DISCLAIMER:
Semua yang ada pada cerita ini adalah fiksi, murni dari imajinasi author sendiri. Reader dimohon untuk tidak mengaitkan kejadian yang ada di cerita ini dengan dunia nyata. trims.
---
Aku tak pernah melihat seseorang tenggelam. Aku juga tak pernah mengalaminya ataupun membayangkan rasanya tenggelam. Bagaimana rasanya saat paru-parumu dipenuhi air? Atau saat perutmu kembung karna menelan air?
Sebentar lagi aku akan mengalami itu kurasa.
Aku tak bisa melihat apapun karena hari sudah gelap. Aku berusaha menggapai apapun yang bisa membuatku terangkat ke atas kemudian aku menendang-nendang kakiku sekuat tenaga. Nihil. Kepalaku tetap tak bisa mencapai permukaan dan tubuhku semakin terbawa arus sungai yang cukup deras, entah kemana.
Pikiranku terpacu, aku memikirkan segala peluang dan kemungkinan terburuk. Apakah ada orang yang akan menemukanku dalam keadaan hidup? Kemana arus sungai ini membawaku? Berapa lama lagi aku harus menahan napas?
Setelah segala kepahitan masa laluku kemudian sekarang aku hanya akan berakhir mati konyol tenggelam di sungai.
Great.
Hidupku sangat indah, bukan?
Setelah terjatuh ke sungai hal yang pertama kali ada di pikiranku adalah abang Jaehyun. Apakah dia akan mencariku? Ah tidak, aku rasa dia masih membenciku.
Mamah? Bagaimana perasaannya setelah tahu anak perempuannya hilang lalu ditemukan mati mengambang di sungai? Sungguh, aku sayang mamah dan appa, tapi mereka.. mungkin juga tak akan terlalu peduli. Toh mereka juga selalu sibuk dan sepertinya lebih memilih pekerjaan daripada anak-anak mereka.
Ah, aku lelah menahan napas dan menahan sakit. Mungkin aku harus menyerah sekarang.
Aku menutup mataku.
Hitam.
Semuanya hitam.
Sepersekian detik kemudian muncul setitik cahaya putih dari kejauhan. Tanganku berusaha menggapainya, lalu titik itu menjadi semakin besar, dan menelanku.
"Halo cantik."
Aku tersentak saat orang itu tiba tiba muncul entah dari mana. Dia duduk di sampingku sambil memperhatikanku dengan tatapan yang.. eum bagaimana aku menjelaskannya? Kemudian tersenyum lebar lalu ikut membuka novelnya di hadapanku.
Aku memperhatikannya dari kaki hingga kepala. Sweater pink nya itu tampak hangat dan agak nyentrik jika dibandingkan dengan penampilan siswa yang lain.
"Gue tau gue ganteng, gak usah gitu banget dong ngeliatnya." Bisiknya tanpa melepas tatapan dari novel Magnus Chase.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother: Jeong Jaehyun ✔
Fanfic[before: Abangku Jung Jaehyun] "Abang emang pengen aku mati ya kayaknya?" #4