita ini dengan dunia nyata. trims.

---

"Yoon, pelan pelan kamu bisa jatuh!"

"Yoon!" Aku berjalan semakin cepat tanpa mempedulikan Jaemin yang mengekor dibelakangku.

Lorong rumah sakit sudah sepi hingga langkah kakiku yang diseret terdengar cukup keras. Leherku dibasahi keringat karena aku memaksakan diri untuk bisa berjalan cepat.

Aku hampir sampai di tempat yang kutuju. Aku menyeret kakiku semakin cepat. Jaemin di belakangku mengomel. Tanganku langsung membuka pintu dengan keras begitu aku sampai di depannya.

Bang Jaehyun dan abang Taeyong menengok ke arahku.

Kemudian

Aku melihatnya. Dia terbaring dan memejamkan matanya. Wajahnya sangat pucat. Perut dan dadaku terasa seperti telah di pukul oleh seseorang. Rasanya sakit dan tak enak.

"Kak Mark,"

Dia membuka matanya dan menengok ke arahku. Tatapan matanya lelah, tapi dia tersenyum lemah.

"Yoona," dia tersenyum. Aku bisa melihat dengan jelas air mata mengalir dari sudut matanya.

"Iya, ini aku," lirihku.

----------

Jaemin, bang Jaehyun dan bang Taeyong perlahan keluar dari kamar inapku.

Aku menatap Yoona dengan penuh kekaguman. Dia berjalan ke arahku.

Cantik.

Sangat cantik.

Dia berdiri di sampingku. Wajahnya- aku tak bisa menebak apa yang ada di pikirannya. Dengan usaha yang cukup keras, aku berhasil mendudukkan diriku.

"Terima kasih, kamu mau datang nemuin aku," Aku menatapnya, berharap bisa lebih lama lagi seperti ini.

"Apa-apaan ini?" katanya, "kamu harusnya hidup bahagia setelah kamu nyakitin aku. Bukannya kamu udah dapet hadiahnya? Uang sama PS4 kan? Terus kenapa?" Air matanya tumpah.

"Kenapa kamu malah.. terbaring di sini?" Lirihnya.

Aku tertawa, "Ini hal yang aku dapat setelah nyakitin kamu," tanganku terangkat, ingin mengelus pipinya. Tapi aku mengurungkan niatku. Aku tak berhak melakukannya.

"Kamu lagi bohong kan? Kamu- selalu bohong dari dulu. Kamu mau nipu aku kan? Kamu pengen aku kasian sama kamu?"

Aku menggeleng dan tersenyum kecil, "Aku tau kamu gak akan percaya, Yoon. Kamu berhak untuk gak percaya lagi sama pembohong kayak aku."

Yoona duduk, kemudian dia menunduk menatap jemarinya. Tubuhnya bergetar, "Tapi apa untungnya buat aku? Toh kamu pun gak akan mau balik lagi sama aku kan?"

Dia terdiam. Tangan kanannya memegang dadanya, "Kamu- bikin aku ngerasa bersalah," isaknya.

"Aku.. gak berniat bikin kamu merasa bersalah. Ini semua murni kesalahan aku," dia mendongak.

"Aku cuma pengen ngeliat wajah cantik kamu untuk yang terakhir kali," aku tersenyum, tanganku terangkat lagi, ingin menyentuhnya.

Tanpa dugaanku, dia menggenggam tanganku, "Sebentar," kataku. Aku mengambil buket mawar biru, persis seperti yang kubawa beberapa hari lalu saat ingin menemuinya.

Brother: Jeong Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang