Antara Berjuang & Menyerah [SUDAH TERBIT] (REPOST)

5. Sesuatu yang Nyata?

Perkenalan singkat.
Entah apa yang kurasakan,
Rasa kagum atau lebih dari itu.

_Ustadz Ian_

___________

.

Dingin nya pagi terasa begitu segar.
Angin kesejukan berhembus membawa berjuta doa. Bau tanah masih menguar dengan aroma khas ketenangannya.

Langit tampak masih tetap bertahan dengan gelap yang menjadi panorama keindahannya.

Satu persatu gemerlap bintang di langit, mulai menghilang.

Namun sang fajar masih nampak malu-malu menampakkan keberadaan sinarnya.

Suara demi suara mulai terdengar. Alam semesta ikut terbangun dari istirahatnya. Tanda kehidupan mulai aktif kembali.

Bulan telah kembali ke tempat peraduannya. Mentari telah bersiap menggantikan sang rembulan.

Alam begitu indah, tanpa ada campur tangan dari para perusak alam. Begitu tentram, dan kedamaian telah memenuhi pagi ini dengan doa doa para mukmin.

Shubuh,

Waktu yang paling sulit bagi manusia hanya untuk sekedar bangun dan melaksanakan kewajiban sholat. Namun juga paling besar faedah yang terdapat pada waktu tersebut.

Sholat fajar,

Pahalanya jauh lebih baik dari dunia seisinya.

Bayangkan,
Mobil termewah,
Rumah termahal, dan
Serba serbi dunia kalah hanya dengan dua rakaat shalat fajar.

Namun kenapa manusia sangat sulit melakukannya?

Padahal, jika ada acara istimewa misalkan bertemu idola pukul 06.00 pagi, manusia rela mati-matian bangun jam 04.00 hanya untuk siap-siap.

Lalu kenapa tidak saat akan bertemu dengan Allah?

Kenapa begitu sulit? Padahal Allah menjanjikan pahala yang sangat besar.

Coba bayangkan,
Jika pahala itu diuangkan. Dapat berapa?
Bahkan dunia seisinya? kalah!

Itu lah manusia. Kecenderungan hanya mengejar dunia. Padahal dunia tidak akan abadi, dan ya.
Siapa pemilik Kekayaan ini?
Allah bukan? Lalu kenapa? Jika Allah memanggilmu dalam shalat engkau enggan melaksanakannya?

Dekati pemiliknya,
Maka kau akan diberi.
Dekati Allah,
Maka engkau akan mendapatkan segalanya.

🌴🌴🌴

~Ghayda or Ustadz Ian POV

"Nak,," panggil seorang bidadari di rumah kami

"Iya ummi?" balasku lembut

" Bagaimana tadi acaranya? lancar?" tanya nya

" Alhamdulillah umm, di sana orang-orang sangat antusias mengikuti pengajian"

" Masya Allah,,, lalu apa yang kamu sampaikan pada mereka?"

" kebetulan itu acara hajatan untuk pengantin baru, Ummi. Jadi Ian menyampaikan tentang keutamaan menikah dan tanggung jawab seorang suami juga istri, Umm"

" Lalu kapan kamu akan menikah, yan? Ummi rasa kamu sudah mampu melaksanakannya" ujar Ummi lembut padaku

" Ian belum siap Umm"