Untitled One - 30

8.7K 1K 130
                                    

DISCLAIMER:

Semua yang ada pada cerita ini adalah fiksi, murni dari imajinasi author sendiri. Reader dimohon untuk tidak mengaitkan kejadian yang ada di cerita ini dengan dunia nyata. trims.

---

Jaemin's side

"Yoona, kamu mau kan ikut aku?"

Gadis itu sedang memandangi pantulan dirinya di cermin. Ia menyingkapkan kausnya sehingga perutnya terlihat. Tatapannya masih hampa. Begitu pula dengan ekspresinya.

Tubuhnya kini sangat kurus sampai sepertinya dia hanya berupa tulang berbalut kulit. Pipinya cekung, kantung matanya menghitam.

Dia mengalami gangguan makan selama sebulan ini. Setelah selesai makan, dia selalu pamit ke kamar mandi untuk memuntahkan makanannya. Akibatnya, tak ada nutrisi yang bisa dicerna oleh tubuhnya.

Aku sempat mencari informasi tentang gangguan ini dan aku mendapati bahwa gangguan makan ini bernama Bulimia. Di internet tertulis bahwa penderita bulimia harus di periksakan ke psikiater atau berkonsultasi dengan psikolog karena penyakit ini sebenarnya berhubungan erat dengan mental si penderita.

Kadang aku merasa gadis ini sedang menghukum dirinya sendiri. Tapi dia juga sangat terobsesi untuk menjadi kurus. Aku yakin semua itu karena ucapan si bedebah Mark.

"Yoon?" Aku berjalan masuk ke kamar, mendekatinya.

Dia membuka mulutnya, "Kemana?" Katanya pelan.

"Suatu tempat." Dia berbalik, kemudian menatapku.

"Gimana ya, caranya musnahin anak ini?" Katanya padaku. Suaranya hampa. Dia menyentuh perutnya.

"Apa maksud kamu?"

"Kamu tau kan? Aku udah rusak. Apa aku musnahin diri sendiri juga ya biar anak ini juga mati?"

"Heh!" Aku menepuk keningnya pelan, "Aku udah bilang gak boleh ngomong kayak gitu."

Dia mengangkat bahunya, "Yaudah ayo kita pergi sekarang."

Di perjalanan, dia hanya diam dan memandang ke arah luar jendela. Sesekali dia menatap jemarinya.

"Aku bawain kamu cake dari ibuku loh." Kataku, berusaha mencairkan suasana, "Kamu dapet salam dari ibuku."

Dia menoleh, kemudian tersenyum, "Makasih, Jaem. Ibu kamu baik banget."

"Sama-sama."

"Jaem, aku tau kamu mau bawa aku kemana." Dia menunduk, "Ke rumah sakit jiwa kan?" Katanya pelan.

Aku menghela napas, "Ini demi kamu juga, Yoon."

"Aku gak masalah kok. Aku tau aku harus sembuh. Hidup dengan depresi gini juga gak enak."

Dia menatap ke luar jendela lagi, "Cuma.. jangan sampe mamah dan appa tau. Aku gak mau bikin mereka malu. Aku yakin bisa sembuh dengan cepat kok."

"Janji?"

Dia mengangguk, "Ya," katanya pelan.

"Oke. Aku emang gak ngasih tau orang tua kamu. Cuma bi Nani yang tau. Oiya nanti bi Nani nyusul."

Line!

Kim Yerim

Dek, kok gua sekarang jarang liat Yoona?
Dia di mana ya?
Gua coba chat dia tapi gak di read terus.
Gua denger gosip kalo.. Mark ngelakuin sesuatu ke dia.
Itu bener?

Yoona ada kok kak. Cuma dia udah gak sekolah di sana lagi.
Oiya hape dia juga ilang.

Loh kenapa?

Brother: Jeong Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang