Tanyakan pada hati kecilmu
Jika memilih adalah suatu keharusan. Lihatlah, mana yang lebih baik pada akhirnya.
Jika harus bertahan, maka siap berkorban
Tapi jika mengakhiri, maka siap menyakiti-Nebula (novel)-
🍃🍃🍃
Di lantai dua, nampak seorang gadis tengah termenung menatap taman setapak di depan rumah besar yang ia tinggali itu. Gemerlap bintang di langit dan hembusan angin yang terus menerpa paras ayu nya seperti tak berarti baginya.
Malam yang dingin.
Suhu bumi turun drastis malam ini pada titik 16°C di Malang. Dan gadis berkhimar navy blue itu tetap bergeming. Suhu dingin disekitarnya seperti tak berpengaruh baginya, yang hanya mengenakan gamis longgar berbahan katun yang pastinya terasa amat dingin saat ini.
Gadis itu tetap diam di balkon kamarnya. Tepat di belakang pagar besi bercat putih itu. Ia terus memandang kedepan, ke arah lampu kota yang menghias malam. Namun tatapannya begitu kalut.
Berulang kali ia terlihat menghembuskan napas berat.
Ia menatap langit malam yang kian pekat. Matanya terpejam,
' berakhlak karna Allah, bukan karna hijabku. Pa bila aku salah dalam bertingkah laku, pa bila ada kata menyakiti hatimu. Yang salah bukanlah karna hijabku. Maafkan dan tegurlah hijabku,, tiada salah"-bunyi nada dering ponsel nya berbunyi. Namun ia seperti tak ada niatan untuk mengangkat ponselnya. Ia tetap bergeming, namun nada itu terus berulang. Seperti nya si penelpon tak patah arang, hingga ke-4 kalinya, akhirnya dia bangkit. Dan meraih ponselnya.
"iya Ris?" ujarnya pada seseorang di seberang telepon.
"....."
"waalaikumussalam. I'm ok!"
"....."
"insyaAllah."
"....."
"kenapa? Ya... Karena aku gak kenal"
"....."
"gak fair kalo liat orang dari satu sisi aja Ris"
"....."
"Wait. Kamu kenapa sih sebenernya?"
"....."
"gapapa gimana?"
"....."
"kamu gak suka aku milih dia?"
"....."
"Tapi apa?"
"...."
"hmm, Waalaikumussalam"
Selalu begini.
Satu hal yang di rasakan Fariza."kenapa Rista berubah?" -batinnya.
Rista selalu menanyakan kepastian yang bahkan telah ia putuskan dengan jelas.Fariza seperti tak mengenali sahabatnya lagi.
Senyumnya,,
Tawanya,,,
Guraunya,,,
Semua tak lagi sama. Seperti ada beban tersimpan dalam benak sahabatnya itu. Tapi ia tak tahu.
Sikap Rista berubah. Wajahnya juga sering terlihat kosong dan sendu, walau seringkali terlukis senyum di wajahnya. Semua itu terjadi sejak ia memilih satu dari ketiga orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Berjuang & Menyerah [SUDAH TERBIT] (REPOST)
Espiritual[SUDAH TERBIT] ✔️ (REPOST) #1 dalam Azahra (10/03/20) #1 dalam khimar (20/01/20) #1 dalam Ghayda (28/01/20) #1 dalam anauhibbuki (28/01/20) #2 dalam fillah (20/01/20) #2 dalam azahra (20/01/20) #3 dalam dengki (28/01/20) #33 dalam diam (08/11/19) da...