DISCLAIMER:
Semua yang ada pada cerita ini adalah fiksi, murni dari imajinasi author sendiri. Reader dimohon untuk tidak mengaitkan kejadian yang ada di cerita ini dengan dunia nyata. trims.
---
"Gua Mark Lee." Siapa yang tak kenal orang ini? Leader geng populer yang merajai sekolah.
"Lu gak apa apa?" Tangannya terangkat hendak menyentuh kepalaku. "Kepala lu.. berdarah."
——————
kembali ke saat ini
Setelah berlari cukup jauh, kakiku akhirnya menyerah juga. Aku terengah-engah sambil memegang kedua lututku, kemudian aku melirik lingkungan sekitarku. Lingkungan yang sama sekali asing.
Sial. Dimana aku?
Pohon-pohon pinus menjulang tinggi. Terlihat berkas-berkas cahaya yang menembus lurus pepohonan. Sesekali tupai-tupai hutan terlihat berlarian diantara dahan pohon. Aku melirik jam tanganku. Sudah pukul 3 sore. Ini sudah waktunya aku pulang.
Pertanyaannya adalah, apakah aku bisa mengingat jalan pulang ke perkemahan? Well, biasanya ingatanku baik tapi aku tak yakin kali ini. Saat aku berlari tadi pikiranku sangat kacau dan dipenuhi kilas balik masa laluku. Mimpi burukku.
Semua ini gara gara lelaki sialan itu.
"Gak apa-apa, aku.." tanganku terangkat menyentuh kepalaku. Aku sedikit tersentak saat melihat darah di jariku. Ingatan lain mengenai lelaki itu muncul.
Lelaki itu tampak terkejut setelah melihat kepalaku yang terluka. Ia merangkulku, kemudian menuntunku, "gua anterin ke UKS ya. Ini salah gua jadi ya gua harus tanggung jawab dong. Oiya nama lu siapa? Kelas mana?"
Aku merasakan pipiku sedikit merona. Belum pernah seorang lelaki berbuat sebaik ini padaku.
Aku menunduk, "aku Yoona.. kelas 8C."
Matanya melebar, "Oh! Yoona adeknya Jaehyun?"
Aku mengangguk. Apakah dia juga berteman dengan abangku?
"Kakak kenal abang?"
Kini dia mengangguk, "iya dong. Dia temen maen game. Satu geng sih sebenernya."
Jadi abang itu salah satu dari mereka? Geng populer yang dibicarakan di mana mana?
"Kenapa?"
Aku menggeleng, "gak apa-apa kak."
Dia tersenyum, "bingung ya? Kok abang lu masuk geng gua?"
Sepertinya wajah bingungku terlihat jelas olehnya. Aku tersenyum lalu menggaruk tengkukku.
"Ya itu lah. Lu gak tau, terlalu asyik sendiri sih sama buku."
"Wah kayaknya gak ada yang jaga nih UKS." Katanya setelah kami sampai di depan pintu UKS. Dia mendorong pintu itu lalu menyuruhku untuk duduk di kursi.
Dia langsung menghampiri kotak P3K, "Yaudahlah gua aja yang obatin. Gua anak PMR juga kok."
Aku menatapnya kaget, "Kenapa? Gak percaya?"
"Nih gua buktiin gua anak PMR. Gini-gini gua juga pernah menang lomba."
Dengan cekatan dia mulai mengeluarkan segala macam peralatan yang diperlukan yang entah apa namanya. Aku tak tahu karna aku kurang suka hal-hal berbau medis.
Tak sampai lima menit, dia sudah selesai mengobati kepalaku yang berdarah, "untung gak benjol lho."
"Makasih ya kak." Aku menunduk namun diam-diam aku tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/133432403-288-k388986.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother: Jeong Jaehyun ✔
Hayran Kurgu[before: Abangku Jung Jaehyun] "Abang emang pengen aku mati ya kayaknya?" #4