DISCLAIMER:
Semua yang ada pada cerita ini adalah fiksi, murni dari imajinasi author sendiri. Reader dimohon untuk tidak mengaitkan kejadian yang ada di cerita ini dengan dunia nyata. trims.
---
"Entah dia bakal mandang gua kayak gimana seandainya gua bilang semuanya. Intinya kita sama lah, Mark. Sama-sama pengecut."
Jeno menyingkap pintu tenda sambil membawa sepiring ayam bakar, "Pengecut kenapa bang?"
—————————
"Ehh Jen.." Taeyong dan Mark saling melirik.
"Ngomongin apaan si? Serius amat." Katanya sambil memakan ayam bakar dengan brutal.
Mark meraih handphonenya, "ehh udah jam segini. Gua ke bang Jahe dulu yak." Kemudian ia menatap Taeyong sambil memberinya kode.
Sialan ni anak kabur, batin Taeyong.
Setelah Mark pergi, Taeyong menghela napas lalu menghempaskan badannya ke matras.
"Bang eh. Gua dikacangin. Sialan."
"Lu kan bukan bubur, ngapain gua kacangin?"
"BODO ANJ" Jeno yang kesal akhirnya memilih diam, khidmat memakan ayam bakar.
Jeno merasa dua orang itu menyembunyikan sesuatu. Sepertinya memang telah terjadi sesuatu, tapi apa? Kenapa juga abangnya itu menyembunyikannya? Bukan hanya mereka berdua yang aneh, tapi bang Jahe juga.
Jeno mengintip ke balik punggung Taeyong yang sedang tidur telungkup sambil main hp.
"Bang! Astagfirullah, udah atuh jangan ngevokep di sini."
Taeyong kaget sampai melempar hpnya, "eh anj gua ga ngebokep, sialan."
Jeno hanya terkekeh sambil masih makan ayam sampai belepotan.
Sambil menggerutu, Taeyong mencari hpnya yang terlempar entah kemana dalam keadaan gelap.
"Eh kupret, tanggung jawab lu. Cariin hp gue!"
Bocah itu menhendikkan bahunya, "gue mau cuci piring. Bye!" Katanya sambil meninggalkan tenda.
"Anjir bocah bangsat!!"
————————
"Ya sekarang, kalian baris sama regu masing-masing. Saya hitung 10 detik harus udah rapi." Kata Jaehyun melalui toa.
"Satu.. dua.. tiga.."
"EH ANJIR BURUAN BURUAN UDAH DIITUNGIN."
"EH TUNGGU GUA BELUM PAKE AUTAN."
"empat.. lima.."
"BANGST PERSETAN DENGAN AUTAN. BURUAN HAECHAN ELAH LU KAYA SID THE SLOTH. LAMA."
"Enam.. tujuh.."
"JENO SEPATU LU! SEPATU! TALIIN DULU NYET."
"YOONA SINI SINI BARIS SINI."
"YURA AYO LARI! BURUAN!"
"Delapan.. sembilan.."
"Sepuluh."
Jaehyun mengedarkan pandangannya sambil menghitung jumlah barisan.
"Oke sekarang dengarkan arahan saya. Malam ini kalian akan melakukan jurit malam. Selama perjalanan dilarang keras memetik daun atau bunga sembarangan, berbicara kasar dan seenaknya, selalu pastikan regu kalian utuh jangan sampai ada yang terpisah. Pergi bersama pulang juga bersama."
![](https://img.wattpad.com/cover/133432403-288-k388986.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother: Jeong Jaehyun ✔
Fanfiction[before: Abangku Jung Jaehyun] "Abang emang pengen aku mati ya kayaknya?" #4